Home / Romansa / Suamiku, Sayangilah Aku! / Bab 37 Sebuah Pertaruhan

Share

Bab 37 Sebuah Pertaruhan

Author: Joe
Sienna tahu Cherry sedang menyindirnya. Dia tidak berencana untuk membalasnya, melainkan berjalan ke meja kerjanya sendiri.

Namun, Cherry masih tidak puas. Jika Herman menyerahkan kesempatan untuk berhubungan dengan Jacob kepadanya, Cherry pasti bisa mendapatkan orderan itu.

Bagaimanapun, Jacob bisa menyetujui menyerahkan pekerjaan itu kepada Sienna juga karena dia adalah teman SMA Herman. Jadi, masalah ini bukan karena kehebatan dari Sienna. Dia hanya sedang beruntung saja.

Namun, kenapa semua hal bagus malah jatuh ke tangannya? Cherry sungguh tidak bisa menerimanya. Dia merasa dirinya bisa meledak kapan saja. Sekarang Sienna malah tidak menggubrisnya, api di dalam hatinya pun semakin membara.

“Jangan kira Jacob menyerahkan rumahnya untuk didesain seseorang, dia pun merasa dirinya sangat hebat dan sangat disukai Jacob. Semua orang di ibu kota juga tahu dia lagi sudah memiliki wanita idamannya. Rumahnya di Royal Estate juga adalah rumah yang akan ditempatinya setelah menikah nanti.”

D
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 38 Kenapa Aku Mesti Membantumu?

    Seketika Cherry merasa gugup. Semua ini memang bermula dari dirinya. Namun, dia tidak ingin menyetujui pertaruhan ini.Jadi, tatapan Cherry tertuju pada rekan kerja di dalam studio. Hanya saja, ketika tatapan mereka bertemu dengan tatapan Cherry, semuanya malah mengelak. Sepertinya mereka tidak ingin terlibat dalam masalah ini.Cherry merasa serbasalah dan sangat emosi.Bukankah biasanya mereka semua sangat tidak menyukai Sienna? Kenapa pada kondisi genting, mereka semua malah tidak berani untuk menerima tantangannya?Jujur saja, Cherry juga sedang marah terhadap dirinya sendiri. Jelas-jelas dirinya tidak sehebat Sienna, kenapa dia malah buka suara untuk menantangnya.Cherry menunduk sambil mengepal erat kedua tangannya. Bahkan kukunya pun hampir menusuk ke dalam telapak tangannya.“Sienna, kamu sungguh nggak adil. Sekarang Jacob sudah memilihmu. Dia pasti akan lebih menyukai gaya desainmu! Sementara, kami nggak tahu apa-apa. Gimana caranya kami bertanding sama kamu?”Cherry mencari al

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 39 Sienna Lebih Ingin Bercerai daripada Jacob

    Di lantai tertinggi gedung Grup Yuwono.Setelah Jacob duduk di kursi kerjanya, ekspresinya masih terlihat sangat masam.Tadi siang, Jacob sengaja meluangkan waktunya untuk kembali ke vila. Tak disangka, wanita itu malah mengingkari janjinya. Wanita yang awalnya sudah meninggalkan kesan buruk di hatinya, sekarang malah semakin buruk lagi.Pintu ruangan dibuka, Sony mengambil dokumen memasuki ruangan.“Pak, dokter dari luar negeri telepon, katanya Pak Darwo sudah mengurus prosedur. Dia akan kembali dari luar negeri dalam satu minggu ini.”Cepat sekali!Jacob menekan-nekan keningnya. Beberapa saat kemudian, dia baru mengangkat kepalanya. “Suruh pengacara untuk menyusun surat perjanjian baru, Grup Yuwono bersedia membantu Grup Winata dalam perputaran dana kedua. Namun persyaratannya adalah ‘istriku’ itu harus berakting bersamamu.”Nada bicara Jacob terdengar sangat datar. Jacob bisa menyebutnya dengan panggilan itu juga karena Jacob bahkan tidak mengetahui nama wanita itu. Biasanya dia jug

