Home / Romansa / Suamiku, Sayangilah Aku! / Bab 16 Sayang ... Bukan, Tuan Jacob

Share

Bab 16 Sayang ... Bukan, Tuan Jacob

Author: Joe
Celana Jacob yang berdiri di samping bak mandi basah karena terkena percikan air. Reaksi tubuhnya yang jelas tidak bisa disembunyikan. Apalagi, beberapa ingatan samar dari malam itu terus-menerus menghantuinya.

Jacob tidak pernah menyangka bahwa dia akan terangsang ketika dipanggil "sayang" oleh seorang wanita.

Suaranya juga bahkan terdengar parau ketika berkata, "Kalau sudah sadar, kamu keluar saja sendiri."

Pakaian Sienna basah kuyup, menampakkan lekuk tubuhnya dengan jelas. Rambut hitamnya yang basah menempel pada pipinya, membuatnya terlihat polos, sekaligus memesona.

Suhu tubuhnya mulai meningkat lagi. Sienna tersenyum menawan terhadap Jacob dan berusaha ingin merangkak keluar dari bak.

Jacob mendorongnya tanpa ragu sedikit pun. Dia menghidupkan keran pancuran dan menyemprotkannya ke arah Sienna.

Gerakan pria itu sama sekali tidak lembut, bahkan bisa dibilang cukup kasar.

Sienna terpaksa memejamkan matanya. Dia hanya pernah berhubungan badan sekali dalam keadaan mabuk. Jadi, mana mungkin dia bisa menahan gejolak panas yang ditimbulkan oleh obat perangsang ini? Sensasi ini membuatnya hampir gila.

Jacob memperlambat gerakannya, bermaksud memberikan Sienna kesempatan untuk menyadarkan diri. Namun, sebelum dia sempat berdiri, kerah bajunya telah dicengkeram. Seluruh tubuhnya juga terdorong ke depan.

Di depan matanya, wajah wanita itu tampak makin jelas. Bibir mereka saling menyentuh, yang satu terasa dingin, dan yang lainnya terasa panas.

Bruk!

Pancuran di tangannya terjatuh ke lantai, Jacob menelan liurnya beberapa kali.

Begitu tersadar, Jacob langsung berdiri dan berjalan keluar tanpa menoleh untuk melihat Sienna yang berada dalam bak. Terdengar suara pintu kamar mandi ditutup dengan keras.

Setelah kembali ke ruang tamu, Jacob duduk terdiam di sofa sambil melirik luar jendela dengan sudut matanya.

Ketika Sony masuk, dia merasa suhu dalam ruangan menjadi begitu dingin seakan-akan membeku. Melihat Jacob tidak mengganti celananya yang telah basah, Sony mengernyitkan alisnya. Namun, dia juga tidak berani banyak bertanya.

"Tuan, ini semua berkas yang akan dipakai besok. Rapat online akan dimulai setengah jam lagi."

Jacob hanya mengangguk pelan. Mendengar suara benda berat yang jatuh di kamar mandi, dia hanya mengerutkan dahi, tetapi tidak menghiraukannya.

Sementara itu, Sony melirik ke arah kamar mandi yang tertutup rapat dengan heran. Dia sempat meragukan apakah tadi dia salah dengar? Kenapa rasanya ada suara dari kamar mandi?

Sesudah menjelaskan semua jadwal Jacob, Sony yang baru saja ingin keluar dari kamar malah terhenti karena mendengar pesan Jacob, "Nanti antarkan pakaian wanita ke sini."

Sony tampak tercengang. Pria lain mungkin akan menyembunyikan wanita di kamar mereka, tetapi Jacob adalah orang yang paling tidak mungkin melakukan hal seperti itu. Lalu, siapa yang sedang berada di kamar mandi itu sekarang?

"Ukurannya bagaimana, Tuan?" tanya Sony.

Jacob membayangkan secara garis besar, lalu mengernyit dan berkata, "Free size."

Sony mengangguk sekilas, lalu berjalan keluar dari kamar.

