Share

Kembali Berjualan

Perlahan aku memberanikan diri untuk berbalik, dan benar saja, di sana Abiyan tengah berdiri memandangi kami dengan mata yang sudah berlinang air mata dengan bibir yang melengkung ke bawah.

Hatiku mencelos melihatnya. Apa anakku mendengar semua ucapan Ibu?

Detik berikutnya Abiyan berlari ke arahku dan memelukku yang masih di dalam dekapan Mas Dewangga.

Suara isak tangis Abiyan menggema di telingaku. Baik aku maupun Mas Dewangga, kami sama-sama terdiam melihatnya, bingung mau merespons apa.

"Mama ...." panggil Abiyan di sela-sela tangisnya.

Mendengar Abiyan memanggilku sontak membuatku langsung memeluk tubuh kecilnya. Mas Dewangga juga melakukan hal yang sama, memelukku dan juga Abiyan.

"Mama, kenapa nenek begitu?" tanyanya yang membuat jantungku merosot seketika. Ternyata dugaanku benar, Abiyan memang mendengarnya.

Aku belum bersuara, bingung harus menjawab apa. Apalagi anakku sudah melihat wajahku yang berantakan. Sepertinya akan sedikit sulit untuk berkelit di depannya.

Aku bisa mer
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status