Share

Kemarahan Raska

Penulis: Milkysweety
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-25 11:31:17

“Nak, kenapa belum juga sampai, kamu tidak kabur lagi kan,” kata mama Rafi di seberang telpon.

“Tidak mah ini Rafi lagi di jalan, sudah dulu mah Rafi lagi nyetir, mama tidak mau kan Rafi kenapa napa, kalau nyetir sambil telpon,” kata Rafi yang berniat ingin memutus telpon dari mamanya.

“Ih amit-amit jangan sampai nak, kamu kan anak mama, mama tidak mau kamu kenapa-napa,”

“Makanya, Rafi tutup dulu ya telponnya bye mah, assalamualaikum,” putus Rafi tanpa ijinkan mamanya menjawab.

Di saat lampu merah Rafi menghentikan mobilnya, di saat Rafi menunggu lampu kembali hijau tanpa sengaja dia melihat dari arah spion, mobil yang tertabrak tanpa sengaja olehnya yang kini tepat berada di belakangnya, dan melihat sekilas ke arah mobil itu, ada sedikit kejanggalan yang dilihat dari dal mobil itu, Rafi tidak ingin berpikir negatif apa yang terjadi di dalam mobil itu, bukan urusan dia menurutnya, kini dia kembali mengalihkan pandangannya ke depan untuk menunggu lampu kembali hijau, dan cepat cepat melaju menuju rumahnya sebelum ibunya menelponnya lagi.

Sementara didalam mobil yang di tumpangi Raska, Bagas dan gadis itu sedang terjadi percekcokan yang membuat Raska geram dan melajukan mobilnya dengan cepat.

“Diam lo!” Bentak Raska pada gadis yang sedang mencoba berontak untuk melepaskan diri dari ikatan tali yang melingkar dipergelangan tangannya.

“Gas, Lo ngasih dosis obat bius berapa sih, kenapa ini cewek sudah bangun saja sebelum kita sampai,” kata Raska pada Bagas yang kini berpindah ke jok belakang untuk menenangkan gadis itu.

“Gue bener kok ngasih dosis nya sesuai anjuran Ras ,” bela Bagas

“Ya udah atasi tu cewek jangan sampai teriak dan berulah macam macam,” perintah Raska kesal.

“Ya Ras,” jawab Bagas sekenanya dan mulai merangkak kebelakang untuk menenangkan cewek yang disekap oleh mereka,

“Siapa kalian,” kata cewek itu saat Bagas melepaskan kain yang digunakan untuk menutup mulutnya.

“kau akan tahu siapa kami nanti cantik,” jawab Raska dengan ketawa mengerikannya.

“aku ga pernah kenal kalian, kenapa kalian lakukan ini padaku apa salahku hah!” jawab cewek itu dengan suara gemetar dan ketakutan, Bagas yang melihatnya sedikit iba dan ingin mengelus punggungnya dan menenangkan cewek itu tapi saat tangannya ingin meluncur ke bahu gadis itu, Bagas teriak dengan gadis itu.

“Diam kamu, mungkin bukan kamu yang punya masalah denganku tapi lewat kamu aku akan membuat pacarmu itu menyesal telah mencari masalah denganku,” kata Raska yang membuat Bagas menoleh ke arahnya.

“Maksudmu apa Ras, siapa pacarnya yang telah membuat masalah denganmu,” tanya Bagas penasaran.

Tapi Raska tidak menjawab pertanyaan Bagas, pandangannya menatap gadis cantik itu yang kini ketakutan dan tidak berhenti menangis dengan suara yang mengilukan seperti anak kecil yang kehilangan sesuatu. Sebenarnya melihat tangisan gadis itu membuat Raska sedikit iba tapi dia buang jauh jauh rasa iba itu digantikan dengan rasa marah dan dendam terhadap orang yang menjadi pacar gadis itu, entah setan apa yang merasuki pikiran Raska sehingga dia bertekad akan membalas dendam terhadap orang itu melalui orang yang sangat dia sayangi, dan itu adalah gadis yang sedang ketakutan dibelakang jok mobilnya bersama Bagas yang kini sudah mulai berani mengelus bahu gadis itu untuk sedikit menenangkannya.

“lo ngapain Gas, biarkan saja gadis itu menangis,” kata Raska geram melihat sahabatnya seperti berbuat baik kepada gadis itu.

