Share

Poligami Itu Takdir?

Kami sampai di rumah saat menjelang Magrib, kemudian masing-masing sibuk mandi, Ucok dan ayahnya ke mesjid untuk salat berjamaah, aku dan Butet salat di rumah.

Selesai salat perut sudah lapar, karena hari ini tidak masak, tidak ada makanan.

"Mak, kita masak Indomie goreng, yuk," kata Butet.

Aku justru teringat mie goreng beracun Bu Dewan itu. Baru saja bahas itu seharian, sudah minta mie goreng pula si Butet ini.

"Telur dadar aja, Tet, mamak trauma mie goreng," kataku kemudian.

"Hahaha, mamak ada-ada saja,"

"Betul, Tet, baru saja kejadian begitu, sudah mau masak lagi," kataku lagi.

Kami lagi membahas makan apa, Bang Parlin dan Ucok pulang dari masjid.

"Bang kita makan apa?" tanyaku kemudian.

"Makan nasilah, Dek," jawab Bang Parlin.

"Maksudnya lauknya apa, Bang? gak masak hari ini," kataku lagi.

"Kita makan bakso, yuk," ajak Ucok.

Kulihat Bang Parlin, dia orang yang tidak mau makan bakso atau mie ayam, entah kenapa dari dulu Bang Parlin tidak mau makan Bakso.

"Di dekat sekolah Ucok
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (50)
goodnovel comment avatar
carsun18106
ooh iya beneeer si wak riya yg mo memperistri janda warkop itu yaaa
goodnovel comment avatar
carsun18106
yups betul sekali
goodnovel comment avatar
carsun18106
memang beraaaat sekali syarat poligami, ada di hadis kan teh barang siapa yg melakukan poligami, tp hatinya cenderung ke salah satu istri, maka di hari pembalasan nanti dia akan berjalan dgn miring, intinya gitu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status