Sienna adalah wanita yang paling tenang dan tidak egois yang pernah dijumpainya.Sulit rasanya membayangkan wanita sebaik ini mengalami kekerasan dalam rumah tangga.Wajar saja Herman berpikir demikian. Malam itu, Jacob benar-benar tidak berbelaskasihan sama sekali. Orang biasa tidak akan bisa membayangkan bahwa hubungan suami istri akan meninggalkan bekas memar mengerikan seperti itu.Oleh karena itu, situasi Sienna menjadi makin canggung sekarang."Dia ... lumayan baik padaku. Masalah pernikahan, hanya diketahui oleh orang yang menjalaninya langsung."Herman menatapnya lekat-lekat dan menghela napas."Kalau begitu, kamu telepon temanmu saja. Aku nggak tenang meninggalkanmu sendirian."Sienna terpaksa mengeluarkan ponselnya dan menelepon teman baiknya, Willow Hanaya.Berbeda dengan status Nona Keluarga Winata milik Sienna yang hanya sebatas nama, Willow adalah nona dari keluarga kaya sesungguhnya. Dia juga merupakan salah satu dari sedikit teman Sienna.Mereka mengambil jurusan yang b
Perkataannya itu tepat mengenai isi hati Sienna.Willow memang tidak pernah segan-segan dalam berbicara.Sienna menundukkan pandangannya, bohong jika mengatakan bahwa dia tidak kecewa terhadap ayahnya.Namun, Harris juga kini sudah tua. Sedari awal, dia memang tidak terlalu berbakat dalam berbisnis. Kini, seiring bertambahnya usia, makin sulit baginya untuk mengambil keputusan yang tepat.Melihat ekspresi Sienna, Willow tahu bahwa dia sedang bersedih. Oleh karena itu, dia pun mengalihkan pembicaraan, "Apa maksudnya tadi kamu bilang soal bayar upah tepat waktu? Kamu berbisnis dengan Jacob?""Ya, aku yang akan mendesain rumahnya di Royal Estate."Seketika, Willow membelalak dan mengacungkan jempolnya."Wah, hebat sekali kamu, Sienna. Kamu mau mendesain rumah pernikahan untuk suamimu dan pujaan hatinya? Apalagi, wanita itu bukan cuma pujaan hatinya, tapi juga calon istri keduanya."Sienna tertawa kecil dan berkata dengan terus terang, "Kalau begitu, biar kuberi tahu satu hal lagi. Jacob b
Pesan ini tidak mencantumkan nama dan bukan nomor yang dikenal. Namun, begitu melihat isi pesannya, Sienna langsung tahu bahwa pengirimnya adalah Jacob.Ketemuan di rumah Keluarga Yuwono?Apa dia mau membicarakan masalah perceraian secara resmi?Sienna juga tidak banyak berpikir. Lagi pula, bercerai atau tidak, tidak terlalu berpengaruh baginya.Setelah melihat-lihat karya beberapa seniman terkenal, Sienna juga sudah memiliki gambaran besar mengenai gaya desain yang akan digunakannya. Jadi, dia berencana untuk langsung melihat-lihat di lokasi besok.Keesokan paginya, Sienna mengemudikan mobilnya menuju perusahaan Jacob.Lantaran akan berkunjung ke lokasi, tentu saja dia harus memberi tahu pemiliknya terlebih dahulu. Selain itu, juga masih ada beberapa informasi yang perlu dia tanyakan kepada Jacob.Ini adalah kedua kalinya dia datang ke Grup Jacob. Wanita di meja resepsionis sepertinya masih mengingat wajah Sienna. Begitu melihat Sienna, wanita itu langsung mengerutkan alisnya."Maaf,