“Gue kasian Ras, dia seperti ketakutan banget Ras,”

“Biarin, itu yang gue pengen, biar tahu rasa itu pacarnya,”

“Siapa sih pacar dia,” tanya Bagas penasaran.

“Rian,” jawan Raska diangkat

“maksud Lo Rian yang disukain adek lo Ras,” tanya Bagas kembali

“iya,”

“Tapi kenapa lo nglibatin nih cewek, apa salah dia,” tanya Bagas penasaran.

“Karena dia adalah orang yang disayang Rian, dan gue ga mau Rian bahagia diatas penderitaan adik gue,”

“Apa salah Rian terhadapmu,” kata gadis itu tiba tiba dengan suara lirih .

“Kamu mau tahu apa salah dia, dia sudah buat adik gue gila,”

“Memangnya apa yang dilakukan Rian pada adikmu,” tanya gadis itu masih dengan suara yang lirih

“Lo mau gue cerita semua apa kesalahan Rian terhadap adik gue dan keluarga gue,”

“Rian pacar Lo itu bukan orang baik, kalau Lo mau tahu dia lelaki brengsek, dia ngehamilin adik gue dan bikin keluarga gue berantakan,” jelas Raska yang membuat gadis itu terkejut dan mendongak kan kepalanya menatap ke arah Raska dan mereka bertemu tatap lewat spion.

“Kenapa, kamu kaget dengan kelakuan pacar baikmu itu, yang ternyata brengsek,”

Gadis itu hanya menatap Raska dengan tatapan terluka seperti apa yang dikatakan Raska seperti pisau yang menusuknya tepat dihatinya.

“Tapi kenapa kamu ingin menculik ku, apa salahku,” kata gadis itu

“Aku ingin melihat Rian sakit melihat kekasihnya tiada,” kata Raska dengan senyum liciknya yang membuat Bagas tiba tiba bersuara,

“Lo tidak gila kan Ras ingin bunuh ini cewek,” tanya Bagas memastikan maksud perkataan Raska tadi.

Raska hanya diam tidak menanggapi pertanyaan Bagas padanya dan fokus untuk melajukan mobilnya dengan kencang.

Gadis itu masih menangis dan, entah dia antara bingung dan kecewa dan juga masih takut dengan semuanya yang terjadi tiba tiba, sekelebat bayangan itu muncul kembali yang membuat dia menggigil hebat, yang membuat Bagas melihatnya tidak tega ingin dia melepas kan gadis itu tapi dia melirik ke arah Raska yang sedang fokus mengemudi.

"Apa gue lepasin cewek ini saja ya, kasian gue liatnya kaya ada sesuatu yang buat dia takut," batin Bagas pada dirinya sendiri.

"hey gadis cantik, Lo mau ga gue bebasin tapi Lo harus berhenti menangis, tapi jangan bilang kalau gue yang bebasin Lo," lirih Bagas tepat di telinga gadis itu.

gadis itu mengangguk pelan dan pelan saat mobil itu berhenti di lampu merah Bagas pura pura memegang tangan gadis itu, dia mencoba melonggarkan ikatan gadis itu begitu pun saat dia melonggarkan tali pada kaki gadis itu, gadis itu mencoba menatap Bagas yang diangguki dan senyuman Bagas untuk memberikan kode mulai.

"Kamu pura pura lah berontak padaku, dan cepat buka pintunya sebelum lampu itu menjadi hijau," jelas Bagas padanya.

Gadis itu berusaha mengikuti arahan Bagas dan ceklek dia berhasil membuka pintu mobil Raska dan lari pergi.

"Hei gadis gila," Bagas teriak dan mencoba lari mengejar gadis itu.

"Shit!!" umpat Raska dengan memukul stir dengan keras saat melihat gadis itu bisa kabur dari mobilnya.

