Tangan Jacob yang sedang memegang dokumen langsung terkaku. Dia mengangkat kepalanya dengan perlahan dan terlintas kebingungan di wajahnya.Yasmin tersenyum. “Jangan-jangan Jimmy merahasiakannya dari kamu?”Yasmin tahu biasanya Jimmy agak takut dengan abang sepupunya ini. Tak disangka, dia bahkan tidak berani memberi tahu masalah kekasih barunya kepada Jacob.“Kata Jimmy, dia terlalu sibuk, tidak ada waktu untuk menemani kekasihnya. Aku rasa wanita itu cukup bagus, bagaimanapun dia adalah desainer yang kamu pilih. Aku juga suka dengan wajah cantiknya.”“Maksud Bibi, Penny?” Kening Jacob semakin berkerut lagi. Bukankah Penny sudah menikah?Yasmin pun tersenyum. “Em, ini pertama kalinya aku puas dengan kekasih Jimmy. Berhubung dia bekerja sama denganmu, kamu juga jangan mempersulitnya. Kelak kalian juga akan menjadi satu keluarga.”Tatapan Jacob seketika menjadi sinis.“Bibi tenang saja. Aku tahu batasan.”Yasmin berdiri dan Jacob pun ikut berdiri. Dia pergi mengantar bibinya ke lift khu
“Emm.”Sienna langsung membalas. Dia tidak terbiasa membahas masalah pribadinya dengan orang lain. Jadi, sikapnya terlihat agak dingin.Saat ini, malah terlintas kegirangan di dalam tatapan Nanda. Baguslah kalau Sienna tidak menyukainya.Mobil berhenti di depan Kediaman Winata, awalnya Sienna ingin langsung pergi setelah mengantar Nanda. Kebetulan ada Harris sedang menyiram tanaman di halaman. Selain itu, tampak juga Junando di sampingnya.Kening Sienna seketika berkerut. Namun saat ini, Nanda sudah menuruni mobil berlari ke sisi mereka.“Ayah, Kak.”Junando sedang melaporkan masalah perusahaan kepada Harris. Dari kejauhan, dia menyadari mobil Sienna. Alhasil, gerakannya pun terhenti.Dengan sangat terpaksa, Sienna menuruni mobil untuk memberi salam, “Ayah.”Harris menyerahkan botol semprot ke pelayan, lalu membalas, “Baguslah kalau kamu sudah pulang. Ayo masuk! Hari ini bibimu masak banyak makanan enak. Kebetulan ada yang ingin aku katakan kepadamu.”Namun, Sienna masih harus pergi me
Sienna masuk ke mobil dengan berat hati. Setibanya di vila, waktu sudah menunjukkan pukul 12.30.Pelayan rumah membukakan pintu. Ketika melihat kedatangan Sienna, raut wajahnya langsung terlihat muram.“Nona Sienna, kenapa kamu ke sini lagi? Nyonya lagi tidak ada di rumah.”Sienna melirik ke belakang pelayan dan memang tidak ada siapa-siapa di dalam ruang tamu. Dia mengangkat kepalanya hendak bertanya apakah Jacob sempat kemari atau tidak, tetapi si pelayan malah sudah membalikkan tubuhnya dan pergi begitu saja.Betul juga! Setiap kali Sienna ke sini, Daria pun akan bersikap kasar terhadapnya. Semua orang juga pintar, mereka tahu menantu yang satu ini akan segera diceraikan. Jadi, untuk apa bersikap sopan terhadap Sienna?“Siapa yang datang?”Pintu taman dibuka. Seorang wanita muda berdiri di depan pintu, lalu berkata dengan tersenyum, “Pelayan rumah baru, ya? Kelihatannya cukup cantik.” Si wanita tidak bermaksud untuk mengejek. Dia murni hanya sedang bertanya saja.Si pelayan pun ters