Jacob menundukkan kepalanya dan mulai memeriksa dokumen-dokumen itu. Dia tidak mau repot-repot memeriksa situasi di kamar mandi. Dia tidak mendepak wanita itu keluar saja sudah termasuk berbaik hati.

Usai meninjau semua dokumen, Jacob membuka laptop dan memulai rapat daring.

"Tidak usah bahas laporan yang tidak penting. Fokus dengan poin utama saja."

Peserta rapat lainnya juga tidak berani banyak bicara. Mereka bisa melihat bahwa suasana hati Jacob sedang buruk malam ini.

Di dalam kamar mandi, Sienna yang telah berendam air dingin selama hampir satu jam itu pun mulai berangsur-angsur sadar.

Ketika mendongak melihat situasi di sekitarnya, wajah Sienna sontak memucat. Dia buru-buru memeriksa pakaiannya. Untung saja, pakaiannya masih sama dengan yang dikenakannya saat berangkat dari rumah tadi pagi.

Tempat ini ... kamar hotel?

Sienna menopang tubuhnya dengan berpegangan di dinding. Kemudian, dia menggigit bibirnya agar rasa sakit itu membuatnya makin sadar.

Apa yang terjadi setelah dia dibawa pergi oleh kedua pria tadi?

Sienna mengerutkan alis ketika melihat wajahnya yang masih merah merona di dalam cermin. Seketika, berbagai ingatan melintas dalam benaknya.

Sepertinya, tadi dia bertemu dengan Jacob, lalu ....

Sienna merasa otaknya tiba-tiba terhenti. Terutama, ketika teringat bahwa dia telah memanggil Jacob "sayang" berkali-kali tanpa sadar.

Sienna merasa sangat malu sampai wajahnya serasa terbakar. Saat ini, pikirannya benar-benar kacau. Setelah mempersiapkan mental selama beberapa saat, dia baru memberanikan diri untuk membuka pintu kamar mandi. Di luar, Jacob tampak sedang duduk di sofa dengan tenang.

Jacob yang sedang mendengarkan laporan tidak menyadari kehadiran Sienna. Ketika baru saja dia hendak bersuara mengkritik salah satu peserta rapat itu, tiba-tiba terdengar sebuah suara yang memanggilnya dengan hati-hati.

"Sayang ... eh bukan, Tuan Jacob."

Lantaran merasa gugup, ditambah lagi dengan otaknya yang terus-menerus terpaku dengan kata "sayang" tadi, akhirnya Sienna malah keceplosan.

Dengan tangan yang terkepal erat, Sienna menimpalkan, "Maaf, tadi itu ...."

Jantung Jacob berdetak kencang. Tanda mikrofon yang sedang berkedip di layar laptop menandakan semua peserta rapat telah mendengar ucapan barusan. Seketika, suasana rapat menjadi hening.

Ingin sekali rasanya Jacob mencekik leher wanita ini. Dia langsung menghentikan rapat itu dengan terburu-buru, lalu menatap Sienna dengan ekspresi murung.

Related chapters

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 17 Wajar Tuan Jacob Tidak Suka padaku

    Sekujur tubuh Sienna basah kuyup. Butiran air menetes dari rambut panjangnya. Telapak kakinya yang putih bersih menginjak lantai dengan kaku.Saking gugupnya, Sienna mengerutkan jari-jari kakinya yang bersih dan terawat itu.Jacob menatapnya dengan penuh makna. Dia menutup laptopnya dan mencibir, "Suami? Kamu tidak berniat menyembunyikan perasaanmu lagi, ya?"Melihat tatapan Jacob, Sienna menunduk untuk memeriksa dirinya. Dia menyadari bahwa lekuk tubuhnya tampak jelas di bawah cahaya lampu.Wajahnya yang pucat tiba-tiba menjadi merah padam. Dia buru-buru melarikan diri ke kamar mandi.Tidak tertarik melihat tipu muslihatnya, Jacob mengambil laptop dan dokumennya hendak keluar kamar. Pada saat ini, selembar foto yang terjepit dalam dokumen itu terjatuh ke lantai.Sebelum dia sempat mengambilnya, pintu kamar mandi terbuka kembali.Sienna tidak menemukan baju ganti, jadi dia hanya membungkus tubuhnya dengan handuk dan mengikat rambutnya ke atas. Nada bicara dan gerakannya juga jauh lebih