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 40 Pernah Tidur Bersama Jacob

    Pengacara merasa dirinya telah mengorek fakta saja. Setelah kembali ke Grup Yuwono, dia langsung menyerahkan surat perjanjian kepada Jacob.“Tuan Jacob, perjanjian sudah ditandatangani.”Jacob menatap dokumen di hadapannya, lalu tatapannya tertuju pada nama di atas kertas. Sienna? Ternyata nama istrinya adalah Sienna.Kemudian, Jacob membalikkan dokumen, keningnya spontan berkerut. “Dia nggak minta permintaan apa-apa?”Pengacara menggeleng. Sebenarnya dia ingin mengatakan bahwa Nona Sienna bukan hanya tidak mengajukan permintaan apa-apa, dia bahkan menyetujuinya dengan sangat cepat.Jacob mendengus dingin. Ketika Jacob menyetujui untuk menyelesaikan masalah perputaran dana kedua Grup Winata dan menunda perceraian mereka, Sienna malah menandatangani perjanjian dengan begitu cepat. Sepertinya tadi siang Sienna mengira Jacob akan membahas masalah perceraian, makanya dia sengaja tidak ke vila.Jacob meletakkan surat ke samping meja, tidak ingin mendalami pemikiran wanita itu lagi. “Aku men

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 41 Selera Baru Tuan Calvin

    Kepikiran hal ini, Calvin merasa semakin gembira saja. Dia mengangkat tangannya mencubit dagu Nanda. Saking takutnya, Nanda pun memejamkan matanya hingga bulu matanya pun terlihat gemetar.“Bawa wanita cantik ini pergi. Mengenai kamu, ikut aku ke atas. Aku bawa kamu untuk bermain permainan yang seru.”Sienna dapat menebak ada ide buruk di benak Calvin. Jika Calvin benar-benar melecehkannya, Sienna hanya perlu berteriak dan para sekuriti profesional akan datang. Namun tempat ini adalah tempat berkumpulnya anak-anak orang kaya. Sienna akan merasa malu jika dikerumuni oleh mereka.Kelak Sienna masih akan berbisnis. Jika dia dimasukkan ke daftar hitam, Sienna pun akan sulit untuk mengembangkan kariernya di bidang ini lagi.“Maksud permainan seru Tuan Calvin itu judi di lantai atas?”Calvin mengerutkan keningnya, lalu berjalan ke atas tangga. “Iya, sepertinya kamu pernah bermain.”Sienna tidak membalas. Melihat air mata Nanda sudah hampir menetes, dia pun berkata, “Kamu lepaskan dia dulu. B

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 42 Wanita Hanyalah Hiburan Belaka

    Calvin spontan melirik Jacob. Hanya saja, Jacob terlihat sangat tenang, seolah-olah sedang bertemu orang asing saja.Ternyata tebakan Calvin benar. Memangnya kenapa kalau Sienna berhasil tidur bersama Jacob? Di mata Jacob, wanita hanyalah hiburan belaka.“Iya, sudah ganti selera baru. Belakangan ini aku merasa Penny lumayan juga,” ucap Calvin sambil mengangkat tangannya untuk mencubit dagu Sienna. Dia ingin berlagak mesra di hadapan mereka semua.Namun, Sienna malah meraih pergelangan tangannya, lalu berkata dengan tersenyum, “Tuan Calvin, jangan lupa dengan peringatanku tadi. Aku sudah bersuami. Sepertinya aku nggak pantas untuk menemanimu.”Ada banyak orang yang duduk di depan meja ini. Boleh dikatakan dari semua meja di kasino, meja ini paling menarik perhatian banyak pengunjung di sekitar. Sebab, selain Jacob, ada juga Wiandro di sana. Mereka berdua adalah tokoh terkemuka di ibu kota, apalagi Jacob adalah pembawa rezeki mereka.Jacob tidak suka berjudi. Biasanya dia diajak oleh tem

