Herman yang sedang memapah Sienna tampak terkejut mendengar ucapan Jacob.Sienna sudah menikah?Namun, dilihat dari ekspresi Jacob, dia tidak terlihat seperti sedang bercanda.Saat itu, ketika baru saja lulus berkuliah, Sienna langsung bekerja di studionya.Dalam 3 tahun ini, dia belum pernah melihat Sienna dekat dengan pria mana pun. Mana mungkin dia sudah menikah?Melihat keterkejutan di wajah Herman, Jacob mengangkat alisnya dan berkata, "Bawa dia berobat dulu."Herman mengangguk dan memapah Sienna dengan perlahan. Kemudian, kedua orang itu berjalan masuk ke lobi rumah sakit.Jacob juga tidak berlama-lama di sana. Bisa mengantarkannya sampai di sini saja sudah cukup menghargai hubungan kerja sama mereka kelak.Dalam perjalanan pulang ke kediaman Keluarga Yuwono, dia tiba-tiba mendapat panggilan dari Pak Darwo."Jacob, kamu sudah bertemu dengan Sienna? Gadis itu makin cantik saja ya?"Usai berbicara, Pak Darwo terbatuk sesaat dan napasnya menjadi tersengal-sengal. Bisa dilihat, penya
Sienna adalah wanita yang paling tenang dan tidak egois yang pernah dijumpainya.Sulit rasanya membayangkan wanita sebaik ini mengalami kekerasan dalam rumah tangga.Wajar saja Herman berpikir demikian. Malam itu, Jacob benar-benar tidak berbelaskasihan sama sekali. Orang biasa tidak akan bisa membayangkan bahwa hubungan suami istri akan meninggalkan bekas memar mengerikan seperti itu.Oleh karena itu, situasi Sienna menjadi makin canggung sekarang."Dia ... lumayan baik padaku. Masalah pernikahan, hanya diketahui oleh orang yang menjalaninya langsung."Herman menatapnya lekat-lekat dan menghela napas."Kalau begitu, kamu telepon temanmu saja. Aku nggak tenang meninggalkanmu sendirian."Sienna terpaksa mengeluarkan ponselnya dan menelepon teman baiknya, Willow Hanaya.Berbeda dengan status Nona Keluarga Winata milik Sienna yang hanya sebatas nama, Willow adalah nona dari keluarga kaya sesungguhnya. Dia juga merupakan salah satu dari sedikit teman Sienna.Mereka mengambil jurusan yang b
Perkataannya itu tepat mengenai isi hati Sienna.Willow memang tidak pernah segan-segan dalam berbicara.Sienna menundukkan pandangannya, bohong jika mengatakan bahwa dia tidak kecewa terhadap ayahnya.Namun, Harris juga kini sudah tua. Sedari awal, dia memang tidak terlalu berbakat dalam berbisnis. Kini, seiring bertambahnya usia, makin sulit baginya untuk mengambil keputusan yang tepat.Melihat ekspresi Sienna, Willow tahu bahwa dia sedang bersedih. Oleh karena itu, dia pun mengalihkan pembicaraan, "Apa maksudnya tadi kamu bilang soal bayar upah tepat waktu? Kamu berbisnis dengan Jacob?""Ya, aku yang akan mendesain rumahnya di Royal Estate."Seketika, Willow membelalak dan mengacungkan jempolnya."Wah, hebat sekali kamu, Sienna. Kamu mau mendesain rumah pernikahan untuk suamimu dan pujaan hatinya? Apalagi, wanita itu bukan cuma pujaan hatinya, tapi juga calon istri keduanya."Sienna tertawa kecil dan berkata dengan terus terang, "Kalau begitu, biar kuberi tahu satu hal lagi. Jacob b
Pesan ini tidak mencantumkan nama dan bukan nomor yang dikenal. Namun, begitu melihat isi pesannya, Sienna langsung tahu bahwa pengirimnya adalah Jacob.Ketemuan di rumah Keluarga Yuwono?Apa dia mau membicarakan masalah perceraian secara resmi?Sienna juga tidak banyak berpikir. Lagi pula, bercerai atau tidak, tidak terlalu berpengaruh baginya.Setelah melihat-lihat karya beberapa seniman terkenal, Sienna juga sudah memiliki gambaran besar mengenai gaya desain yang akan digunakannya. Jadi, dia berencana untuk langsung melihat-lihat di lokasi besok.Keesokan paginya, Sienna mengemudikan mobilnya menuju perusahaan Jacob.Lantaran akan berkunjung ke lokasi, tentu saja dia harus memberi tahu pemiliknya terlebih dahulu. Selain itu, juga masih ada beberapa informasi yang perlu dia tanyakan kepada Jacob.Ini adalah kedua kalinya dia datang ke Grup Jacob. Wanita di meja resepsionis sepertinya masih mengingat wajah Sienna. Begitu melihat Sienna, wanita itu langsung mengerutkan alisnya."Maaf,
