Beranda / Romansa / Suamiku, Sayangilah Aku! / Bab 20 Kamu Mau Jadi Pelakor?

Share

Bab 20 Kamu Mau Jadi Pelakor?

Penulis: Joe
Sony yang sedang berdiri di belakang Jacob, awalnya mengira bahwa pria itu lupa dengan rapat tersebut. Dia ingin mengingatkan Jacob, tetapi setelah melihat wajah Sienna, dia menarik kata-katanya kembali.

Apakah dia wanita semalam? Sebenarnya, apa hubungannya dengan Tuan Jacob?

Ketika lift tiba, Sienna membuat gestur mempersilakan.

Jacob juga tidak sungkan-sungkan kepadanya. Dia memerintahkan Sony untuk kembali ke kantor terlebih dahulu, lalu masuk ke dalam lift.

Area sarapan di hotel berada di lobi lantai bawah. Pada saat ini, sudah banyak orang yang berada di dalamnya.

Sienna dan Jacob sengaja memilih tempat duduk yang dekat dengan jendela. Pelayan restoran segera mengantarkan segelas air lemon.

Setelah meminum seteguk air lemon, rasa asam yang menyengat membuat rasa pusingnya jauh lebih berkurang.

Dia bermaksud untuk sarapan terlebih dahulu sebelum pergi ke rumah sakit agar tidak pingsan di tengah jalan.

Sambil meletakkan gelasnya, Sienna bertanya, "Tuan Jacob biasanya suka baca buku
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Anis Sha
bagus ceritanya alurnya
goodnovel comment avatar
Vera ClalucyAnk Dani
bagus, tapi sibuk bayar be nak buka hmmm
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 21 Semua Ini Hanya Bisnis

    Sienna yang awalnya sedang meminum air lemon, hampir tersedak mendengar ucapannya.Tentu saja dia tahu, tetapi mana mungkin dia jadi selingkuhan suaminya sendiri.Kemudian, Sienna mengambil tisu untuk menyeka sudut bibirnya dan berkata, "Tahu kok. Lalu, kenapa?"Ucapannya sangat santai, seolah-olah dia tidak peduli dengan pernikahan Jacob.Reaksinya yang santai ini membuat Jacob yang duduk di seberangnya mendongak dan meliriknya sekilas.Perkataan Tiana tidak memberikan efek apa pun terhadap Sienna.Lalu kenapa katanya? Kenapa apanya? Memangnya masih belum cukup jelas?Wanita ini benar-benar pandai menahan diri. Entah karena dia bermuka tebal atau dia merasa diistimewakan Jacob sehingga menjadi sombong?Meski merasa dongkol, Tiana berusaha untuk tidak terlalu gusar agar tidak kalah darinya.Dia melihat ke arah Jacob, raut wajahnya menjadi lembut seperti sebelumnya."Jacob, sudah 3 tahun kamu nggak pulang. Sepertinya kamu nggak tahu koki di restoran ini sudah berganti orang. Koki sekara

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 22 Apa Pekerjaan Suamimu?

    "Suamiku cuma ... programmer biasa."Dengan ekspresi datar, Sienna secara spontan mengatakan sebuah kebohongan, "Butuh usaha dari kedua belah pihak untuk mempertahankan sebuah pernikahan. Tidak mungkin aku membiarkannya bekerja keras sendirian."Dia menyodorkan secangkir kopi kepada Jacob dan berkata sambil tersenyum sopan, "Meskipun penghasilannya tidak banyak, dia sangat menjaga keluarga."Pernyataan tersebut mencerminkan gambaran suami ideal menurut imajinasinya. Jelas sekali, Jacob jauh berbeda dari gambarannya itu dalam segala hal."Bagaimana dengan Tuan Jacob? Wanita tadi bilang Tuan Jacob sudah menikah. Orang seperti apa istri Tuan Jacob itu?"Sienna hanya mencari topik untuk berbasa-basi agar bisa mendekatkan diri dengan klien.Bagaimanapun, orang ini bahkan tidak tahu nama atau wajah istrinya sama sekali. Jadi, Sienna juga tidak mengharapkan jawaban apa pun.Benar saja, Jacob hanya mengangkat alisnya perlahan dan menjawab dengan jujur, "Aku tidak tahu."Namun, wanita itu terus

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 23 Tidak Menghubungi Suaminya Saja?