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 43 Pemberani

    Yuliana sungguh tidak menyangka akan bertemu Sienna di sini. Dapat terlihat kobaran api dari kedua matanya.Sebelumnya gara-gara Sienna, Yuliana dipermalukan di depan Jacob. Belakangan ini, dia terus memikirkan cara untuk mengembalikan citranya di hati Jacob. Namun belum sempat dia menjalankan rencananya, dia malah bertemu dengan wanita jalang ini lagi.Sienna juga tidak meladeninya. Tatapannya beralih ke sisi Jacob. Sikapnya terlihat sangat sungkan.“Pak Jacob, bisa pinjamin aku sedikit chip-mu? Nanti aku akan kembalikan dua kali lipat.”Semua orang yang berkerumun merasa kaget. Malam ini, memang ada banyak wanita yang ingin mendekati Jacob. Hanya saja, sikap Jacob sangatlah dingin seakan-akan tidak tertarik dengan wanita.Sekarang Sienna malah menggodanya di hadapan banyak orang? Tujuannya juga sangat jelas, dia ingin mendapatkan Jacob. Namun, tadi Sienna mengatakan sendiri bahwa dirinya sudah bersuami. Seorang wanita yang sudah berkeluarga malah ingin meminjam chip dari Jacob? Apa i

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 44 Tidak Sedang Mengintip

    Senyuman sinis Jacob ditambah dengan suasana yang canggung, lagi-lagi Calvin merasa dipermalukan. Dia merasa sepertinya tidak seharusnya dia mencari masalah dengan Sienna. Jika tidak, sepertinya orang yang akan naik pitam itu adalah Calvin sendiri.Calvin menarik napas dalam-dalam, lalu melirik bandar. “Bagi kartunya.”Bandar memastikan semuanya sudah mempersiapkan diri mereka, lalu mulai membagikan kartu.Di sekitar Sienna, ada banyak orang yang sedang menunggu pertunjukan seru, ada juga yang kasihan dengannya. Saat Sienna tidak mengetahui dari nilai chip yang dimilikinya, dia malah mengatakan akan mengembalikannya sebanyak dua kali lipat. Bukankah dia harus mengembalikan empat triliun kepada Wiandro?Apalagi Sienna hanyalah seorang pemain amatir. Dia bahkan berani ikut serta dalam permainan no-limit hold’em. Tentu saja semua orang ingin menyaksikan pertunjukan seru ini dengan saksama.Sienna menegakkan punggungnya. Kemudian, dua orang di sebelah kanannya duluan mengeluarkan taruhan,

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 45 Sok Lugu

    Menghadapi sindiran itu, Sienna juga malas meladeninya. Dia mengangkat kepalanya menatap ke sisi Calvin dengan tersenyum. “Tuan Calvin, aku sudah bilang tadi. Aku sudah menikah. Masa gara-gara aku menolakmu, kamu malah terus memojokkanku?”Makna di balik ucapan ini adalah kenapa seorang lelaki dewasa memiliki hati yang begitu sempit?Ucapan Sienna sangatlah keras. Alhasil, orang-orang di sekitar pun tertawa menyindir.Raut wajah Calvin seketika berubah muram dan bahkan tangannya juga sudah dikepalkan. “Kamu bilang kamu menolakku?”Sienna mengangkat-angkat alisnya menunjukkan ekspresi tidak berdaya. Saat ini, tidak lagi terdengar suara dari sekitar. Semuanya juga tidak perlu berkata apa-apa lagi, mereka semua bisa menebaknya.Awalnya, Calvin-lah yang membawa Sienna ke kasino. Setelah mendengar kabar pernikahan Sienna, tiba-tiba sikapnya berubah 180 derajat. Hanya gara-gara Calvin tidak berhasil menggaet umpannya, dia pun ingin menghancurkannya?Sienna memang sangatlah kikir, tetapi sepe