"Aku tahu, Ibu tenang saja. Aku nggak akan membiarkannya punya kesempatan."Jelas sekali, Jacob tidak ingin terlalu banyak bicara mengenai wanita itu.Daria juga cukup memahami putranya ini, dia tahu bahwa putranya benar-benar tidak bermaksud mendekati Sienna.Namun, tentu saja tidak ada salahnya jika lebih berhati-hati.Semua orang tahu dengan kondisi Keluarga Winata. Sebentar lagi akan diadakan pendanaan putaran kedua, jadi Keluarga Winata pasti tidak akan melepaskan Keluarga Yuwono ini.Menginginkan perceraian ini terjadi adalah sebuah hal yang sulit.Setelah menutup telepon, Jacob meletakkan ponselnya dan berkata, "Waktumu hanya 10 menit. Apa yang ingin ditanyakan Nona Penny?"Sienna sama sekali tidak terpengaruh dengan telepon tadi, melainkan langsung menjawab, "Apa rencana Tuan Jacob ke depannya? Apa olahraga yang disukai oleh kekasih Tuan Jacob? Baca buku atau yoga? Kalian berencana ingin punya berapa anak?"Semua pertanyaan ini akan berpengaruh terhadap tata letak rumahnya.Tat
Permintaan maafnya yang terlalu cepat, membuat orang tidak bisa terus menyindirnya.Kenapa rasanya frustrasi sekali berbicara dengan wanita ini?"Kalau begitu, aku pergi survei lokasi dulu, Tuan Jacob. Setelahnya, aku akan membahas denah desain dengan Anda. Kalau Anda puas, aku akan menyuruh tim kontraktor untuk mulai renovasi."Jacob hanya memberi jawaban singkat tanpa melihatnya lagi.Ketika berjalan keluar dari ruangan Jacob, Sienna bertemu dengan seorang wanita yang sedang membawa secangkir kopi.Penampilan wanita itu sangat mencolok dengan dandanannya yang heboh. Sienna sengaja menghindarinya. Namun, ketika wanita itu berjalan melewati sisi Sienna, dia sengaja berpura-pura tersandung.Kopi yang dipegang wanita itu langsung tumpah ke tubuh Sienna.Hari ini, Sienna mengenakan setelan kantor berwarna terang. Sekarang ini pakaiannya terlihat tidak layak karena terkena tumpahan kopi.Sienna menatap wanita itu dengan dahi berkerut. Akting wanita ini buruk sekali.Wanita itu mengangkat a
Dengan pergelangan kaki yang bengkak, Yuliana berusaha berdiri untuk mengadu kepada Jacob."Kakak Ipar, wanita ini ...!"Sebelum Yuliana sempat menyelesaikan ucapannya, Sienna sudah menunjuk ke arah kamera pengawas."Kamu yang sengaja menumpahkan kopi padaku duluan. Kalau ini hanya untuk membuatku menjauhi Tuan Jacob, aku rasa kamu tidak terlalu mengerti dengan kepribadian Tuan Jacob."Sienna kembali menimpalkan, "Semua orang tahu bahwa Tuan Jacob tidak suka mendekati wanita. Jadi, dia tidak akan melakukan kesalahan rendahan seperti ini."Jacob tidak mungkin membantah orang yang sedang memujinya. Lantaran Sienna sudah berkata seperti itu, Jacob tidak mungkin mempersulitnya lagi.Terlintas ide dalam benak Sienna. Dia berkata, "Nona Yuliana, sebagai bawahan, kamu cukup agresif juga ya. Entah itu demi kakak sepupumu atau untuk dirimu sendiri?"Yuliana kesal hingga tubuhnya bergetar. Wanita ini benar-benar pandai bersilat lidah! Bahkan di hadapan kakak ipar sepupunya saja dia berani selanc
Nyonya Yuwono?Yuliana merasa agak kaget. Dia bahkan mengetahui masalah Jacob sudah menikah. Tidak banyak orang di kalangan atas yang mengetahui masalah ini. Meskipun mereka mengetahuinya, mereka juga meremehkan istri yang dinikahi Jacob itu.Semua orang juga tahu Keluarga Winata hanyalah keluarga biasa. Tidaklah sepadan untuk bersama dengan Keluarga Yuwono.“Wanita yang bahkan nggak pernah nunjukin wajahnya itu?” Tampak senyum sinis di wajah Yuliana. “Mungkin kamu nggak tahu, dia bahkan nggak pernah mengikuti acara Keluarga Yuwono. Nggak ada satu pun anggota Keluarga Yuwono yang mengakui keberadaannya. Apa orang seperti itu pantas disebut Nyonya Yuwono?”Bahkan, ada banyak orang mencurigai apakah wanita itu buruk rupa atau cacat? Itulah sebabnya dia selalu bersembunyi?Ucapan yang dikatakan Yuliana memang adalah kenyataan. Keberadaan Sienna di dalam Keluarga Yuwono boleh dideskripsikan dengan satu kata, yaitu “transparan”. Hanya Darwo saja yang bersikap baik terhadapnya.Setelah mende