"Aku tahu, Ibu tenang saja. Aku nggak akan membiarkannya punya kesempatan."Jelas sekali, Jacob tidak ingin terlalu banyak bicara mengenai wanita itu.Daria juga cukup memahami putranya ini, dia tahu bahwa putranya benar-benar tidak bermaksud mendekati Sienna.Namun, tentu saja tidak ada salahnya jika lebih berhati-hati.Semua orang tahu dengan kondisi Keluarga Winata. Sebentar lagi akan diadakan pendanaan putaran kedua, jadi Keluarga Winata pasti tidak akan melepaskan Keluarga Yuwono ini.Menginginkan perceraian ini terjadi adalah sebuah hal yang sulit.Setelah menutup telepon, Jacob meletakkan ponselnya dan berkata, "Waktumu hanya 10 menit. Apa yang ingin ditanyakan Nona Penny?"Sienna sama sekali tidak terpengaruh dengan telepon tadi, melainkan langsung menjawab, "Apa rencana Tuan Jacob ke depannya? Apa olahraga yang disukai oleh kekasih Tuan Jacob? Baca buku atau yoga? Kalian berencana ingin punya berapa anak?"Semua pertanyaan ini akan berpengaruh terhadap tata letak rumahnya.Tat
Permintaan maafnya yang terlalu cepat, membuat orang tidak bisa terus menyindirnya.Kenapa rasanya frustrasi sekali berbicara dengan wanita ini?"Kalau begitu, aku pergi survei lokasi dulu, Tuan Jacob. Setelahnya, aku akan membahas denah desain dengan Anda. Kalau Anda puas, aku akan menyuruh tim kontraktor untuk mulai renovasi."Jacob hanya memberi jawaban singkat tanpa melihatnya lagi.Ketika berjalan keluar dari ruangan Jacob, Sienna bertemu dengan seorang wanita yang sedang membawa secangkir kopi.Penampilan wanita itu sangat mencolok dengan dandanannya yang heboh. Sienna sengaja menghindarinya. Namun, ketika wanita itu berjalan melewati sisi Sienna, dia sengaja berpura-pura tersandung.Kopi yang dipegang wanita itu langsung tumpah ke tubuh Sienna.Hari ini, Sienna mengenakan setelan kantor berwarna terang. Sekarang ini pakaiannya terlihat tidak layak karena terkena tumpahan kopi.Sienna menatap wanita itu dengan dahi berkerut. Akting wanita ini buruk sekali.Wanita itu mengangkat a
Dengan pergelangan kaki yang bengkak, Yuliana berusaha berdiri untuk mengadu kepada Jacob."Kakak Ipar, wanita ini ...!"Sebelum Yuliana sempat menyelesaikan ucapannya, Sienna sudah menunjuk ke arah kamera pengawas."Kamu yang sengaja menumpahkan kopi padaku duluan. Kalau ini hanya untuk membuatku menjauhi Tuan Jacob, aku rasa kamu tidak terlalu mengerti dengan kepribadian Tuan Jacob."Sienna kembali menimpalkan, "Semua orang tahu bahwa Tuan Jacob tidak suka mendekati wanita. Jadi, dia tidak akan melakukan kesalahan rendahan seperti ini."Jacob tidak mungkin membantah orang yang sedang memujinya. Lantaran Sienna sudah berkata seperti itu, Jacob tidak mungkin mempersulitnya lagi.Terlintas ide dalam benak Sienna. Dia berkata, "Nona Yuliana, sebagai bawahan, kamu cukup agresif juga ya. Entah itu demi kakak sepupumu atau untuk dirimu sendiri?"Yuliana kesal hingga tubuhnya bergetar. Wanita ini benar-benar pandai bersilat lidah! Bahkan di hadapan kakak ipar sepupunya saja dia berani selanc
Nyonya Yuwono?Yuliana merasa agak kaget. Dia bahkan mengetahui masalah Jacob sudah menikah. Tidak banyak orang di kalangan atas yang mengetahui masalah ini. Meskipun mereka mengetahuinya, mereka juga meremehkan istri yang dinikahi Jacob itu.Semua orang juga tahu Keluarga Winata hanyalah keluarga biasa. Tidaklah sepadan untuk bersama dengan Keluarga Yuwono.“Wanita yang bahkan nggak pernah nunjukin wajahnya itu?” Tampak senyum sinis di wajah Yuliana. “Mungkin kamu nggak tahu, dia bahkan nggak pernah mengikuti acara Keluarga Yuwono. Nggak ada satu pun anggota Keluarga Yuwono yang mengakui keberadaannya. Apa orang seperti itu pantas disebut Nyonya Yuwono?”Bahkan, ada banyak orang mencurigai apakah wanita itu buruk rupa atau cacat? Itulah sebabnya dia selalu bersembunyi?Ucapan yang dikatakan Yuliana memang adalah kenyataan. Keberadaan Sienna di dalam Keluarga Yuwono boleh dideskripsikan dengan satu kata, yaitu “transparan”. Hanya Darwo saja yang bersikap baik terhadapnya.Setelah mende