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 18 Sebenarnya Aku Sudah Menikah

    Sienna menyelipkan rambut ke belakang telinganya. Dengan tatapan berbinar, dia mengulurkan tangannya dan berkata dengan suara jelas, "Tuan Jacob, biar kuperkenalkan diriku sekali lagi. Namaku Penny, aku adalah seorang desainer interior. Foto yang Anda pegang di tangan Anda itu adalah vila yang pernah kudesain."Seketika, langkah kaki Jacob terhenti. Dia mengira dirinya salah dengar.Melihat Jacob tidak membalas salamnya, Sienna pun menarik kembali tangannya."Beberapa kali sebelumnya, aku ingin membahas hal ini dengan Tuan Jacob. Tapi, sepertinya Tuan Jacob tidak tertarik. Sekarang setelah melihat Tuan Jacob masih menyimpan karyaku ini, aku tidak tahu apakah Tuan Jacob telah berubah pikiran?"Sienna menambahkan lagi, "Kalau memang begitu, sepertinya aku punya kesempatan untuk memberi ganti rugi kepada Tuan Jacob."Baru pertama kali Jacob menghadapi situasi seperti ini dalam hidupnya.Desainer interior?Dia menunduk untuk melihat foto-foto di tangannya. Di sudut foto, memang tertera nam

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 19 Kompensasi untuk Malam Itu

    Seketika, ruangan itu menjadi sunyi senyap. Bahkan, detak jam di dinding pun terdengar jelas.Untuk kedua kalinya, Jacob mencurigai pendengarannya bermasalah. Jadi, Sienna memanggilnya "sayang" karena salah mengenalinya?Di bawah cahaya lampu kristal yang menyelimuti wajahnya, Sienna kembali berkata, "Aku sudah lupa dengan kejadian malam itu. Tuan Jacob juga seharusnya sudah melupakannya. Maaf karena salah mengenalimu sebagai suamiku."Mereka sama-sama adalah orang dewasa. Apalagi, kejadian malam itu disebabkan karena ulah Susan. Jacob tidak perlu bertanggung jawab terhadap apa pun.Saat ini, pekerjaan adalah hal terpenting baginya. Tidak perlu memperpanjang masalah ini lagi."Kalau Tuan Jacob tertarik dengan desainku, silakan katakan saja permintaan Tuan."Sienna mengalihkan pembicaraan mereka ke masalah pekerjaan, seakan-akan kejadian malam itu tidak patut dibahas sama sekali.Jacob hanya terdiam. Saat berada di kamar mandi tadi, dia tidak sengaja melihat bekas memar yang masih belum

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 20 Kamu Mau Jadi Pelakor?

    Sony yang sedang berdiri di belakang Jacob, awalnya mengira bahwa pria itu lupa dengan rapat tersebut. Dia ingin mengingatkan Jacob, tetapi setelah melihat wajah Sienna, dia menarik kata-katanya kembali.Apakah dia wanita semalam? Sebenarnya, apa hubungannya dengan Tuan Jacob?Ketika lift tiba, Sienna membuat gestur mempersilakan.Jacob juga tidak sungkan-sungkan kepadanya. Dia memerintahkan Sony untuk kembali ke kantor terlebih dahulu, lalu masuk ke dalam lift.Area sarapan di hotel berada di lobi lantai bawah. Pada saat ini, sudah banyak orang yang berada di dalamnya.Sienna dan Jacob sengaja memilih tempat duduk yang dekat dengan jendela. Pelayan restoran segera mengantarkan segelas air lemon.Setelah meminum seteguk air lemon, rasa asam yang menyengat membuat rasa pusingnya jauh lebih berkurang.Dia bermaksud untuk sarapan terlebih dahulu sebelum pergi ke rumah sakit agar tidak pingsan di tengah jalan.Sambil meletakkan gelasnya, Sienna bertanya, "Tuan Jacob biasanya suka baca buku