    "Suamiku sering lembur karena terlalu sibuk. Aku tidak ingin merepotkannya."Sienna memijat pelipisnya perlahan untuk mengurangi rasa pusingnya.Untuk menghindari kesalahpahaman dengan Jacob, dia langsung meraih pegangan tangga di sampingnya dan memberi isyarat, "Bukan masalah serius. Mobil Tuan Jacob diparkirkan di sana, biar aku antarkan."Jacob menurunkan pandangannya dengan perlahan. Jika dia sampai pingsan di kamar mandi semalam, bisa jadi akan membahayakan nyawanya. Dalam keadaan seperti ini saja dia masih bisa takut merepotkan suaminya.Entah dia terlalu bodoh, atau terlalu mencintai pasangannya.Tanpa disadari, Jacob teringat dengan berbagai kesalahpahaman terhadap wanita ini sebelumnya. Dengan perasaan bersalah, Jacob menawarkan, "Biar kuantar ke rumah sakit saja dulu."Sienna melangkah sambil memegang pegangan tangga, hampir saja dia tersungkur ke depan.Jacob dengan cepat menariknya kembali. "Penny?"Tubuh Sienna telah mencapai batas maksimalnya. Ketika mereka sedang makan d

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 24 Apa Suamimu Menyiksamu?

    Herman yang sedang memapah Sienna tampak terkejut mendengar ucapan Jacob.Sienna sudah menikah?Namun, dilihat dari ekspresi Jacob, dia tidak terlihat seperti sedang bercanda.Saat itu, ketika baru saja lulus berkuliah, Sienna langsung bekerja di studionya.Dalam 3 tahun ini, dia belum pernah melihat Sienna dekat dengan pria mana pun. Mana mungkin dia sudah menikah?Melihat keterkejutan di wajah Herman, Jacob mengangkat alisnya dan berkata, "Bawa dia berobat dulu."Herman mengangguk dan memapah Sienna dengan perlahan. Kemudian, kedua orang itu berjalan masuk ke lobi rumah sakit.Jacob juga tidak berlama-lama di sana. Bisa mengantarkannya sampai di sini saja sudah cukup menghargai hubungan kerja sama mereka kelak.Dalam perjalanan pulang ke kediaman Keluarga Yuwono, dia tiba-tiba mendapat panggilan dari Pak Darwo."Jacob, kamu sudah bertemu dengan Sienna? Gadis itu makin cantik saja ya?"Usai berbicara, Pak Darwo terbatuk sesaat dan napasnya menjadi tersengal-sengal. Bisa dilihat, penya

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 25 Tulus atau Tidak, Bukan Urusanku

    Sienna adalah wanita yang paling tenang dan tidak egois yang pernah dijumpainya.Sulit rasanya membayangkan wanita sebaik ini mengalami kekerasan dalam rumah tangga.Wajar saja Herman berpikir demikian. Malam itu, Jacob benar-benar tidak berbelaskasihan sama sekali. Orang biasa tidak akan bisa membayangkan bahwa hubungan suami istri akan meninggalkan bekas memar mengerikan seperti itu.Oleh karena itu, situasi Sienna menjadi makin canggung sekarang."Dia ... lumayan baik padaku. Masalah pernikahan, hanya diketahui oleh orang yang menjalaninya langsung."Herman menatapnya lekat-lekat dan menghela napas."Kalau begitu, kamu telepon temanmu saja. Aku nggak tenang meninggalkanmu sendirian."Sienna terpaksa mengeluarkan ponselnya dan menelepon teman baiknya, Willow Hanaya.Berbeda dengan status Nona Keluarga Winata milik Sienna yang hanya sebatas nama, Willow adalah nona dari keluarga kaya sesungguhnya. Dia juga merupakan salah satu dari sedikit teman Sienna.Mereka mengambil jurusan yang b

