Share

Bab 27b. Perginya Robin

"Janji jadi suami Nabilah," jawab Robin kembali.

"Apa yang membuatmu merasa tidak pantas menjadi suami Nabilah? Uang kau banyak, bertanggungjawab, rajin salat?" tanya Tigor dengan heran.

Robin tahu Tigor ingin mengetahui rahasia dirinya. Ia kemudian berkata tanpa memberikan jawaban, "Nabilah gadis soleha dan aku preman kampung. Sampai kapan pun kami tidak akan pernah bisa bersatu."

"Kau mungkin bisa pergi dari kampung ini, tapi tidak akan pernah dapat melupakan Nabilah!" ujar Tigor dengan yakin.

"Kau memang benar, aku tidak akan pernah bisa melupakan Nabilah. Apalagi janji yang membuat kami harus bersama, tapi aku harus pergi," batin Robin yang akan menjalankan sebuah tanggungjawab. "Aku mau istirahat dulu!" ujar pria itu yang segera masuk ke ruang pribadinya. Ia kemudian menghidupkan ponsel dan membaca email penting yang membuatnya sangat terkejut.

"Kau harus kembali atau akan kehilangan untuk selamanya!"

Jantung Robin langsung berdetak cepat ketika melihat seorang wanita terbari
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status