Sienna berdiri di depan restoran dan dia merasa serbasalah.Saat ini, Jimmy berdiri di belakangnya, lalu berkata dengan suara kecil, “Wanita yang sedang duduk di samping jendela sana adalah ibuku. Dia sangat susah untuk dihadapi. Kalau aku bisa keluar dari restoran dengan bernyawa, aku akan menganggapmu sebagai penyelamatku.”Ujung bibir Sienna pun berkedut. Dia spontan menunduk berusaha untuk menutupi wajahnya. Namun, Yasmin sudah sempat melihatnya.Ketika menyadari tatapan Yasmin, sekujur tubuh Jimmy langsung terkaku.“Maaf.” Selesai berbicara, Jimmy langsung merangkul pinggang Sienna, membawanya ke hadapan sang ibu.Tatapan Yasmin sangatlah tajam. Dia terus mengamati Sienna dari atas hingga bawah.Jimmy dengan sopan menarik kursi untuk Sienna dengan senyuman di wajahnya. “Ibu, dia adalah kekasihku, dia adalah seorang desainer interior. Namanya Penny.”Pikiran Sienna menjadi hampa. Setelah duduk di tempat, akal sehatnya baru mulai kembali.Setelah dilihat-lihat, sepertinya Yasmin tid
Ed melempar pisau itu ke tong sampah, lalu menyerahkan 00 kepada Hans dan berujar, "Tanya Bu Mae sekarang Fredie ada di mana."Orang abnormal seperti Fredie pasti tidak akan melepaskan wanita yang sangat mirip dengan Luna. Niat jahat Ed muncul, dia merasa seperti Sienna yang menderita jika 00 dinodai Fredie. Mana mungkin Fredie sama sekali tidak menyentuh Luna setelah mengurungnya selama bertahun-tahun?Jika Luna dan putrinya sama-sama dinodai Fredie, ini hal yang menarik. Ed merasa antusias begitu memikirkan hal ini.Sebelumnya 00 memang dilatih secara profesional, tetapi dia hanya berlatih untuk meniru Sienna. Kemampuan bertarung 00 tidak begitu hebat. Dia tidak bisa melindungi dirinya dari orang munafik seperti Ed.Sekarang kedua tangan 00 ditahan sehingga dia sama sekali tidak bisa bergerak. Dia berteriak, "Lepaskan aku!"Ed menyahut, "Aku bisa lepaskan kamu. Tapi, kamu harus beri tahu aku di mana Jacob dan apa tujuannya."Apa Jacob benar-benar masuk ke markas penelitian? Namun, un
Namun, sekarang mereka tidak bisa mengeluarkan Arlo. Begitu bahan eksperimen hilang, semua anggota markas penelitian akan menyadari ada orang yang menyusup. Nantinya semua orang di markas penelitian akan diperiksa.Jacob dan lainnya yang belum berhasil kabur akan terekspos. Mereka tidak akan bisa keluar lagi. Sekarang Jacob harus kembali ke ventilasi, lalu mengambil kembali botol-botol obat dan mengembalikannya ke tempat semula. Dengan begitu, Jacob baru bisa menghilangkan kecurigaan terhadap dirinya."Bakti, kamu kembali ke tempatmu dulu," ucap Jacob.Bakti bertanya, "Bagaimana dengan Arlo?"Jacob memijat kening seraya menyahut, "Aku lihat dia masih bernapas. Seharusnya dia belum mati. Kalau kita mengeluarkannya, kita semua pasti mati."Tentu saja Bakti memahami hal ini. Kemudian, Bakti pergi. Jacob kembali ke ruang penelitian Sharon. Ruangan ini tidak terpengaruh, tetapi Sharon menghilang.Jacob tidak curiga. Dia langsung kembali ke kamarnya, lalu memanjat ke ventilasi dan mengambil