Latest chapter

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1564 Seratus Nyawa pun Tidak Cukup

    Di ruangan lain, Jacob kembali menyelinap ke dalam saluran ventilasi. Dia terus menjelajahi area itu, tetapi dia menyadari tempat itu hanya memiliki tiga titik yang tersambung tidak peduli seberapa keras pun dia mencarinya. Sharon selalu mengawasinya saat pagi hari, sehingga dia tidak masuk ke saluran ventilasi saat hari masih terang.Sekarang, Jacob kembali menjelajahi setiap area dan akhirnya menemukan Bukti. Kamar yang dihuni Bakti berada tepat di bawahnya, sepertinya Bakti juga menyamar sebagai salah satu pegawai tingkat bawah. Memang paling mudah untuk menyamar sebagai pegawai tingkat bawah di sini karena semuanya mengenakan pakaian pelindung yang tebal.Saat ini, Bakti sudah melepaskan pakaian pelindungnya. Meskipun tidak ada lubang yang tersambung di sana, dia bisa mendengar suara Jacob yang mengetuk bagian atas saluran ventilasi karena ada beberapa celah kecil. Dia pun mengangkat kepala dan melihat ke arah datangnya suara itu.Jacob bertanya, "Mana Arlo?"Jika bukan karena memi

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1563 Usia 27 Tahun Masih Bermain Ini

    Ed mengepalkan tangannya yang terkulai di samping dengan makin erat. Jika sesuai dengan pemikirannya yang sebelumnya, dia akan langsung menyetujui permintaan Mae. Pentingnya posisi ketua ini setara dengan kekayaan sebuah negara dan dia bisa bebas menggunakan obat-obat dari markas penelitian untuk mencapai tujuannya.Ini adalah ambisi yang selalu diinginkan Ed, tetapi sekarang dia malah ragu selama beberapa detik. Sepuluh detik kemudian, dia baru mengangkat kepalanya dengan lembut dan menatap Mae. "Guru, aku mengerti."Mae pun tersenyum. Dia tahu Ed adalah orang yang selalu tidak segan untuk melakukan apa pun demi mencapai tujuannya. Lagi pula, Hans ini hanya seorang kerabat saja. Keberadaan Hans juga tidak begitu penting, sama sekali tidak perlu dipikirkan.Dia mengangkat tangan dan menepuk bahu Ed. "Pergi lanjutkan pekerjaanmu."Ed berbalik, tetapi ekspresinya masih agak muram. Pada saat itu, pandangannya tiba-tiba tertuju pada Jacob.Namun, Jacob tidak menatap Ed, melainkan berjalan

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1562 Kotak Eksperimen Nomor 8

    Setelah memastikan beberapa titik yang terhubung dan perkiraan lokasinya, Jacob kembali ke kamarnya dan masuk ke kamar mandi untuk mandi. Saat membuka lemari, dia menemukan beberapa set pakaian pelindung yang baru di dalamnya. Dia langsung mengernyitkan alis dan secara refleks melihat ke sekeliling kamar.Saat tadi baru masuk ke kamar, Jacob tidak membuka lemari itu. Oleh karena itu, dia tidak tahu apakah pakaian itu memang sudah ada di dalam lemari sejak awal atau doktor wanita itu masuk ke kamarnya saat dia pergi. Meskipun pintu kamar terkunci dari dalam, wanita itu pasti memiliki kunci juga. Namun, dia tetap merebahkan diri di atas tempat tidur dan memejamkan mata untuk istirahat.Keesokan paginya, Jacob mengenakan pakaian dan kacamata pelindung sebelum keluar.Sharon sudah berdiri di depan meja penelitian dengan berbagai macam reagen di tangannya. Dia menyodorkan salah satu nampan dan berkata dengan nada yang datar, "Antarkan semua ini ke luar dan serahkan pada orang yang ada di de