Tania sangatlah lugu layaknya seorang anak kecil. Ketika berbicara, kedua matanya terlihat berkilauan.Sepertinya Tania sering berhubungan dengan orang yang sulit untuk diajak berbaur. Jadi, ketika berhubungan dengan Sienna, dia spontan merasa santai.Sienna melihat lukisan Tania dan tidak bersuara sama sekali. Tania memegang pensilnya sambil menghela napas. Awalnya dia tidak berharap Sienna bisa memberinya masukan yang membangun. Namun, Sienna malah mengambil pensil di samping, lalu memperbaikinya.Setelah lukisan itu diperbaiki oleh Sienna, lukisan jadi terlihat lebih hidup. Kedua mata Tania spontan terbelalak. Dia mengangkat tangannya terus mengucek kedua matanya.“Kamu … kamu hanya mewarnainya saja, ‘kan? Astaga, kenapa seperti lukisan baru saja? Kamu pernah belajar melukis, ya?”Dari cara melukis Sienna, dapat diketahui bahwa dia sangat mahir dalam dunia melukis.Sienna mengangguk sambil meletakkan pensil ke atas meja. “Sebenarnya teknik dasarmu lumayan bagus. Hanya saja, kamu mas
Sienna tahu Cherry sedang menyindirnya. Dia tidak berencana untuk membalasnya, melainkan berjalan ke meja kerjanya sendiri.Namun, Cherry masih tidak puas. Jika Herman menyerahkan kesempatan untuk berhubungan dengan Jacob kepadanya, Cherry pasti bisa mendapatkan orderan itu.Bagaimanapun, Jacob bisa menyetujui menyerahkan pekerjaan itu kepada Sienna juga karena dia adalah teman SMA Herman. Jadi, masalah ini bukan karena kehebatan dari Sienna. Dia hanya sedang beruntung saja. Namun, kenapa semua hal bagus malah jatuh ke tangannya? Cherry sungguh tidak bisa menerimanya. Dia merasa dirinya bisa meledak kapan saja. Sekarang Sienna malah tidak menggubrisnya, api di dalam hatinya pun semakin membara.“Jangan kira Jacob menyerahkan rumahnya untuk didesain seseorang, dia pun merasa dirinya sangat hebat dan sangat disukai Jacob. Semua orang di ibu kota juga tahu dia lagi sudah memiliki wanita idamannya. Rumahnya di Royal Estate juga adalah rumah yang akan ditempatinya setelah menikah nanti.”D
Seketika Cherry merasa gugup. Semua ini memang bermula dari dirinya. Namun, dia tidak ingin menyetujui pertaruhan ini.Jadi, tatapan Cherry tertuju pada rekan kerja di dalam studio. Hanya saja, ketika tatapan mereka bertemu dengan tatapan Cherry, semuanya malah mengelak. Sepertinya mereka tidak ingin terlibat dalam masalah ini.Cherry merasa serbasalah dan sangat emosi.Bukankah biasanya mereka semua sangat tidak menyukai Sienna? Kenapa pada kondisi genting, mereka semua malah tidak berani untuk menerima tantangannya?Jujur saja, Cherry juga sedang marah terhadap dirinya sendiri. Jelas-jelas dirinya tidak sehebat Sienna, kenapa dia malah buka suara untuk menantangnya.Cherry menunduk sambil mengepal erat kedua tangannya. Bahkan kukunya pun hampir menusuk ke dalam telapak tangannya.“Sienna, kamu sungguh nggak adil. Sekarang Jacob sudah memilihmu. Dia pasti akan lebih menyukai gaya desainmu! Sementara, kami nggak tahu apa-apa. Gimana caranya kami bertanding sama kamu?”Cherry mencari al
Di lantai tertinggi gedung Grup Yuwono.Setelah Jacob duduk di kursi kerjanya, ekspresinya masih terlihat sangat masam.Tadi siang, Jacob sengaja meluangkan waktunya untuk kembali ke vila. Tak disangka, wanita itu malah mengingkari janjinya. Wanita yang awalnya sudah meninggalkan kesan buruk di hatinya, sekarang malah semakin buruk lagi.Pintu ruangan dibuka, Sony mengambil dokumen memasuki ruangan.“Pak, dokter dari luar negeri telepon, katanya Pak Darwo sudah mengurus prosedur. Dia akan kembali dari luar negeri dalam satu minggu ini.”Cepat sekali!Jacob menekan-nekan keningnya. Beberapa saat kemudian, dia baru mengangkat kepalanya. “Suruh pengacara untuk menyusun surat perjanjian baru, Grup Yuwono bersedia membantu Grup Winata dalam perputaran dana kedua. Namun persyaratannya adalah ‘istriku’ itu harus berakting bersamamu.”Nada bicara Jacob terdengar sangat datar. Jacob bisa menyebutnya dengan panggilan itu juga karena Jacob bahkan tidak mengetahui nama wanita itu. Biasanya dia jug