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 21 Semua Ini Hanya Bisnis

    Sienna yang awalnya sedang meminum air lemon, hampir tersedak mendengar ucapannya.Tentu saja dia tahu, tetapi mana mungkin dia jadi selingkuhan suaminya sendiri.Kemudian, Sienna mengambil tisu untuk menyeka sudut bibirnya dan berkata, "Tahu kok. Lalu, kenapa?"Ucapannya sangat santai, seolah-olah dia tidak peduli dengan pernikahan Jacob.Reaksinya yang santai ini membuat Jacob yang duduk di seberangnya mendongak dan meliriknya sekilas.Perkataan Tiana tidak memberikan efek apa pun terhadap Sienna.Lalu kenapa katanya? Kenapa apanya? Memangnya masih belum cukup jelas?Wanita ini benar-benar pandai menahan diri. Entah karena dia bermuka tebal atau dia merasa diistimewakan Jacob sehingga menjadi sombong?Meski merasa dongkol, Tiana berusaha untuk tidak terlalu gusar agar tidak kalah darinya.Dia melihat ke arah Jacob, raut wajahnya menjadi lembut seperti sebelumnya."Jacob, sudah 3 tahun kamu nggak pulang. Sepertinya kamu nggak tahu koki di restoran ini sudah berganti orang. Koki sekara

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 22 Apa Pekerjaan Suamimu?

    "Suamiku cuma ... programmer biasa."Dengan ekspresi datar, Sienna secara spontan mengatakan sebuah kebohongan, "Butuh usaha dari kedua belah pihak untuk mempertahankan sebuah pernikahan. Tidak mungkin aku membiarkannya bekerja keras sendirian."Dia menyodorkan secangkir kopi kepada Jacob dan berkata sambil tersenyum sopan, "Meskipun penghasilannya tidak banyak, dia sangat menjaga keluarga."Pernyataan tersebut mencerminkan gambaran suami ideal menurut imajinasinya. Jelas sekali, Jacob jauh berbeda dari gambarannya itu dalam segala hal."Bagaimana dengan Tuan Jacob? Wanita tadi bilang Tuan Jacob sudah menikah. Orang seperti apa istri Tuan Jacob itu?"Sienna hanya mencari topik untuk berbasa-basi agar bisa mendekatkan diri dengan klien.Bagaimanapun, orang ini bahkan tidak tahu nama atau wajah istrinya sama sekali. Jadi, Sienna juga tidak mengharapkan jawaban apa pun.Benar saja, Jacob hanya mengangkat alisnya perlahan dan menjawab dengan jujur, "Aku tidak tahu."Namun, wanita itu terus

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 23 Tidak Menghubungi Suaminya Saja?

    "Suamiku sering lembur karena terlalu sibuk. Aku tidak ingin merepotkannya."Sienna memijat pelipisnya perlahan untuk mengurangi rasa pusingnya.Untuk menghindari kesalahpahaman dengan Jacob, dia langsung meraih pegangan tangga di sampingnya dan memberi isyarat, "Bukan masalah serius. Mobil Tuan Jacob diparkirkan di sana, biar aku antarkan."Jacob menurunkan pandangannya dengan perlahan. Jika dia sampai pingsan di kamar mandi semalam, bisa jadi akan membahayakan nyawanya. Dalam keadaan seperti ini saja dia masih bisa takut merepotkan suaminya.Entah dia terlalu bodoh, atau terlalu mencintai pasangannya.Tanpa disadari, Jacob teringat dengan berbagai kesalahpahaman terhadap wanita ini sebelumnya. Dengan perasaan bersalah, Jacob menawarkan, "Biar kuantar ke rumah sakit saja dulu."Sienna melangkah sambil memegang pegangan tangga, hampir saja dia tersungkur ke depan.Jacob dengan cepat menariknya kembali. "Penny?"Tubuh Sienna telah mencapai batas maksimalnya. Ketika mereka sedang makan d

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 24 Apa Suamimu Menyiksamu?