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1561 Jangan Ganggu Orang Lain

    Jacob mengalihkan pandangannya, lalu lanjut berjalan. Akhirnya, dia berhenti di aula yang terletak di bagian tengah.Jacob bisa melihat kondisi di aula itu dari beberapa celah. Sekelompok staf penelitian sedang mengurus berbagai data."Mana data fisik monster itu?""Bagaimana kondisi objek di kamar nomor 1? Apa perkembangbiakan hari ini berhasil?""Objek di kamar nomor 3 sudah mati. Suruh orang bereskan mayatnya."Bagi para staf penelitian, orang-orang yang dikurung bukan manusia, melainkan bahan eksperimen. Mereka melanjutkan pembahasan."Kulit objek di kamar nomor 5 sudah membusuk. Virus kali ini sangat berhasil. Selanjutnya, kita bisa menyebarkan virus ini.""Ah! Aku nggak tahan lagi! Biarkan aku mati! Aku nggak mau menggunakan manusia sebagai bahan eksperimen lagi! Tuhan, aku memang manusia berdosa! Aku pantas masuk neraka setelah mati!"Setelah itu, tidak terdengar suara lagi. Suasana di aula menjadi tegang. Kemudian, pintu terbuka. Seorang pria yang memakai seragam berjalan masuk

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1560 Pandangannya Tajam

    Jacob mengernyit. Suara pria ini sedikit familier, mirip Ethan. Namun, seharusnya dia bukan Ethan, melainkan saudara kembarnya.Apa mereka juga datang ke markas penelitian? Jacob tidak berlama-lama di tempat itu. Meskipun bisa mendengar suara, dia tidak bisa melihat situasi di dalam ruangan dengan jelas.Sebagian besar tempat tertutup rapat. Jacob hanya bisa melihat ke luar dari celah. Selain itu, dia tidak menemukan titik penghubung di tempat ini sehingga tidak ada jalan keluar. Dia hanya menemukan titik penghubung di kamar yang ditempatinya.Jacob terus berjalan. Akhirnya, dia menemukan titik penghubung lain yang bisa dibuka. Namun, Jacob tidak langsung membukanya. Dia melihat ke bawah.Jacob melihat kamar yang dikelilingi dinding kaca. Seorang pemuda yang berusia sekitar 18 tahun berbaring di lantai kamar itu.Rambut pemuda itu agak panjang sehingga menutupi sebagian wajahnya. Jacob tidak bisa melihat wajah pemuda itu dengan jelas. Namun, Jacob bisa melihat kalung giok di lehernya.

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1559 Jalan Keluar

    Sharon mengabaikan sanjungan para staf dan menghampiri orang-orang yang terpilih. Beberapa orang ini sudah kehilangan kesadaran.Sharon sangat puas, lalu tatapannya tertuju pada Jacob. Staf bertanya, "Bu Sharon, ada masalah apa?"Sharon menunjuk Jacob dan menyahut, "Suruh dia ikut aku."Staf tampak dilema. Seharusnya, para staf tidak boleh berpindah ke area lain. Sharon bisa datang karena diberi kebebasan oleh petinggi. Sekarang, Sharon ingin membawa pergi seorang staf."Bagaimana?" tanya Sharon dengan aura yang mengintimidasi.Staf itu berkeringat dingin. Dia menunduk dan menjawab, "Oke. Ini permintaan Bu Sharon. Aku akan segera suruh orang ini ikut kamu."Sharon menegaskan, "Aku mau dia ikut aku sekarang."Staf tersebut tampak ragu-ragu. Akhirnya, dia tidak berbicara lagi. Tatapan Jacob menjadi dingin saat dia mengikuti Sharon. Sepertinya, jabatan Sharon di markas penelitian cukup tinggi.Jacob merasa mengikuti Sharon pergi ke area lain adalah kesempatan yang bagus. Mereka melewati b