Pengacara merasa dirinya telah mengorek fakta saja. Setelah kembali ke Grup Yuwono, dia langsung menyerahkan surat perjanjian kepada Jacob.“Tuan Jacob, perjanjian sudah ditandatangani.”Jacob menatap dokumen di hadapannya, lalu tatapannya tertuju pada nama di atas kertas. Sienna? Ternyata nama istrinya adalah Sienna.Kemudian, Jacob membalikkan dokumen, keningnya spontan berkerut. “Dia nggak minta permintaan apa-apa?”Pengacara menggeleng. Sebenarnya dia ingin mengatakan bahwa Nona Sienna bukan hanya tidak mengajukan permintaan apa-apa, dia bahkan menyetujuinya dengan sangat cepat.Jacob mendengus dingin. Ketika Jacob menyetujui untuk menyelesaikan masalah perputaran dana kedua Grup Winata dan menunda perceraian mereka, Sienna malah menandatangani perjanjian dengan begitu cepat. Sepertinya tadi siang Sienna mengira Jacob akan membahas masalah perceraian, makanya dia sengaja tidak ke vila.Jacob meletakkan surat ke samping meja, tidak ingin mendalami pemikiran wanita itu lagi. “Aku men
Saat ini, hujan masih sedang turun di kuar, tetapi mobil sudah berhenti dan tidak ada yang berbicara di dalam mobil.Willow tahu Dickcon masih belum puas dengan kata mohonnya. Dia mengepalkan tangannya dengan erat, lalu tersenyum dan menatap Dickson. "Pak Dickson, bagaimana kalau aku berlutut padamu?"Dia hanya bercanda saat mengatakan itu, tetapi mata Dickson malah bergetar sebentar dan keduanya saling menatap. Selama sebulan ini, ini adalah pertama kalinya mereka saling menatap. Selama waktu itu, dia tidak pernah menatap Dickson."Boleh dicoba," jawab Dickson.Willow tidak mengatakan apa-apa karena dia sudah tahu jelas betapa mengerikannya taktik Dickson. Tanpa ragu-ragu, dia menekuk kakinya dan hendak berlutut.Namun, Dickson langsung menarik pergelangan tangan Willow dan berkata, "Willow, di mana harga dirimu?"Mendengar perkataan itu, Willow langsung tertawa sampai hampir meneteskan air mata. "Kata-kata Pak Dickson ini terdengar seolah-olah aku nggak pernah berlutut sebelumnya."D
Ini adalah sebuah lereng kecil, tetapi Wanda berpikir mustahil untuk mendaki ke atas karena mungkin saja orang yang menabraknya masih berada di sana. Jika turun, dia juga harus melewati tanah yang berlubang dan berbatu-batu terlebih dahulu. Jalanan di sana juga makin berlumpur karena hujan.Namun, Wanda tidak peduli lagi karena dia harus bertahan hidup dan keinginannya ini begitu kuat. Kehidupannya akhirnya bisa mencapai titik ini, dia tidak bisa mengakhiri semuanya begitu saja. Meskipun seluruh tubuhnya terasa hampir hancur saat merangkak satu langkah, dia tetap terus merangkak begitu lama. Bahkan jejak darah karena menyeret tubuhnya pun sudah terhapus oleh hujan.Wanda belum pernah merasa waktu bisa begitu sulit berlalu. Pada akhirnya, dia bahkan tidak tahu waktu lagi, hanya berharap bisa merangkak sedikit lebih jauh lagi. Dia sepertinya sudah hampir sampai ke pinggir jalan saat melihat ada kendaraan yang lewat di depannya, tetapi dia tidak bisa berteriak.Saat ini, Wanda hanya berha
