Share

Kemarahan Raska

“Nak, kenapa belum juga sampai, kamu tidak kabur lagi kan,” kata mama Rafi di seberang telpon.

“Tidak mah ini Rafi lagi di jalan, sudah dulu mah Rafi lagi nyetir, mama tidak mau kan Rafi kenapa napa, kalau nyetir sambil telpon,” kata Rafi yang berniat ingin memutus telpon dari mamanya.

“Ih amit-amit jangan sampai nak, kamu kan anak mama, mama tidak mau kamu kenapa-napa,”

“Makanya, Rafi tutup dulu ya telponnya bye mah, assalamualaikum,” putus Rafi tanpa ijinkan mamanya menjawab.

Di saat lampu merah Rafi menghentikan mobilnya, di saat Rafi menunggu lampu kembali hijau tanpa sengaja dia melihat dari arah spion, mobil yang tertabrak tanpa sengaja olehnya yang kini tepat berada di belakangnya, dan melihat sekilas ke arah mobil itu, ada sedikit kejanggalan yang dilihat dari dal mobil itu, Rafi tidak ingin berpikir negatif apa yang terjadi di dalam mobil itu, bukan urusan dia menurutnya, kini dia kembali mengalihkan pandangannya ke depan untuk menunggu lampu kembali hijau, dan cepat cepat melaju menuju rumahnya sebelum ibunya menelponnya lagi.

Sementara didalam mobil yang di tumpangi Raska, Bagas dan gadis itu sedang terjadi percekcokan yang membuat Raska geram dan melajukan mobilnya dengan cepat.

“Diam lo!” Bentak Raska pada gadis yang sedang mencoba berontak untuk melepaskan diri dari ikatan tali yang melingkar dipergelangan tangannya.

“Gas, Lo ngasih dosis obat bius berapa sih, kenapa ini cewek sudah bangun saja sebelum kita sampai,” kata Raska pada Bagas yang kini berpindah ke jok belakang untuk menenangkan gadis itu.

“Gue bener kok ngasih dosis nya sesuai anjuran Ras ,” bela Bagas

“Ya udah atasi tu cewek jangan sampai teriak dan berulah macam macam,” perintah Raska kesal.

“Ya Ras,” jawab Bagas sekenanya dan mulai merangkak kebelakang untuk menenangkan cewek yang disekap oleh mereka,

“Siapa kalian,” kata cewek itu saat Bagas melepaskan kain yang digunakan untuk menutup mulutnya.

“kau akan tahu siapa kami nanti cantik,” jawab Raska dengan ketawa mengerikannya.

“aku ga pernah kenal kalian, kenapa kalian lakukan ini padaku apa salahku hah!” jawab cewek itu dengan suara gemetar dan ketakutan, Bagas yang melihatnya sedikit iba dan ingin mengelus punggungnya dan menenangkan cewek itu tapi saat tangannya ingin meluncur ke bahu gadis itu, Bagas teriak dengan gadis itu.

“Diam kamu, mungkin bukan kamu yang punya masalah denganku tapi lewat kamu aku akan membuat pacarmu itu menyesal telah mencari masalah denganku,” kata Raska yang membuat Bagas menoleh ke arahnya.

“Maksudmu apa Ras, siapa pacarnya yang telah membuat masalah denganmu,” tanya Bagas penasaran.

Tapi Raska tidak menjawab pertanyaan Bagas, pandangannya menatap gadis cantik itu yang kini ketakutan dan tidak berhenti menangis dengan suara yang mengilukan seperti anak kecil yang kehilangan sesuatu. Sebenarnya melihat tangisan gadis itu membuat Raska sedikit iba tapi dia buang jauh jauh rasa iba itu digantikan dengan rasa marah dan dendam terhadap orang yang menjadi pacar gadis itu, entah setan apa yang merasuki pikiran Raska sehingga dia bertekad akan membalas dendam terhadap orang itu melalui orang yang sangat dia sayangi, dan itu adalah gadis yang sedang ketakutan dibelakang jok mobilnya bersama Bagas yang kini sudah mulai berani mengelus bahu gadis itu untuk sedikit menenangkannya.