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 26 Ketemuan di Kediaman Keluarga Yuwono

    Perkataannya itu tepat mengenai isi hati Sienna.Willow memang tidak pernah segan-segan dalam berbicara.Sienna menundukkan pandangannya, bohong jika mengatakan bahwa dia tidak kecewa terhadap ayahnya.Namun, Harris juga kini sudah tua. Sedari awal, dia memang tidak terlalu berbakat dalam berbisnis. Kini, seiring bertambahnya usia, makin sulit baginya untuk mengambil keputusan yang tepat.Melihat ekspresi Sienna, Willow tahu bahwa dia sedang bersedih. Oleh karena itu, dia pun mengalihkan pembicaraan, "Apa maksudnya tadi kamu bilang soal bayar upah tepat waktu? Kamu berbisnis dengan Jacob?""Ya, aku yang akan mendesain rumahnya di Royal Estate."Seketika, Willow membelalak dan mengacungkan jempolnya."Wah, hebat sekali kamu, Sienna. Kamu mau mendesain rumah pernikahan untuk suamimu dan pujaan hatinya? Apalagi, wanita itu bukan cuma pujaan hatinya, tapi juga calon istri keduanya."Sienna tertawa kecil dan berkata dengan terus terang, "Kalau begitu, biar kuberi tahu satu hal lagi. Jacob b

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 27 Wanita Itu Datang ke Grup Yuwono

    Pesan ini tidak mencantumkan nama dan bukan nomor yang dikenal. Namun, begitu melihat isi pesannya, Sienna langsung tahu bahwa pengirimnya adalah Jacob.Ketemuan di rumah Keluarga Yuwono?Apa dia mau membicarakan masalah perceraian secara resmi?Sienna juga tidak banyak berpikir. Lagi pula, bercerai atau tidak, tidak terlalu berpengaruh baginya.Setelah melihat-lihat karya beberapa seniman terkenal, Sienna juga sudah memiliki gambaran besar mengenai gaya desain yang akan digunakannya. Jadi, dia berencana untuk langsung melihat-lihat di lokasi besok.Keesokan paginya, Sienna mengemudikan mobilnya menuju perusahaan Jacob.Lantaran akan berkunjung ke lokasi, tentu saja dia harus memberi tahu pemiliknya terlebih dahulu. Selain itu, juga masih ada beberapa informasi yang perlu dia tanyakan kepada Jacob.Ini adalah kedua kalinya dia datang ke Grup Jacob. Wanita di meja resepsionis sepertinya masih mengingat wajah Sienna. Begitu melihat Sienna, wanita itu langsung mengerutkan alisnya."Maaf,

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 28 Maaf, Ini Kelalaianku

    "Aku tahu, Ibu tenang saja. Aku nggak akan membiarkannya punya kesempatan."Jelas sekali, Jacob tidak ingin terlalu banyak bicara mengenai wanita itu.Daria juga cukup memahami putranya ini, dia tahu bahwa putranya benar-benar tidak bermaksud mendekati Sienna.Namun, tentu saja tidak ada salahnya jika lebih berhati-hati.Semua orang tahu dengan kondisi Keluarga Winata. Sebentar lagi akan diadakan pendanaan putaran kedua, jadi Keluarga Winata pasti tidak akan melepaskan Keluarga Yuwono ini.Menginginkan perceraian ini terjadi adalah sebuah hal yang sulit.Setelah menutup telepon, Jacob meletakkan ponselnya dan berkata, "Waktumu hanya 10 menit. Apa yang ingin ditanyakan Nona Penny?"Sienna sama sekali tidak terpengaruh dengan telepon tadi, melainkan langsung menjawab, "Apa rencana Tuan Jacob ke depannya? Apa olahraga yang disukai oleh kekasih Tuan Jacob? Baca buku atau yoga? Kalian berencana ingin punya berapa anak?"Semua pertanyaan ini akan berpengaruh terhadap tata letak rumahnya.Tat