Tubuh Wanda terhempas karena didorong oleh seseorang, lalu jatuh ke lereng gunung di samping.Sopir mobil itu memukul setir dengan keras dan meludah. "Sialan! Kenapa dia bisa jatuh ke bawah? Kita harus pastikan dia sudah mati dulu.""Sudahlah. Kalau sudah jatuh begini, nggak mati pun pasti sudah cacat. Kita harus pergi dulu. Ada banyak kamera di sekitar sini, jangan sampai kita terlibat masalah hanya karena beberapa miliar saja.""Nggak mau turun dan memeriksanya?""Gila! Cepat pergi! Ada mobil datang."Kedua orang itu segera mengemudi mobilnya dan pergi dengan panik.Saat itu, langit masih sedang hujan dan jalanan berlumpur.Saat Wanda tersadar kembali, langit masih gelap dan seluruh tubuh terasa sakit. Saat berusaha untuk membalikkan badannya, dia merasa tulang-tulangnya sangat sakit. Wajahnya juga dipenuhi dengan air hujan yang dingin. Tempat ini sangat terpencil, sehingga tidak ada yang melihatnya dan melaporkan kejadian ini.Wanda mencoba untuk merangkak sedikit, tetapi rasa sakit
Wanda mengatakan kalimat terakhir dengan nada yang tegas. Setelah selesai berbicara, dia menghabiskan sisa anggur di gelasnya dan meletakkan kembali gelas kosong itu ke nampan di sampingnya dengan sopan. Dia menatap orang-orang di sekelilingnya sambil tersenyum. "Permisi."Setelah mengatakan itu, Wanda melangkah keluar.Kata-kata Wanda tadi terdengar sangat jelas, sehingga orang-orang di sekitar mulai berbisik. Mereka setuju dengan perkataan Wanda. Jika Hilda benar-benar mencintai putrinya, Hilda tidak akan menggunakan segala cara untuk datang ke acara yang begitu penting dan membuat keributan seperti ini. Kelihatan jelas, Hilda sengaja mempermalukan Wanda.Seorang wanita yang mengandalkan usahanya sendiri untuk mencapai posisinya saat ini adalah hal yang tidak mudah. Semua orang tahu Wanda terkenal sebagai pekerja keras di S.M. Namun, di balik semua itu, ternyata ibu kandung Wanda malah berusaha menggunakan segala cara untuk menghancurkan hidup putrinya ini. Jika orang lain yang berad
Melihat Rudy tidak menghiraukannya, Hilda tidak merasa sedih. Dia hanya menatap Benny sambil menggosok-gosok tangannya. "Pesta malam ini benar-benar megah ya. Aku belum pernah melihat pesta semewah ini seumur hidupku, calon menantu keluarga kami memang hebat. Haha. Sayang, cepat ke sini dan sapa dia."Pria di belakang Hilda yang masih mengenakan pakaian tidak merasa malu sedikit pun. Dia malah memperlihatkan sikapnya sebagai seorang senior dan mendekati Benny. "Aku adalah ayahnya Wanda. Kami sudah membesarkan Wanda selama bertahun-tahun. Kalau kamu ingin bersamanya, kamu harus mendapatkan restu dari kami dulu."Jelas sekali keduanya mengincar uang dari Benny.Ekspresi Benny terlihat sangat dingin, seolah-olah bisa membekukan semua orang yang berada di sana.Cristin yang berdiri di samping tersenyum makin lebar dan akhirnya menatap Wanda yang berdiri di tengah kerumunan. "Nona Wanda, lebih baik kamu sendiri yang jelaskan pada orang tuamu saja. Kamu dan Benny sebenarnya nggak ada hubunga
Wanda mengikuti arah pandangan orang-orang itu dan akhirnya melihat ibunya.Hilda sedang berdiri di depan menara sampanye yang bernilai sangat mahal. Tubuhnya tidak terlalu gemuk dan terlihat cukup rapi, tetapi dia terlihat sangat mencolok jika dibandingkan dengan para pelayan muda di sekitarnya.Video tentang Hilda sempat masuk di daftar topik viral hari ini, sehingga siapa pun yang mengikuti topik viral pasti akan langsung mengenalinya. Namun, dia tidak merasa malu sedikit pun dan terus mengamati sekelilingnya, seolah-olah sedang mencari seseorang.Wanda yang secara refleks berpikir Hilda sedang mencarinya pun mengernyitkan alis dan mundur selangkah.Pada detik berikutnya, seorang pria yang berbau alkohol dan tidak mengenakan atasan tiba-tiba melompat keluar dari sudut ruangan. Para tamu di sekitarnya pun berteriak dengan ketakutan."Argh!""Cepat panggil petugas keamanan!"Pria yang berbau alkohol dan tidak mengenakan baju ini mulai membuat keributan di aula utama. Dia kadang-kadang
