Share

Bab 27. Sebuah Janji

Gerimis menyapa bumi, Nabilah memandang semua itu dengan tatapan sendu. Tidak ada senyum yang tersungging dari bibirnya. Ia ibarat bunga yang layu di bawah tetesan hujan. Nabilah terus memikirkan keadaan suaminya dan menyesal telah pergi waktu itu. Seharusnya apa pun yang terjadi ia tetap berada di sisi Robin.

Nabilah tidak peduli ketika pintu kamarnya terbuka. Bahkan ia enggan menoleh untuk mengetahui siapa gerangan yang datang. Pak Jamal dan Bu Asma duduk di samping putrinya menemai Abas yang datang menjenguk.

"Kakak sudah bertemu dengan Robin. Keadaanya baik-baik saja dan titip salam untuk Bilah!" ujar Abas memberitahu yang membuat Nabilah menoleh.

"Benarkah, kapan Bang Robin pulang?" tanya Nabilah setelah beberapa hari membungkam dalam kesedihan.

Abas menatap Nabilah dengan saksama. Ia dapat melihat cinta yang besar dari mata teduh gadis itu, tetapi entah untuk siapa. Namun, dirinya tidak habis pikir. Kenapa Robin merelakan nyawanya untuk Nabilah. Apakah mungkin pria itu mencint
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status