Bab terkait

  • Suamiku Mantan Kepala Sekolahku    Terpaksa

    Shit,” berulang kali Raska memukul stir dan saat ingin menyusul Bagas, tiba tiba mobil di belakang membunyikan klaksonnya yang ternyata lampu merah telah berubah menjadi hijau, dan terpaksa Raska harus melajukan mobilnya, dia mencari arah jalan putar balik untuk menyusul Bagas yang mengejar gadis itu. Di jalan Bagas mulai berlari pelan saat melihat ke arah mobil Raska yang kini berjalan menjauh, tapi itu bukan akhir pasti sebentar lagi ponselnya berdering dan benar saja. Kring kring “Ya halo Ras,” jawab Bagas dengan ngos ngosan yang di buat buat . “Bagaimana, dimana gadis itu,” cerocos Raska yang Bagas jamin pasti dia lagi kesal banget karena gadis itu bisa kabur dari mobilnya dan itu berkat bantuan Bagas. “Sorry Ras hilang jejak gue,” alasan Bagas padahal dia melihat gadis itu masuk ke salah satu mobil entah mobil siapa itu tapi hanya Bagas pantau dari jauh yang masih terlihat olehnya buat jaga jaga kalau di dalam mobil itu ngapa ngapain itu cewek Bagas bakal nyelamatinnya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-28
  • Suamiku Mantan Kepala Sekolahku    Kebohongan

    “Sore pak,” sapa Rafi kepada satpam yang kini telah membukakan gerbang sebuah Rumah kediaman orang tua Rafi.“Sore mas Rafi,” jawab Pak Diman nama satpam yang kini tersenyum hangat pada Rafi anak dari majikannya.“Ehm mas, ibu sudah menunggu mas dari tadi di dalam, dan maaf itu siapa ya yang di belakang,” kata pak Diman memandang ke arah Rania yang kini duduk di kursi penumpang.“Oh, ini teman saya pak, dia hanya menumpang sebentar,” alasan Rafi kepada pak Diman.“Oh, kirain pacarnya mas,” kata pak Diman dengan senyum khasnya.“Tidak pak, mana ada saya punya pacar pak,” kilah Rafi yang membuat pak Diman menganggukkan kepalanya pelan.“Oh ya mas, mbak Putri dan keluarga sudah ada didalam juga,” lapor pak Diman.Rafi yang mendengar itu menghela nafas pelan serasa malas untuk masuk kedalam, untuk menerima keputusan mamanya untuk menjodohkan Rafi dengan Putri.“Mas, kalau saran bapak, kalau mas Rafi tidak mau dijodohkan dengan mbak Putri, mending jangan terima mas,” saran pak Diman yang t

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-30
  • Suamiku Mantan Kepala Sekolahku    Kebohongan Rafi

    “Bagaimana tante, Tante tidak mungkin kan membatalkan perjodohan ini begitu saja,” rengek Putri pada Sintia “Ada apa ini, kenapa kalian masih di luar,” kata seorang lelaki paruh baya yang bernama Romi yang tidak lain adalah Ayah dari seorang Rafi Rasendrya, dan disebelah lelaki itupun ada seorang lelaki yang sebaya dengan ayah Rafi, Dedi nama lelaki itu. “Pa, mas Rafi ternyata sudah punya pacar,” kata Putri yang tiba tiba berjalan menghampiri ayahnya Dedi. Dedi dan Romi pun terkejut mendengar penuturan Putri. “Benarkah itu Raf?” tanya Romi pada anak sulungnya. Rafi yang sudah terlanjur berbohong pun terpaksa mengiyakan pertanyaan papanya. “Kamu tidak berbohong kan Raf,” tanya Romi kembali. “Kalau begitu kita bicarakan didalam dulu, bagaimana baiknya ini tidak baik bicara di teras begini,” ajak Romi kepada semua yang disetujui semuanya. “Bentar pah, mama ingin gadis itu juga ikut biar jelas kalau Rafi tidak berbohong pada kita,” pinta Sintia yang melirik anaknya

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-31
  • Suamiku Mantan Kepala Sekolahku    Makan bersama

    "Kenapa balik lagi om," tanya Rania yang melihat Rafi kembali memasuki mobilnya dan mulai melajukan mobilnya tanpa menjawab pertanyaan dari Rania. "Saya antar kamu pulang, dimana alamat rumah kamu," kata Rafi yang tidak menjawab pertanyaan dari Rania. "Om mau antar saya pulang?" kata Rania yang tidak menyangka. "Iya," jawab Rafi singkat. "Terus bagaimana dengan acara keluarga om?" tanya Rania penasaran yang tiba-tiba ingin mengantar Rania pulang. "Saya tidak jadi ikut, saya pikir kalau saya menolong kamu tidak boleh tanggung- tanggung," kata Rafi kembali. "Tanggung bagaimana om?" bingung Rania. "Loh mas, kok tidak jadi ikut acara dirumah, emangnya tidak dimarahin ibu sama bapak?" kata Pak Diman saat mobil Rafi melewati depan pos satpam. "Iya pak, saya tidak jadi ikut, terimakasih sarannya ya," kata Rafi yang membuat Satpam itu berfikir sejenak dan tidak lama tersenyum dan mengacungkan jempolnya pada Rafi. "Ayo pak, saya pamit duluan ya," kata Rafi yang tersenyum pada

