Share

Keputusan di Malam yang Tenang

"Mas, kamu ...." Aku menelan ludah, tidak berani melanjutkan.

Mas Dewangga hanya tersenyum kecil.

"Ini uang halal, kan?" Suara itu tiba-tiba terdengar, membuatku dan Mas Dewangga menoleh ke arah sumber suara.

"Tentu saja itu uang halal. Itu uang kompensasi yang saya terima saat dituduh mencuri," jawab Mas Dewangga sembari menekankan kata terakhir, wajahnya tetap tenang.

Akhirnya, ibu tersebut pergi membawa uang ganti rugi yang diberikan Mas Dewangga. Samar-samar aku mendengar gumamannya, tetapi tak jelas apa yang dia katakan.

"Ayo kita masuk," ajak Mas Dewangga lembut, merangkul bahuku saat kami menuju pintu rumah.

"Mas ... uang kompensasi itu ... masih ada?" Aku menggigit bibir, awalnya aku tak ingin bertanya, tetapi rasa penasaran terus membuncah. Jadi, aku tak bisa menahannya.

"Iya," jawabnya singkat, mempersilakan aku masuk lebih dulu.

Di ruang tamu, aku menurunkan Abiyan dari gendonganku dan menyuruhnya untuk duduk. Tangisannya masih terdengar pelan, dan air mata terus mengalir d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status