    Herman yang sedang memapah Sienna tampak terkejut mendengar ucapan Jacob.Sienna sudah menikah?Namun, dilihat dari ekspresi Jacob, dia tidak terlihat seperti sedang bercanda.Saat itu, ketika baru saja lulus berkuliah, Sienna langsung bekerja di studionya.Dalam 3 tahun ini, dia belum pernah melihat Sienna dekat dengan pria mana pun. Mana mungkin dia sudah menikah?Melihat keterkejutan di wajah Herman, Jacob mengangkat alisnya dan berkata, "Bawa dia berobat dulu."Herman mengangguk dan memapah Sienna dengan perlahan. Kemudian, kedua orang itu berjalan masuk ke lobi rumah sakit.Jacob juga tidak berlama-lama di sana. Bisa mengantarkannya sampai di sini saja sudah cukup menghargai hubungan kerja sama mereka kelak.Dalam perjalanan pulang ke kediaman Keluarga Yuwono, dia tiba-tiba mendapat panggilan dari Pak Darwo."Jacob, kamu sudah bertemu dengan Sienna? Gadis itu makin cantik saja ya?"Usai berbicara, Pak Darwo terbatuk sesaat dan napasnya menjadi tersengal-sengal. Bisa dilihat, penya

Latest chapter

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1584 Bagaimana kalau Aku Berlutut?

    Saat ini, hujan masih sedang turun di kuar, tetapi mobil sudah berhenti dan tidak ada yang berbicara di dalam mobil.Willow tahu Dickcon masih belum puas dengan kata mohonnya. Dia mengepalkan tangannya dengan erat, lalu tersenyum dan menatap Dickson. "Pak Dickson, bagaimana kalau aku berlutut padamu?"Dia hanya bercanda saat mengatakan itu, tetapi mata Dickson malah bergetar sebentar dan keduanya saling menatap. Selama sebulan ini, ini adalah pertama kalinya mereka saling menatap. Selama waktu itu, dia tidak pernah menatap Dickson."Boleh dicoba," jawab Dickson.Willow tidak mengatakan apa-apa karena dia sudah tahu jelas betapa mengerikannya taktik Dickson. Tanpa ragu-ragu, dia menekuk kakinya dan hendak berlutut.Namun, Dickson langsung menarik pergelangan tangan Willow dan berkata, "Willow, di mana harga dirimu?"Mendengar perkataan itu, Willow langsung tertawa sampai hampir meneteskan air mata. "Kata-kata Pak Dickson ini terdengar seolah-olah aku nggak pernah berlutut sebelumnya."D

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1583 Waktu Begitu Sulit Berlalu

    Ini adalah sebuah lereng kecil, tetapi Wanda berpikir mustahil untuk mendaki ke atas karena mungkin saja orang yang menabraknya masih berada di sana. Jika turun, dia juga harus melewati tanah yang berlubang dan berbatu-batu terlebih dahulu. Jalanan di sana juga makin berlumpur karena hujan.Namun, Wanda tidak peduli lagi karena dia harus bertahan hidup dan keinginannya ini begitu kuat. Kehidupannya akhirnya bisa mencapai titik ini, dia tidak bisa mengakhiri semuanya begitu saja. Meskipun seluruh tubuhnya terasa hampir hancur saat merangkak satu langkah, dia tetap terus merangkak begitu lama. Bahkan jejak darah karena menyeret tubuhnya pun sudah terhapus oleh hujan.Wanda belum pernah merasa waktu bisa begitu sulit berlalu. Pada akhirnya, dia bahkan tidak tahu waktu lagi, hanya berharap bisa merangkak sedikit lebih jauh lagi. Dia sepertinya sudah hampir sampai ke pinggir jalan saat melihat ada kendaraan yang lewat di depannya, tetapi dia tidak bisa berteriak.Saat ini, Wanda hanya berha

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1582 Dia Hanya Ingin Bertahan Hidup