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-13
  • Suamiku Mantan Kepala Sekolahku    Kesepakatan

    "Terimakasih om, makanannya," kata Rania setelah dia menyelesaikan makannya. "Semuanya tidak gratis," celetuk Rafi menatap Rania. "Baik om, semuanya berapa, biar saya transfer karena saya tidak punya uang cash," kata Rania yang langsung mengambil ponselnya. "Bukan pakai uang," kata Rafi yang membuat Rania bingung. "Maksudnya om?" bingung Rania menatap Rafi yang kini duduk dihadapannya dengan bersedekap. "Bukannya om, meminta saya membayar makanan ini kan?" lanjut Rania yang masih belum mengerti. "Ah, saya tahu, saya juga akan membayar jasa om yang sudah membantu saya lolos dari penculik itu." Rania melanjutkan mengetik tombol di ponselnya. "Sudahlah, kita bicarakan didalam mobil nanti, sekarang sebaiknya simpan ponselmu, saya akan ke kasir untuk membayar dulu," kata Rafi yang akhirnya berdiri dari duduknya dan meninggalkan Rania sendiri dalam keadaan bingung. "Maksudnya apaan sih itu om-om, kalau tidak mau aku bayar ya sudah tidak usah bilang, semuanya tidak gratis, saya juga

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-14
  • Suamiku Mantan Kepala Sekolahku    Datang lagi

    Kini Rania telah sampai di depan gedung apartemennya dan dia hendak turun dari mobil tapi tangan Rafi menahannya. "Tunggu," tahan Rafi yang berhasil membuat Rania menoleh padanya. "Iya om," jawab Rania. "Berikan ponselmu," perintah Rafi. "Buat apa om," tanya Rania. "Aku tidak mau kamu akan kabur dan membatalkan perjanjian kita," jelas Rafi. Rania mengambil ponselnya dan memberikannya pada Rafi, Rafi langsung memencet nomernya dan menelpon ke ponselnya. "Baik, jadi mulai hari ini perjanjian kita mulai dan besok siap-siap jika sewaktu-waktu saya menghubungimu," kata Rafi mengembalikan kembali ponsel Rania. "Iya om," balas Rania yang langsung turun dari mobil Rafi. Rania berjalan ke arah lobby utama gedung itu, Rafi tak kunjung pergi dia memperhatikan Rania sampai gadis itu masuk ke lobby itu, Rafi melajukan mobilnya untuk meninggalkan apartemen Rania. "Loh mobil itu seperti tidak asing," lirih Rafi saat melihat mobil yang pernah menculik Rania. Seketika Rafi memuta

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-16
  • Suamiku Mantan Kepala Sekolahku    Kedatangan Seorang Rafi

    "Maaf kalian cari siapa ya?" tanya Rafi kepada kedua pemuda didepannya kini. "Kami petugas kebersihan apartemen disini," jawab Raska yang bertemu tatap dengan Rafi. "Maaf mas, saya penghuni baru disini dan kebetulan apartemen saya lagi berantakan, karena masih banyak barang yang belum saya susun jadi untuk saat ini biar saya sendiri saja yang membersihkan tempat saya," jelas Rafi. "Maaf pak, bukannya penghuni apartemen ini seorang wanita muda ya pak," tanya Raska heran, apakah dia salah masuk gedung apartemen atau ini hanya akalan lelaki ini saja untuk mengusirnya, tapi Raska cek kembali alamat yang ada di ponselnya benar ini apartemen Rania yang dikasih tahu oleh seseorang padanya, atau jangan-jangan orang itu membohongi Raska. 'Sial apa gue sudah dibohongi,' batin Raska yang meremas ponselnya karena kesal. "Kenapa mas?" tanya Rafi yang melihat gerak gerik Raska didepannya. "Ehh, maaf Pak apa memang benar ini apartemen bapak bukan punya seorang wanita muda?" tanya Raska kembali

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-16
  • Suamiku Mantan Kepala Sekolahku    Penasaran