“lo ngapain Gas, biarkan saja gadis itu menangis,” kata Raska geram melihat sahabatnya seperti berbuat baik kepada gadis itu.

“Gue kasian Ras, dia seperti ketakutan banget Ras,”

“Biarin, itu yang gue pengen, biar tahu rasa itu pacarnya,”

“Siapa sih pacar dia,” tanya Bagas penasaran.

“Rian,” jawan Raska diangkat

“maksud Lo Rian yang disukain adek lo Ras,” tanya Bagas kembali

“iya,”

“Tapi kenapa lo nglibatin nih cewek, apa salah dia,” tanya Bagas penasaran.

“Karena dia adalah orang yang disayang Rian, dan gue ga mau Rian bahagia diatas penderitaan adik gue,”

“Apa salah Rian terhadapmu,” kata gadis itu tiba tiba dengan suara lirih .

“Kamu mau tahu apa salah dia, dia sudah buat adik gue gila,”

“Memangnya apa yang dilakukan Rian pada adikmu,” tanya gadis itu masih dengan suara yang lirih

“Lo mau gue cerita semua apa kesalahan Rian terhadap adik gue dan keluarga gue,”

“Rian pacar Lo itu bukan orang baik, kalau Lo mau tahu dia lelaki brengsek, dia ngehamilin adik gue dan bikin keluarga gue berantakan,” jelas Raska yang membuat gadis itu terkejut dan mendongak kan kepalanya menatap ke arah Raska dan mereka bertemu tatap lewat spion.

“Kenapa, kamu kaget dengan kelakuan pacar baikmu itu, yang ternyata brengsek,”

Gadis itu hanya menatap Raska dengan tatapan terluka seperti apa yang dikatakan Raska seperti pisau yang menusuknya tepat dihatinya.

“Tapi kenapa kamu ingin menculik ku, apa salahku,” kata gadis itu

“Aku ingin melihat Rian sakit melihat kekasihnya tiada,” kata Raska dengan senyum liciknya yang membuat Bagas tiba tiba bersuara,

“Lo tidak gila kan Ras ingin bunuh ini cewek,” tanya Bagas memastikan maksud perkataan Raska tadi.

Raska hanya diam tidak menanggapi pertanyaan Bagas padanya dan fokus untuk melajukan mobilnya dengan kencang.

Gadis itu masih menangis dan, entah dia antara bingung dan kecewa dan juga masih takut dengan semuanya yang terjadi tiba tiba, sekelebat bayangan itu muncul kembali yang membuat dia menggigil hebat, yang membuat Bagas melihatnya tidak tega ingin dia melepas kan gadis itu tapi dia melirik ke arah Raska yang sedang fokus mengemudi.

"Apa gue lepasin cewek ini saja ya, kasian gue liatnya kaya ada sesuatu yang buat dia takut," batin Bagas pada dirinya sendiri.

"hey gadis cantik, Lo mau ga gue bebasin tapi Lo harus berhenti menangis, tapi jangan bilang kalau gue yang bebasin Lo," lirih Bagas tepat di telinga gadis itu.

gadis itu mengangguk pelan dan pelan saat mobil itu berhenti di lampu merah Bagas pura pura memegang tangan gadis itu, dia mencoba melonggarkan ikatan gadis itu begitu pun saat dia melonggarkan tali pada kaki gadis itu, gadis itu mencoba menatap Bagas yang diangguki dan senyuman Bagas untuk memberikan kode mulai.

"Kamu pura pura lah berontak padaku, dan cepat buka pintunya sebelum lampu itu menjadi hijau," jelas Bagas padanya.

Gadis itu berusaha mengikuti arahan Bagas dan ceklek dia berhasil membuka pintu mobil Raska dan lari pergi.

"Hei gadis gila," Bagas teriak dan mencoba lari mengejar gadis itu.

"Shit!!" umpat Raska dengan memukul stir dengan keras saat melihat gadis itu bisa kabur dari mobilnya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status