Jacob tahu itu adalah suara pria berseragam yang muncul di aula utama. Seharusnya dia mengikuti rapat di Armania, tetapi banyak kamera pengawas dipasang di berbagai sudut markas penelitian. Cepat atau lambat pria berseragam pasti akan mengetahui kekacauan di sini.Hanya saja, Jacob tidak menyangka pria itu akan mengetahuinya begitu cepat. Jacob terus memutar otak, lalu membuka pintu kandang binatang buas. Semua binatang buas pun keluar.Bakti yang berdiri di samping bertanya, "Memangnya ada gunanya? Kekacauan yang kita buat langsung digagalkan oleh suara bel yang aneh. Aku rasa orang-orang di sini sudah dihipnosis. Apa pun kondisinya, mereka akan segera bangun begitu mendengar suara bel itu."Jacob menjawab, "Ada. Sekelompok binatang buas ini sudah dijinakkan. Kalau mereka dilepaskan, mereka hanya ingin kabur. Binatang buas ini cuma berani makan orang yang dimasukkan ke kandang."Jacob melanjutkan, "Waktu melihat orang di luar kandang, semua binatang buas ini akan ketakutan dan mengamu
Dulu Ed memang ingin mendapatkan lencana itu, tetapi sekarang dia sama sekali tidak menyentuhnya. Hans yang mengambil lencana itu dan memainkannya sejenak sebelum menyematkannya di pakaian Ed.Ed tiba-tiba merasa sesak. Amarahnya hampir meledak. Ed menarik napas dalam-dalam, lalu melihat lencana di dadanya. Dia menepis tangan Hans.Hans melirik Ed dengan gugup dan berjalan ke pintu. Setelah pintu ditutup, Ed merasa gusar. Dia menarik napas lagi, lalu mengambil rokok. Begitu Ed menyalakan rokok, tiba-tiba terdengar suara raungan yang keras.Ed membuang abu rokok dan pergi ke aula utama untuk memeriksa kondisinya. Suasana di aula kacau balau. Pemuda di ruang eksperimen nomor 8 dilepaskan. Sekarang terdengar suara tembakan.Selain itu, asap putih mengepul dan menyebar dengan cepat. Seketika, seluruh ruangan diselimuti asap.Para staf penelitian di aula panik. Mereka meringkuk di sudut karena takut diincar senjata mematikan itu.Senjata mematikan itu paling membenci staf penelitian. Setida
Pria berseragam mengamati Sharon dan bertanya, "Sepertinya Bu Sharon nggak menyukai Ed. Padahal itu orang yang direkomendasikan Mae."Sharon lanjut menyusun tabung reaksi, lalu menjawab dengan datar, "Aku cuma nggak merasa cocok."Ketujuh petinggi tidak mengatakan apa pun. Mereka tahu sifat Sharon agak aneh. Jacob yang berdiri di depan Sharon bisa melihat layar dengan jelas.Seharusnya ruang rapat para petinggi tidak terletak di area ini. Desain ruangannya jauh berbeda. Yang membuat Jacob bingung adalah latar belakang tempat para petinggi berada tampak sangat familier. Namun, Jacob tidak bisa mengingatnya.Jacob yakin tempat itu bukan bagian internal markas penelitian. Dia mengernyit, mungkin mereka memang tidak berada di area ini. Bahkan, mereka tidak berada di Kango.Tidak ada yang tahu identitas ketujuh petinggi ini. Kemungkinan besar mereka adalah petinggi dari negara lain, jadi mereka memakai topeng. Mungkin juga mereka tidak mengetahui identitas satu sama lain dan hanya merupakan
Di Afrikan. Sienna terus memperhatikan berita di dalam negeri. Setelah memastikan Cristin dihujat habis-habisan, Sienna baru merasa puas.Sienna tidak menelepon Wanda. Nantinya Wanda pasti akan meminta maaf kepada Sienna lagi. Lebih baik dia tidak mengganggu Wanda dan membiarkannya istirahat untuk beberapa waktu.Sienna mengusap matanya, lalu meletakkan laptop di atas meja. Wanita di samping mengingatkan, "Ibu hamil harus batasi penggunaan peralatan elektronik."Sienna pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Ketika keluar, matanya tetap memerah. Belum ada kabar dari Jacob. Minggu ini Sienna kurang istirahat, dia sering terbangun saat tengah malam karena mimpi buruk.Sekarang Sienna merasa lelah sesudah mengurus masalah di dalam negeri. Setelah menunggu 1 hari lagi, Sienna sudah kehilangan kesabaran.Sienna menelepon Jero, mungkin saja Jero sudah mendapatkan petunjuk. Jero berucap, "Nggak ada, Sienna. Kamu nggak usah khawatir. Sistem di markas penelitian sangat rumit, kemungkinan merek