    Saat Rafi menunggu Rania packing, dia melihat sekitar ruangan tamu apartemen Rania dan dia menemukan bingkai foto yang cukup besar terpampang di atas layar tv, Rafi berjalan mendekat ke arah bingkai foto itu untuk memastikan apa yang sedang dilihatnya tidak salah. "Apa aku tidak salah lihat," lirih Rafi penasaran. "Apa hubungan Rania dengan mereka," lanjut Rafi kembali, dia memandang lurus bingkai foto itu, saat tiba-tiba Rania memanggil Rafi tapi tidak dia hiraukan. "Om, saya sudah selesai," kata Rania saat keluar kamarnya dan menggeret koper yang tidak besar, Rania heran melihat Rafi yang diam dan memandang serius bingkai foto keluarganya. "Ada yang salah dengan fotonya om," kata Rania yang kini sudah berada di belakang Rafi yang membuat Rafi terperanjat kaget. "Ehh, Rania sudah selesai packingnya," kata Rafi tergagap seperti seorang yang ketahuan mencuri sesuatu. "Kenapa Om, ada yang salah dengan fotonya, sepertinya Om kenal dengan orang yang ada di foto itu," penasaran

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-06

Bab terbaru

  • Suamiku Mantan Kepala Sekolahku    Penasaran

    Saat Rafi menunggu Rania packing, dia melihat sekitar ruangan tamu apartemen Rania dan dia menemukan bingkai foto yang cukup besar terpampang di atas layar tv, Rafi berjalan mendekat ke arah bingkai foto itu untuk memastikan apa yang sedang dilihatnya tidak salah. "Apa aku tidak salah lihat," lirih Rafi penasaran. "Apa hubungan Rania dengan mereka," lanjut Rafi kembali, dia memandang lurus bingkai foto itu, saat tiba-tiba Rania memanggil Rafi tapi tidak dia hiraukan. "Om, saya sudah selesai," kata Rania saat keluar kamarnya dan menggeret koper yang tidak besar, Rania heran melihat Rafi yang diam dan memandang serius bingkai foto keluarganya. "Ada yang salah dengan fotonya om," kata Rania yang kini sudah berada di belakang Rafi yang membuat Rafi terperanjat kaget. "Ehh, Rania sudah selesai packingnya," kata Rafi tergagap seperti seorang yang ketahuan mencuri sesuatu. "Kenapa Om, ada yang salah dengan fotonya, sepertinya Om kenal dengan orang yang ada di foto itu," penasaran

  • Suamiku Mantan Kepala Sekolahku    Kedatangan Seorang Rafi

    "Maaf kalian cari siapa ya?" tanya Rafi kepada kedua pemuda didepannya kini. "Kami petugas kebersihan apartemen disini," jawab Raska yang bertemu tatap dengan Rafi. "Maaf mas, saya penghuni baru disini dan kebetulan apartemen saya lagi berantakan, karena masih banyak barang yang belum saya susun jadi untuk saat ini biar saya sendiri saja yang membersihkan tempat saya," jelas Rafi. "Maaf pak, bukannya penghuni apartemen ini seorang wanita muda ya pak," tanya Raska heran, apakah dia salah masuk gedung apartemen atau ini hanya akalan lelaki ini saja untuk mengusirnya, tapi Raska cek kembali alamat yang ada di ponselnya benar ini apartemen Rania yang dikasih tahu oleh seseorang padanya, atau jangan-jangan orang itu membohongi Raska. 'Sial apa gue sudah dibohongi,' batin Raska yang meremas ponselnya karena kesal. "Kenapa mas?" tanya Rafi yang melihat gerak gerik Raska didepannya. "Ehh, maaf Pak apa memang benar ini apartemen bapak bukan punya seorang wanita muda?" tanya Raska kembali