Bab terbaru

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1562 Kotak Eksperimen Nomor 8

    Setelah memastikan beberapa titik yang terhubung dan perkiraan lokasinya, Jacob kembali ke kamarnya dan masuk ke kamar mandi untuk mandi. Saat membuka lemari, dia menemukan beberapa set pakaian pelindung yang baru di dalamnya. Dia langsung mengernyitkan alis dan secara refleks melihat ke sekeliling kamar.Saat tadi baru masuk ke kamar, Jacob tidak membuka lemari itu. Oleh karena itu, dia tidak tahu apakah pakaian itu memang sudah ada di dalam lemari sejak awal atau doktor wanita itu masuk ke kamarnya saat dia pergi. Meskipun pintu kamar terkunci dari dalam, wanita itu pasti memiliki kunci juga. Namun, dia tetap merebahkan diri di atas tempat tidur dan memejamkan mata untuk istirahat.Keesokan paginya, Jacob mengenakan pakaian dan kacamata pelindung sebelum keluar.Sharon sudah berdiri di depan meja penelitian dengan berbagai macam reagen di tangannya. Dia menyodorkan salah satu nampan dan berkata dengan nada yang datar, "Antarkan semua ini ke luar dan serahkan pada orang yang ada di de

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1561 Jangan Ganggu Orang Lain

    Jacob mengalihkan pandangannya, lalu lanjut berjalan. Akhirnya, dia berhenti di aula yang terletak di bagian tengah.Jacob bisa melihat kondisi di aula itu dari beberapa celah. Sekelompok staf penelitian sedang mengurus berbagai data."Mana data fisik monster itu?""Bagaimana kondisi objek di kamar nomor 1? Apa perkembangbiakan hari ini berhasil?""Objek di kamar nomor 3 sudah mati. Suruh orang bereskan mayatnya."Bagi para staf penelitian, orang-orang yang dikurung bukan manusia, melainkan bahan eksperimen. Mereka melanjutkan pembahasan."Kulit objek di kamar nomor 5 sudah membusuk. Virus kali ini sangat berhasil. Selanjutnya, kita bisa menyebarkan virus ini.""Ah! Aku nggak tahan lagi! Biarkan aku mati! Aku nggak mau menggunakan manusia sebagai bahan eksperimen lagi! Tuhan, aku memang manusia berdosa! Aku pantas masuk neraka setelah mati!"Setelah itu, tidak terdengar suara lagi. Suasana di aula menjadi tegang. Kemudian, pintu terbuka. Seorang pria yang memakai seragam berjalan masuk

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1560 Pandangannya Tajam

    Jacob mengernyit. Suara pria ini sedikit familier, mirip Ethan. Namun, seharusnya dia bukan Ethan, melainkan saudara kembarnya.Apa mereka juga datang ke markas penelitian? Jacob tidak berlama-lama di tempat itu. Meskipun bisa mendengar suara, dia tidak bisa melihat situasi di dalam ruangan dengan jelas.Sebagian besar tempat tertutup rapat. Jacob hanya bisa melihat ke luar dari celah. Selain itu, dia tidak menemukan titik penghubung di tempat ini sehingga tidak ada jalan keluar. Dia hanya menemukan titik penghubung di kamar yang ditempatinya.Jacob terus berjalan. Akhirnya, dia menemukan titik penghubung lain yang bisa dibuka. Namun, Jacob tidak langsung membukanya. Dia melihat ke bawah.Jacob melihat kamar yang dikelilingi dinding kaca. Seorang pemuda yang berusia sekitar 18 tahun berbaring di lantai kamar itu.Rambut pemuda itu agak panjang sehingga menutupi sebagian wajahnya. Jacob tidak bisa melihat wajah pemuda itu dengan jelas. Namun, Jacob bisa melihat kalung giok di lehernya.