    Tubuh Wanda terhempas karena didorong oleh seseorang, lalu jatuh ke lereng gunung di samping.Sopir mobil itu memukul setir dengan keras dan meludah. "Sialan! Kenapa dia bisa jatuh ke bawah? Kita harus pastikan dia sudah mati dulu.""Sudahlah. Kalau sudah jatuh begini, nggak mati pun pasti sudah cacat. Kita harus pergi dulu. Ada banyak kamera di sekitar sini, jangan sampai kita terlibat masalah hanya karena beberapa miliar saja.""Nggak mau turun dan memeriksanya?""Gila! Cepat pergi! Ada mobil datang."Kedua orang itu segera mengemudi mobilnya dan pergi dengan panik.Saat itu, langit masih sedang hujan dan jalanan berlumpur.Saat Wanda tersadar kembali, langit masih gelap dan seluruh tubuh terasa sakit. Saat berusaha untuk membalikkan badannya, dia merasa tulang-tulangnya sangat sakit. Wajahnya juga dipenuhi dengan air hujan yang dingin. Tempat ini sangat terpencil, sehingga tidak ada yang melihatnya dan melaporkan kejadian ini.Wanda mencoba untuk merangkak sedikit, tetapi rasa sakit

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1581 Ingin Mencincangnya Hidup-Hidup

    Wanda mengatakan kalimat terakhir dengan nada yang tegas. Setelah selesai berbicara, dia menghabiskan sisa anggur di gelasnya dan meletakkan kembali gelas kosong itu ke nampan di sampingnya dengan sopan. Dia menatap orang-orang di sekelilingnya sambil tersenyum. "Permisi."Setelah mengatakan itu, Wanda melangkah keluar.Kata-kata Wanda tadi terdengar sangat jelas, sehingga orang-orang di sekitar mulai berbisik. Mereka setuju dengan perkataan Wanda. Jika Hilda benar-benar mencintai putrinya, Hilda tidak akan menggunakan segala cara untuk datang ke acara yang begitu penting dan membuat keributan seperti ini. Kelihatan jelas, Hilda sengaja mempermalukan Wanda.Seorang wanita yang mengandalkan usahanya sendiri untuk mencapai posisinya saat ini adalah hal yang tidak mudah. Semua orang tahu Wanda terkenal sebagai pekerja keras di S.M. Namun, di balik semua itu, ternyata ibu kandung Wanda malah berusaha menggunakan segala cara untuk menghancurkan hidup putrinya ini. Jika orang lain yang berad

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1580 Mengincar Uang Orang Lain

    Melihat Rudy tidak menghiraukannya, Hilda tidak merasa sedih. Dia hanya menatap Benny sambil menggosok-gosok tangannya. "Pesta malam ini benar-benar megah ya. Aku belum pernah melihat pesta semewah ini seumur hidupku, calon menantu keluarga kami memang hebat. Haha. Sayang, cepat ke sini dan sapa dia."Pria di belakang Hilda yang masih mengenakan pakaian tidak merasa malu sedikit pun. Dia malah memperlihatkan sikapnya sebagai seorang senior dan mendekati Benny. "Aku adalah ayahnya Wanda. Kami sudah membesarkan Wanda selama bertahun-tahun. Kalau kamu ingin bersamanya, kamu harus mendapatkan restu dari kami dulu."Jelas sekali keduanya mengincar uang dari Benny.Ekspresi Benny terlihat sangat dingin, seolah-olah bisa membekukan semua orang yang berada di sana.Cristin yang berdiri di samping tersenyum makin lebar dan akhirnya menatap Wanda yang berdiri di tengah kerumunan. "Nona Wanda, lebih baik kamu sendiri yang jelaskan pada orang tuamu saja. Kamu dan Benny sebenarnya nggak ada hubunga

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1579 Lebih Menyedihkan dari Hati Mati Rasa

    Wanda mengikuti arah pandangan orang-orang itu dan akhirnya melihat ibunya.Hilda sedang berdiri di depan menara sampanye yang bernilai sangat mahal. Tubuhnya tidak terlalu gemuk dan terlihat cukup rapi, tetapi dia terlihat sangat mencolok jika dibandingkan dengan para pelayan muda di sekitarnya.Video tentang Hilda sempat masuk di daftar topik viral hari ini, sehingga siapa pun yang mengikuti topik viral pasti akan langsung mengenalinya. Namun, dia tidak merasa malu sedikit pun dan terus mengamati sekelilingnya, seolah-olah sedang mencari seseorang.Wanda yang secara refleks berpikir Hilda sedang mencarinya pun mengernyitkan alis dan mundur selangkah.Pada detik berikutnya, seorang pria yang berbau alkohol dan tidak mengenakan atasan tiba-tiba melompat keluar dari sudut ruangan. Para tamu di sekitarnya pun berteriak dengan ketakutan."Argh!""Cepat panggil petugas keamanan!"Pria yang berbau alkohol dan tidak mengenakan baju ini mulai membuat keributan di aula utama. Dia kadang-kadang