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1558 Membuat Masalah Lagi

    "Ed, jangan marah," ucap Hans. Dia tidak tahu kesalahan apa yang diperbuatnya. Hans hanya ingin menyenangkan hati Mae. Dengan begitu, Ed juga ikut senang.Apa Hans membuat masalah lagi? Dia tidak tahu harus berbuat apa. Hans tiba-tiba panik, sepertinya dia akan dimasukkan ke dalam ruang penelitian lagi.Hans memanggil, "Ed ...."Ed merasa suara Hans sangat memusingkan. Dia menarik tangan Hans dengan ekspresi marah. Ed tidak pernah marah kepada Hans, tetapi kali ini dia tidak bisa menahan amarahnya.Ed bertanya dengan ketus, "Kamu berhubungan intim dengannya? Apa yang kamu pikirkan?""Aku ... cuma mau kamu senang," jawab Hans."Kamu merasa aku akan senang?" tanya Ed.Hans tampak kebingungan. Dia terus bertanya-tanya apa Ed tidak senang? Ed tiba-tiba merasa malu. Ekspresinya tidak terlihat lembut lagi.Ed sudah tinggal di ibu kota selama bertahun-tahun. Dia pernah melihat dunia yang penuh dengan intrik. Ed sering menghadapi orang-orang yang licik, tetapi sekarang dia tidak mampu menghada

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1557 Tiba-Tiba Marah

    Ed bertanya, "Bu Mae, markas penelitian membutuhkan genius seperti Luna. Kenapa para petinggi mengizinkannya pergi?"Mae meminum teh, lalu menyahut dengan ekspresi bingung, "Sampai sekarang aku juga nggak paham kenapa Luna bisa pergi. Bahkan, Fredie juga nggak mampu bawa Luna keluar dari markas penelitian. Jadi, aku penasaran dengan Fredie."Mae menambahkan, "Jabatan Fredie di markas penelitian nggak terlalu tinggi. Dia bukan petinggi di sini. Jabatannya hampir setara denganku."Mae hanya termasuk anggota inti markas penelitian. Dia belum mencapai posisi petinggi. Mae tidak bisa membawa seseorang keluar, apalagi Fredie.Ed tidak bisa mencampuri masalah ini, tetapi dia mendengarkan ucapan Mae dengan serius. Mae memijat keningnya dan melanjutkan, "Sharon juga terus mencari masalah denganku. Kali ini, hanya dia yang menolak kamu diangkat menjadi ketua. Bahkan, dia meremehkanku waktu di telepon."Sharon sangat disukai para petinggi. Dia bisa bertindak sesuka hatinya di markas penelitian. S

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1556 Masa Lalu

    "Aku memang menginginkannya, tapi saran ketua belum diterima," sahut Ed. Jika dia memiliki senjata mematikan ini, menghabisi Jacob dan lainnya sangat mudah.Hans juga berdiri di depan dinding kaca yang tebal. Dinding kaca ini tidak bisa ditembus peluru. Segala sesuatu yang berada di dalam ruangan bisa diamati dari setiap sisi.Bahkan, para staf langsung mengamati proses perkembangbiakan antara 2 manusia. Semua manusia yang berada di dalam ruangan tidak mempunyai harga diri lagi. Mereka bagaikan hewan yang dikurung di dalam kandang.Bisa dibilang, mereka lebih rendahan daripada hewan. Mereka hanya bahan eksperimen.Ed datang melihat senjata mematikan ini beberapa jam sekali. Setiap kali, keinginan Ed untuk memiliki senjata mematikan ini makin besar.Senjata mematikan ini memakai kalung giok kecil. Katanya, dia sudah memakai kalung itu selama bertahun-tahun. Itu adalah giok biasa, jadi para staf tidak mengambil kalung itu.Kalung tersebut membuat senjata mematikan ini berbeda dengan yang

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status