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1559 Jalan Keluar

    Sharon mengabaikan sanjungan para staf dan menghampiri orang-orang yang terpilih. Beberapa orang ini sudah kehilangan kesadaran.Sharon sangat puas, lalu tatapannya tertuju pada Jacob. Staf bertanya, "Bu Sharon, ada masalah apa?"Sharon menunjuk Jacob dan menyahut, "Suruh dia ikut aku."Staf tampak dilema. Seharusnya, para staf tidak boleh berpindah ke area lain. Sharon bisa datang karena diberi kebebasan oleh petinggi. Sekarang, Sharon ingin membawa pergi seorang staf."Bagaimana?" tanya Sharon dengan aura yang mengintimidasi.Staf itu berkeringat dingin. Dia menunduk dan menjawab, "Oke. Ini permintaan Bu Sharon. Aku akan segera suruh orang ini ikut kamu."Sharon menegaskan, "Aku mau dia ikut aku sekarang."Staf tersebut tampak ragu-ragu. Akhirnya, dia tidak berbicara lagi. Tatapan Jacob menjadi dingin saat dia mengikuti Sharon. Sepertinya, jabatan Sharon di markas penelitian cukup tinggi.Jacob merasa mengikuti Sharon pergi ke area lain adalah kesempatan yang bagus. Mereka melewati b

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1558 Membuat Masalah Lagi

    "Ed, jangan marah," ucap Hans. Dia tidak tahu kesalahan apa yang diperbuatnya. Hans hanya ingin menyenangkan hati Mae. Dengan begitu, Ed juga ikut senang.Apa Hans membuat masalah lagi? Dia tidak tahu harus berbuat apa. Hans tiba-tiba panik, sepertinya dia akan dimasukkan ke dalam ruang penelitian lagi.Hans memanggil, "Ed ...."Ed merasa suara Hans sangat memusingkan. Dia menarik tangan Hans dengan ekspresi marah. Ed tidak pernah marah kepada Hans, tetapi kali ini dia tidak bisa menahan amarahnya.Ed bertanya dengan ketus, "Kamu berhubungan intim dengannya? Apa yang kamu pikirkan?""Aku ... cuma mau kamu senang," jawab Hans."Kamu merasa aku akan senang?" tanya Ed.Hans tampak kebingungan. Dia terus bertanya-tanya apa Ed tidak senang? Ed tiba-tiba merasa malu. Ekspresinya tidak terlihat lembut lagi.Ed sudah tinggal di ibu kota selama bertahun-tahun. Dia pernah melihat dunia yang penuh dengan intrik. Ed sering menghadapi orang-orang yang licik, tetapi sekarang dia tidak mampu menghada

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1557 Tiba-Tiba Marah

    Ed bertanya, "Bu Mae, markas penelitian membutuhkan genius seperti Luna. Kenapa para petinggi mengizinkannya pergi?"Mae meminum teh, lalu menyahut dengan ekspresi bingung, "Sampai sekarang aku juga nggak paham kenapa Luna bisa pergi. Bahkan, Fredie juga nggak mampu bawa Luna keluar dari markas penelitian. Jadi, aku penasaran dengan Fredie."Mae menambahkan, "Jabatan Fredie di markas penelitian nggak terlalu tinggi. Dia bukan petinggi di sini. Jabatannya hampir setara denganku."Mae hanya termasuk anggota inti markas penelitian. Dia belum mencapai posisi petinggi. Mae tidak bisa membawa seseorang keluar, apalagi Fredie.Ed tidak bisa mencampuri masalah ini, tetapi dia mendengarkan ucapan Mae dengan serius. Mae memijat keningnya dan melanjutkan, "Sharon juga terus mencari masalah denganku. Kali ini, hanya dia yang menolak kamu diangkat menjadi ketua. Bahkan, dia meremehkanku waktu di telepon."Sharon sangat disukai para petinggi. Dia bisa bertindak sesuka hatinya di markas penelitian. S