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1578 Seolah-Olah Tidak Pernah Jera

    Melihat opini publik di internet yang berbalik arah, Cristin sangat marah dan segera kembali menghubungi Titan.Titan sendiri juga merasa kesal. Dia yang awalnya menargetkan Wanda karena instruksi dari Cristin, tetapi sekarang malah mendapat peringatan keras dari atasannya. "Nona Cristin, aku nggak mau terlibat dengan hal ini lagi, aku sudah diperingati atasanku. Maaf, kamu cari orang lain saja."Saat teleponnya ditutup, Cristin tidak percaya seorang manajer kecil malah berani menutup teleponnya. Sebelumnya, dia berbicara dengan sopan untuk menghargai Titan karena dia memiliki tata krama yang baik, padahal Titan ini bukan siapa-siapa.Cristin segera menghubungi atasan perusahaan itu, tetapi mereka langsung menolaknya dengan halus setelah tahu hal itu berkaitan dengan Wanda. Setelah ditolak dua kali, ekspresinya langsung berubah. Melihat para netizen yang mulai mengecam Yuki dan berhenti menyerang Wanda, ekspresinya menjadi makin muram.Namun, tepat pada saat itu, anggota Keluarga Salim

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1577 Kamu Bilang Tidak Memiliki Perasaan padanya

    Meskipun tidak memiliki perasaan terhadap Wanda, Wiandro juga merasa komentar yang dibuat oleh orang yang bernama Yuki ini agak keterlaluan. Dia segera mengirimkan siaran langsung itu pada Benny.Saat ini, Benny yang masih berada di kanto mengernyitkan alis saat melihat kiriman dari Wiandro dan membuka siaran langsung itu.Wiandro yang senang membuat keributan baru saja ingin menanyakan pendapat Benny tentang komentar dari Yuki itu. Namun, saat dia hendak masuk ke siaran langsung itu kembali, dia mendapati ruangan siaran langsung Yuki sudah diblokir.Siaran langsung Yuki tadi memiliki tiga jutaan penonton dan banyak yang memberikan hadiah juga. Wiandro berpikir pihak platform tidak mungkin melewatkan kesempatan untuk menghasilkan uang dan popularitas seperti ini, kecuali ada seseorang yang memperingatkan mereka tentang siaran langsung itu.[ Ini ulahmu? Bukankah kamu bilang kamu nggak punya perasaan padanya? ]Benny hanya meminta seseorang untuk memblokir siaran langsung itu dengan san

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1576 Sulit Disingkirkan

    Berita ini makin heboh. Cristin sangat senang melihat komentar-komentar para netizen yang memarahi Wanda.Cristin menyuruh orang menghubungi wanita yang dimaki Hilda. Dia memberi wanita itu uang miliaran untuk mengekspos perbuatan Hilda di internet.Sekarang Wanda sedang dihujat. Para netizen mencari berita yang berkaitan dengan Wanda. Jika ada yang berinisiatif mengeksposnya, mereka pasti akan tertarik.Wanita itu langsung menyetujui tawaran Cristin. Dia mengekspos video saat Hilda memakinya di bar. Cristin yang meminta video ini dari pihak bar. Orang biasa tentu tidak bisa mendapatkan video ini.Semua orang mendengar makian Hilda yang kasar. Selain itu, ekspresi Hilda di video tampak bengis. Dia seperti wanita kasar yang tidak berpendidikan.Sementara itu, wanita yang dimaki Hilda terus menangis. Sekarang wanita itu yang mengunggah video, lalu mengekspos masalah ayah tiri Wanda yang berselingkuh dengan gadis muda dan dipenjara.Kabar ini sangat menggemparkan. Para netizen beramai-ram

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status