Keesokan harinya, Wanda baru mendengar kabar Cristin pergi ke luar negeri. Rebecca mengira Wanda akan merasa senang, tetapi Wanda tetap terlihat tenang. Wanda terus memandang ke luar jendela. Setelah beberapa saat, dia baru mengangguk.Wanda makin kurus. Wajahnya tampak tirus. Saat bermimpi di malam hari, Wanda akan memanggil, "Wanwan."Wanda tidak berani membayangkan bagaimana Wanwan mati. Setiap mengingat hal ini, Wanda akan membenci dirinya yang tidak berguna.Rebecca mengkhawatirkan kondisi mental Wanda, jadi dia ingin mengundang psikolog. Wanda menolak, "Nggak usah, cuma tubuhku yang sakit. Aku cuma butuh istirahat yang cukup."Wanda diantar pulang. Makanan anjing dan air di mangkuk masih ada, tetapi Wanwan sudah pergi. Wanda takut dirinya menangis di depan Rebecca. Dia segera tersenyum dan berujar, "Rebecca, jadwalmu sudah terganggu. Sebaiknya kamu kembali syuting. Kamu tenang saja, aku pasti istirahat di rumah."Rebecca mengangguk, lalu berpesan setelah berpikir sejenak, "Aku s
Cristin masih linglung ketika dibawa keluar dari kediaman Keluarga Salim. Dia sudah berlutut sambil memohon pada keluarganya, tetapi tidak ada yang membelanya. Bahkan, kakak Cristin juga menghindari adiknya. Semua orang tetap terdiam.Dulu, kehidupan Cristin sangat indah. Sekarang dia berakhir tragis. Sebelumnya, Cristin merasa Wanda sangat kasihan. Wanda dicampakkan orang tuanya dan semua orang, bahkan Benny juga tidak menginginkannya lagi. Biarpun Wanda memohon, Benny juga tidak memedulikannya. Namun, saat ini nasib Cristin sama seperti Wanda. Dia juga dicampakkan begitu saja.Cristin naik ke mobil, lalu dia dibawa ke sebuah vila. Sopir berkata, "Nona Cristin, cepat bereskan kopermu. Pesawat terbang 3 jam lagi. Ke depannya kamu nggak usah pulang."Ini adalah keputusan Keluarga Salim. Mereka juga telah mengumumkan keputusan ini di internet dan memberi keluarga siswa yang mati itu kompensasi sebesar 20 miliar.Namun, para netizen tetap menghujat Cristin dan Keluarga Salim. Semua masal
Tubuh Cristin lemas. Dia meremas ponselnya dan air matanya terus mengalir. Anggota Keluarga Salim masih mengetuk pintu kamar Cristin sambil berseru."Cristin, apa kamu sudah lihat berita di internet? Saham Keluarga Salim anjlok lagi. Sebaiknya kamu minta maaf. Tindakanmu memang keterlaluan.""Hujatan di internet terus bertambah. Para pemegang saham mulai marah-marah. Kalau kamu nggak bersuara, kemungkinan besar Keluarga Salim akan diperiksa petinggi."Cristin yang duduk di lantai memeluk kedua kakinya. Bahunya terus bergetar. Dia berteriak, "Aku nggak mau minta maaf pada wanita rendahan itu!"Anggota Keluarga Salim di luar berang setelah mendengar ucapan Cristin. Bisa-bisanya Cristin bersikap kekanak-kanakan pada saat-saat seperti ini!Salah satu anggota Keluarga Salim membalas, "Oke. Kalau kamu nggak mau minta maaf, Keluarga Salim akan segera mengumumkan bahwa kamu sudah diusir! Ke depannya semua tindakanmu nggak ada hubungannya dengan Keluarga Salim! Kamu pikirkan baik-baik!"Keluarg