Share

Kebohongan Rafi

“Bagaimana tante, Tante tidak mungkin kan membatalkan perjodohan ini begitu saja,” rengek Putri pada Sintia

“Ada apa ini, kenapa kalian masih di luar,” kata seorang lelaki paruh baya yang bernama Romi yang tidak lain adalah Ayah dari seorang Rafi Rasendrya, dan disebelah lelaki itupun ada seorang lelaki yang sebaya dengan ayah Rafi, Dedi nama lelaki itu.

“Pa, mas Rafi ternyata sudah punya pacar,” kata Putri yang tiba tiba berjalan menghampiri ayahnya Dedi.

Dedi dan Romi pun terkejut mendengar penuturan Putri.

“Benarkah itu Raf?” tanya Romi pada anak sulungnya.

Rafi yang sudah terlanjur berbohong pun terpaksa mengiyakan pertanyaan papanya.

“Kamu tidak berbohong kan Raf,” tanya Romi kembali.

“Kalau begitu kita bicarakan didalam dulu, bagaimana baiknya ini tidak baik bicara di teras begini,” ajak Romi kepada semua yang disetujui semuanya.

“Bentar pah, mama ingin gadis itu juga ikut biar jelas kalau Rafi tidak berbohong pada kita,” pinta Sintia yang melirik anaknya yang membuat wajah Rafi sedikit gugup saat di tatap mamanya.

“Memangnya gadis itu ada di sini ma,” tanya Romi pada istrinya.

“Ada pah, itu ada di dalam mobil Rafi,” kata Sintia menunjuk gadis yang berada di dalam mobil Rafi, membuat semua pandangan ke arah Rania yang berada di dalam mobil.

“Baiklah, Raf kamu ajak pacarmu itu masuk dan kita bicarakan semua di dalam rumah,” ajak Romi pada putranya.

“Cepat, tunggu apalagi Raf, sana bawa gadis itu masuk,” perintah Romi pada putra sulungnya.

Tapi Rafi hanya diam dan tidak menuruti perintah papanya.

“Kenapa kamu diam Raf," tanya Romi sedikit curiga,

"Begini pa, bukannya aku tidak mau membawa gadis itu turun tapi dia kini tidak bisa turun pa?," kilah Rafi mencoba cari alasan.

"Kenapa?" tanya Romi.

“Tadi dia jatuh pa, dan kakinya terkilir dan tidak bisa digerakkan kakinya," alasan Rafi yang berharap keluarganya percaya.

“Kenapa tidak kamu bawa ke Rumah sakit," kata Romi.

"Tadinya aku juga mau langsung bawa ke rumah sakit, tapi mama kan nelponin Rafi terus jadinya Rania tidak enak, dan nyuruh aku pulang dulu setelah selesai acara baru Rafi bawa ke Rumah sakit," alasan Rafi yang melirik mamanya.

"Yah, mama tahu kalau kamu bawa anak gadis orang, kalau kamu jujur sama mama kan, mama suruh obatin gadis itu dulu nak," bela Sintia.

"Ya sudah sekarang kamu bawa gadis itu ke rumah sakit dulu, papa tidak mau anak papa dicap lelaki yang tidak bertanggung jawab sama anak gadis orang," tegas Romi yang diangguki Rafi dengan senyum kemenangan karena bisa membuat keluarga nya percaya padanya.

"Kalau begitu Rafi pamit sebentar ya pa,ma,om,Tante,put, maaf semuanya tidak bisa bergabung kali ini," pamit Rafi

"Ya nak hati-hati ya," jawab Sintia.

"Iya Raf, hati-hati nanti setelah kamu selesai dengan urusan gadis itu, kamu harus pulang kesini dan harus menginap kesini untuk menjelaskan semuanya dengan mama dan papa, mengerti," lanjut Romi.

"Baik pa, nanti Rafi pulang ke rumah," balas Rafi menyanggupi.

Rafi pun berjalan ke arah dimana mobilnya diparkir untuk menghampiri Rania dan berpura-pura mengantar nya ke rumah sakit.

sedangkan dibalik punggung Rafi yang mulai menjauh, Putri memandang Rafi dengan wajah antara kecewa, marah dan cemburu.

"Ayo semuanya kita masuk, makan malam sudah siap," ajak Romi pada semua orang yang ada di situ.

Semua mengikuti Romi dari belakang, kecuali Putri yang masih enggan beranjak dari tempatnya, dan masih melihat Rafi yang kini sudah masuk dalam mobil dan mengobrol dengan gadis itu.

"Put, kenapa kamu tidak ikut masuk," kata mama Putri yang melihat anaknya terus memandang Rafi.

"Sudah nak, masuk yuk," ajak mama Putri lagi.

"Bagaimana ini ma, rencana kita gagal untuk jadiin putri istri mas Rafi, penantian putri selama ini sia-sia hanya gara gara gadis itu," kesal putri.

"Tenang nak, hari ini gadis itu yang menang dari kita, tapi nanti kita pikirkan lagi bagaimana caranya supaya Rafi bisa putus dengan gadis itu dan dia mau menikahi mu nak, untuk saat ini kita masuk dulu, jangan sampai orang tua Rafi tahu rencana kita nak," bujuk mama Putri.

"Baiklah ma, untuk saat ini aku akan mengalah dengan gadis itu, tapi besok jangan harap lagi dia bisa merebut mas Rafi dariku," kata Putri yang di angguki oleh mamanya.

"Sekarang ayo kita masuk nak," ajak mama Putri.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status