  • Suamiku Mantan Kepala Sekolahku    Datang lagi

    Kini Rania telah sampai di depan gedung apartemennya dan dia hendak turun dari mobil tapi tangan Rafi menahannya. "Tunggu," tahan Rafi yang berhasil membuat Rania menoleh padanya. "Iya om," jawab Rania. "Berikan ponselmu," perintah Rafi. "Buat apa om," tanya Rania. "Aku tidak mau kamu akan kabur dan membatalkan perjanjian kita," jelas Rafi. Rania mengambil ponselnya dan memberikannya pada Rafi, Rafi langsung memencet nomernya dan menelpon ke ponselnya. "Baik, jadi mulai hari ini perjanjian kita mulai dan besok siap-siap jika sewaktu-waktu saya menghubungimu," kata Rafi mengembalikan kembali ponsel Rania. "Iya om," balas Rania yang langsung turun dari mobil Rafi. Rania berjalan ke arah lobby utama gedung itu, Rafi tak kunjung pergi dia memperhatikan Rania sampai gadis itu masuk ke lobby itu, Rafi melajukan mobilnya untuk meninggalkan apartemen Rania. "Loh mobil itu seperti tidak asing," lirih Rafi saat melihat mobil yang pernah menculik Rania. Seketika Rafi memuta

  • Suamiku Mantan Kepala Sekolahku    Kesepakatan

    "Terimakasih om, makanannya," kata Rania setelah dia menyelesaikan makannya. "Semuanya tidak gratis," celetuk Rafi menatap Rania. "Baik om, semuanya berapa, biar saya transfer karena saya tidak punya uang cash," kata Rania yang langsung mengambil ponselnya. "Bukan pakai uang," kata Rafi yang membuat Rania bingung. "Maksudnya om?" bingung Rania menatap Rafi yang kini duduk dihadapannya dengan bersedekap. "Bukannya om, meminta saya membayar makanan ini kan?" lanjut Rania yang masih belum mengerti. "Ah, saya tahu, saya juga akan membayar jasa om yang sudah membantu saya lolos dari penculik itu." Rania melanjutkan mengetik tombol di ponselnya. "Sudahlah, kita bicarakan didalam mobil nanti, sekarang sebaiknya simpan ponselmu, saya akan ke kasir untuk membayar dulu," kata Rafi yang akhirnya berdiri dari duduknya dan meninggalkan Rania sendiri dalam keadaan bingung. "Maksudnya apaan sih itu om-om, kalau tidak mau aku bayar ya sudah tidak usah bilang, semuanya tidak gratis, saya juga

  • Suamiku Mantan Kepala Sekolahku    Makan bersama

    "Kenapa balik lagi om," tanya Rania yang melihat Rafi kembali memasuki mobilnya dan mulai melajukan mobilnya tanpa menjawab pertanyaan dari Rania. "Saya antar kamu pulang, dimana alamat rumah kamu," kata Rafi yang tidak menjawab pertanyaan dari Rania. "Om mau antar saya pulang?" kata Rania yang tidak menyangka. "Iya," jawab Rafi singkat. "Terus bagaimana dengan acara keluarga om?" tanya Rania penasaran yang tiba-tiba ingin mengantar Rania pulang. "Saya tidak jadi ikut, saya pikir kalau saya menolong kamu tidak boleh tanggung- tanggung," kata Rafi kembali. "Tanggung bagaimana om?" bingung Rania. "Loh mas, kok tidak jadi ikut acara dirumah, emangnya tidak dimarahin ibu sama bapak?" kata Pak Diman saat mobil Rafi melewati depan pos satpam. "Iya pak, saya tidak jadi ikut, terimakasih sarannya ya," kata Rafi yang membuat Satpam itu berfikir sejenak dan tidak lama tersenyum dan mengacungkan jempolnya pada Rafi. "Ayo pak, saya pamit duluan ya," kata Rafi yang tersenyum pada

  • Suamiku Mantan Kepala Sekolahku    Kebohongan Rafi

    “Bagaimana tante, Tante tidak mungkin kan membatalkan perjodohan ini begitu saja,” rengek Putri pada Sintia “Ada apa ini, kenapa kalian masih di luar,” kata seorang lelaki paruh baya yang bernama Romi yang tidak lain adalah Ayah dari seorang Rafi Rasendrya, dan disebelah lelaki itupun ada seorang lelaki yang sebaya dengan ayah Rafi, Dedi nama lelaki itu. “Pa, mas Rafi ternyata sudah punya pacar,” kata Putri yang tiba tiba berjalan menghampiri ayahnya Dedi. Dedi dan Romi pun terkejut mendengar penuturan Putri. “Benarkah itu Raf?” tanya Romi pada anak sulungnya. Rafi yang sudah terlanjur berbohong pun terpaksa mengiyakan pertanyaan papanya. “Kamu tidak berbohong kan Raf,” tanya Romi kembali. “Kalau begitu kita bicarakan didalam dulu, bagaimana baiknya ini tidak baik bicara di teras begini,” ajak Romi kepada semua yang disetujui semuanya. “Bentar pah, mama ingin gadis itu juga ikut biar jelas kalau Rafi tidak berbohong pada kita,” pinta Sintia yang melirik anaknya