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1556 Masa Lalu

    "Aku memang menginginkannya, tapi saran ketua belum diterima," sahut Ed. Jika dia memiliki senjata mematikan ini, menghabisi Jacob dan lainnya sangat mudah.Hans juga berdiri di depan dinding kaca yang tebal. Dinding kaca ini tidak bisa ditembus peluru. Segala sesuatu yang berada di dalam ruangan bisa diamati dari setiap sisi.Bahkan, para staf langsung mengamati proses perkembangbiakan antara 2 manusia. Semua manusia yang berada di dalam ruangan tidak mempunyai harga diri lagi. Mereka bagaikan hewan yang dikurung di dalam kandang.Bisa dibilang, mereka lebih rendahan daripada hewan. Mereka hanya bahan eksperimen.Ed datang melihat senjata mematikan ini beberapa jam sekali. Setiap kali, keinginan Ed untuk memiliki senjata mematikan ini makin besar.Senjata mematikan ini memakai kalung giok kecil. Katanya, dia sudah memakai kalung itu selama bertahun-tahun. Itu adalah giok biasa, jadi para staf tidak mengambil kalung itu.Kalung tersebut membuat senjata mematikan ini berbeda dengan yang

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1555 Tempat yang Mengerikan

    Anak buah yang mengikuti Jacob adalah ahli. Mereka bisa melewati tes bakat dengan mudah. Akhirnya, ada 14 orang yang melewati tes. Mereka disuruh masuk ke sebuah mobil dan staf mengatakan mereka akan dibawa ke tempat pelatihan.Jacob memandang ke luar jendela sambil mendengar percakapan orang-orang di dalam mobil."Aku nggak menyangka bisa melewati tes. Kali ini, aku harus menghasilkan banyak uang.""Setelah menghasilkan banyak uang, aku nggak akan hidup susah lagi. Orang tuaku juga akan merasa bangga.""Apa aku bisa membeli mobil setelah kembali? Jalan Wally itu tempat yang sangat terkenal di dunia."Jacob bersandar di kursi. Tatapannya menjadi muram. Orang-orang ini tidak tahu mereka akan dibawa ke tempat yang mengerikan.Mobil terus melaju. Selain Jacob dan anak buahnya, tidak ada yang tahu lokasi pelatihan yang disebutkan staf.Empat jam kemudian, mobil berhenti di daerah pedalaman gunung. Sopir menyuruh semua orang turun dari mobil dan menunggu di luar dengan bahasa lokal.Jacob t

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1554 Rencana Dimulai

    Saat terdengar suara di luar pintu, wanita itu pun bangkit karena sepertinya Jacob sudah kembali. "Malam ini aku akan mulai bertindak, sepertinya nanti nggak akan datang mencarimu lagi. Jaga dirimu baik-baik."Wanita berbicara dengan cepat dan langsung keluar sambil menundukkan kepalanya saat Jacob membuka pintu.Jacob sempat melihat wanita itu. Setelah wanita itu keluar, dia baru menutup pintu dan menatap Sienna. "Kenapa dia datang ke sini lagi?""Mengantarkan makanan untukku. Kenapa ada ledakan di luar?" kata Sienna."Aku yang membuatnya. Arlo dan Bakti sudah pergi ke sana. Malam ini mereka akan menyamar sebagai mayat-mayat orang dari Negara Deslandia yang tewas akibat ledakan dan akan dibawa ke rumah sakit," jelas Jacob.Jantung Sienna langsung berhenti sejenak saat mendengar mereka sudah mulai bertindak."Sienna, aku juga harus pergi ke pusat kesejahteraan sekarang," lanjut Jacob.Setelah menjelaskan situasi di pusat kesejahteraan secara singkat, Jacob mengangkat tangan dan mengelu

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status