Share

Bab 17

"Ke mana dirimu, Ann?" gumam Sena.

Setelah pergi ke rumah Adi, kini ia merebahkan tubuhnya di kamar. Seperti dijebak oleh kenangan sendiri, ia seolah melihat Ann ada di sampingnya.

"Aku benar-benar bisa gila!" umpatnya.

Matanya enggan terpejam, pikirannya melayang jauh entah ke mana. Sudah hampir 3 hari ia tidak terlelap dengan tenang, hanya satu sampai dua jam sisanya hanya terjaga.

[Arka, apa belum ada kabar tentang Ann?] Sena.

Sebuah pesan yang Sena kirim pada Arka, ia tidak lagi ingin berharap lebih. Tapi, rasanya ingin sekali mencari sendiri.

Tok tok tok!

"Permisi, Tuan muda. Saatnya makan malam," ucap Reni dari luar kamar.

"Bawa ke kamar saja, Reni. Aku tidak ingin turun!" seru Sena.

"Baik."

Setelah beberapa saat, Reni kembali datang dengan nampan berisi makanan. diletakkannya di sebuah nakas di kamar Sena.

"Selamat makan, Tuan muda. Saya pamit dulu, jika ada sesuatu bisa memanggil saya lagi," ucap Reni dengan menundukkan kepalanya dalam.

"Teri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status