  • Suamiku Mantan Kepala Sekolahku    Kebohongan

    “Sore pak,” sapa Rafi kepada satpam yang kini telah membukakan gerbang sebuah Rumah kediaman orang tua Rafi.“Sore mas Rafi,” jawab Pak Diman nama satpam yang kini tersenyum hangat pada Rafi anak dari majikannya.“Ehm mas, ibu sudah menunggu mas dari tadi di dalam, dan maaf itu siapa ya yang di belakang,” kata pak Diman memandang ke arah Rania yang kini duduk di kursi penumpang.“Oh, ini teman saya pak, dia hanya menumpang sebentar,” alasan Rafi kepada pak Diman.“Oh, kirain pacarnya mas,” kata pak Diman dengan senyum khasnya.“Tidak pak, mana ada saya punya pacar pak,” kilah Rafi yang membuat pak Diman menganggukkan kepalanya pelan.“Oh ya mas, mbak Putri dan keluarga sudah ada didalam juga,” lapor pak Diman.Rafi yang mendengar itu menghela nafas pelan serasa malas untuk masuk kedalam, untuk menerima keputusan mamanya untuk menjodohkan Rafi dengan Putri.“Mas, kalau saran bapak, kalau mas Rafi tidak mau dijodohkan dengan mbak Putri, mending jangan terima mas,” saran pak Diman yang t

  • Suamiku Mantan Kepala Sekolahku    Terpaksa

    Shit,” berulang kali Raska memukul stir dan saat ingin menyusul Bagas, tiba tiba mobil di belakang membunyikan klaksonnya yang ternyata lampu merah telah berubah menjadi hijau, dan terpaksa Raska harus melajukan mobilnya, dia mencari arah jalan putar balik untuk menyusul Bagas yang mengejar gadis itu. Di jalan Bagas mulai berlari pelan saat melihat ke arah mobil Raska yang kini berjalan menjauh, tapi itu bukan akhir pasti sebentar lagi ponselnya berdering dan benar saja. Kring kring “Ya halo Ras,” jawab Bagas dengan ngos ngosan yang di buat buat . “Bagaimana, dimana gadis itu,” cerocos Raska yang Bagas jamin pasti dia lagi kesal banget karena gadis itu bisa kabur dari mobilnya dan itu berkat bantuan Bagas. “Sorry Ras hilang jejak gue,” alasan Bagas padahal dia melihat gadis itu masuk ke salah satu mobil entah mobil siapa itu tapi hanya Bagas pantau dari jauh yang masih terlihat olehnya buat jaga jaga kalau di dalam mobil itu ngapa ngapain itu cewek Bagas bakal nyelamatinnya.

  • Suamiku Mantan Kepala Sekolahku    Kemarahan Raska

    “Nak, kenapa belum juga sampai, kamu tidak kabur lagi kan,” kata mama Rafi di seberang telpon. “Tidak mah ini Rafi lagi di jalan, sudah dulu mah Rafi lagi nyetir, mama tidak mau kan Rafi kenapa napa, kalau nyetir sambil telpon,” kata Rafi yang berniat ingin memutus telpon dari mamanya. “Ih amit-amit jangan sampai nak, kamu kan anak mama, mama tidak mau kamu kenapa-napa,” “Makanya, Rafi tutup dulu ya telponnya bye mah, assalamualaikum,” putus Rafi tanpa ijinkan mamanya menjawab. Di saat lampu merah Rafi menghentikan mobilnya, di saat Rafi menunggu lampu kembali hijau tanpa sengaja dia melihat dari arah spion, mobil yang tertabrak tanpa sengaja olehnya yang kini tepat berada di belakangnya, dan melihat sekilas ke arah mobil itu, ada sedikit kejanggalan yang dilihat dari dal mobil itu, Rafi tidak ingin berpikir negatif apa yang terjadi di dalam mobil itu, bukan urusan dia menurutnya, kini dia kembali mengalihkan pandangannya ke depan untuk menunggu lampu kembali hijau, dan ce

DMCA.com Protection Status