Melihat opini publik di internet yang berbalik arah, Cristin sangat marah dan segera kembali menghubungi Titan.Titan sendiri juga merasa kesal. Dia yang awalnya menargetkan Wanda karena instruksi dari Cristin, tetapi sekarang malah mendapat peringatan keras dari atasannya. "Nona Cristin, aku nggak mau terlibat dengan hal ini lagi, aku sudah diperingati atasanku. Maaf, kamu cari orang lain saja."Saat teleponnya ditutup, Cristin tidak percaya seorang manajer kecil malah berani menutup teleponnya. Sebelumnya, dia berbicara dengan sopan untuk menghargai Titan karena dia memiliki tata krama yang baik, padahal Titan ini bukan siapa-siapa.Cristin segera menghubungi atasan perusahaan itu, tetapi mereka langsung menolaknya dengan halus setelah tahu hal itu berkaitan dengan Wanda. Setelah ditolak dua kali, ekspresinya langsung berubah. Melihat para netizen yang mulai mengecam Yuki dan berhenti menyerang Wanda, ekspresinya menjadi makin muram.Namun, tepat pada saat itu, anggota Keluarga Salim
Meskipun tidak memiliki perasaan terhadap Wanda, Wiandro juga merasa komentar yang dibuat oleh orang yang bernama Yuki ini agak keterlaluan. Dia segera mengirimkan siaran langsung itu pada Benny.Saat ini, Benny yang masih berada di kanto mengernyitkan alis saat melihat kiriman dari Wiandro dan membuka siaran langsung itu.Wiandro yang senang membuat keributan baru saja ingin menanyakan pendapat Benny tentang komentar dari Yuki itu. Namun, saat dia hendak masuk ke siaran langsung itu kembali, dia mendapati ruangan siaran langsung Yuki sudah diblokir.Siaran langsung Yuki tadi memiliki tiga jutaan penonton dan banyak yang memberikan hadiah juga. Wiandro berpikir pihak platform tidak mungkin melewatkan kesempatan untuk menghasilkan uang dan popularitas seperti ini, kecuali ada seseorang yang memperingatkan mereka tentang siaran langsung itu.[ Ini ulahmu? Bukankah kamu bilang kamu nggak punya perasaan padanya? ]Benny hanya meminta seseorang untuk memblokir siaran langsung itu dengan san
Berita ini makin heboh. Cristin sangat senang melihat komentar-komentar para netizen yang memarahi Wanda.Cristin menyuruh orang menghubungi wanita yang dimaki Hilda. Dia memberi wanita itu uang miliaran untuk mengekspos perbuatan Hilda di internet.Sekarang Wanda sedang dihujat. Para netizen mencari berita yang berkaitan dengan Wanda. Jika ada yang berinisiatif mengeksposnya, mereka pasti akan tertarik.Wanita itu langsung menyetujui tawaran Cristin. Dia mengekspos video saat Hilda memakinya di bar. Cristin yang meminta video ini dari pihak bar. Orang biasa tentu tidak bisa mendapatkan video ini.Semua orang mendengar makian Hilda yang kasar. Selain itu, ekspresi Hilda di video tampak bengis. Dia seperti wanita kasar yang tidak berpendidikan.Sementara itu, wanita yang dimaki Hilda terus menangis. Sekarang wanita itu yang mengunggah video, lalu mengekspos masalah ayah tiri Wanda yang berselingkuh dengan gadis muda dan dipenjara.Kabar ini sangat menggemparkan. Para netizen beramai-ram