Hazel berusaha untuk menenangkan diri. Dia mengalihkan pandangan ke bawah sambil berkata dengan mata berkaca-kaca, "Kamu tinggal bersamanya. Kalau dia direkrut sebagai penerjemah, kalian akan makin sering bersama. Aku takut kamu akan jatuh cinta padanya."Karena tidak bisa disembunyikan, dia pun mengungkapkan kebenaran untuk menepis kecurigaan Zico dan memberi tahu Zico bahwa dia hanya takut kehilangan.Dia membelalakkan matanya yang berkaca-kaca. "Kita sudah lama kenal, kamu tahu perasaanku padamu ...."Hazel terus menahan air matanya. "Aku takut kehilangan kamu, jadi ... aku menolak lamarannya."Zico mengerutkan kening. "Sudah kubilang kami akan bercerai dalam satu bulan."Kalau Hazel tidak tahu Cassie adalah gadis itu, dia bersedia menunggu. Dia sudah menunggu selama bertahun-tahun, satu bulan bukanlah apa-apa. Namun, sekarang dia tidak ingin menunggu lagi.Dia tidak boleh membiarkan Cassie berada di sisi Zico!Tidak boleh!"Cassie, ini pesanan meja dua. Antar ke sana."Cassie mengi
Hari itu, Cassie memeluknya.Siapa lagi kalau bukan anaknya?Hati Reynold tersentak. Kalau hari itu Cassie mencarinya, Cassie tidak akan hidup dengan begitu menyedihkan.Di mata Zico, Reynold membenarkan dugaannya. Dia mendengus dingin. "Dia baru delapan belas tahun ....""Kamu tahu apa?" seru Reynold. Matanya agak merah. Dia tahu Zico akan mengatakan Cassie tidak mencintai diri sendiri.Hamil di usia delapan belas tahun, kehidupannya sangat kacau!Namun, apa dia mengetahui pengalaman hidup Cassie?Reynold melirik Zico dari atas ke bawah. Setelan mahal itu mungkin setara dengan gaji tahunan rakyat jelata."Apa tuan muda sepertimu pernah hidup sulit? Kamu tahu rasanya nggak punya untuk beli makanan? Pernah merasakan nggak berdaya dan putus asa? Nggak! Kamu nggak tahu perjuangannya untuk hidup sampai hari ini ...."Cassie meraih tangan Reynold dan menggelengkan kepala pada Reynold. Dia tidak ingin dikasihani oleh siapa pun. Dia cukup bekerja keras untuk merawat ibu dan bayi di dalam peru
Zico mengangguk pelan. Saat ini, rahangnya yang sempurna sontak menegang dan dia hanya melontarkan satu kata. "Katakan.""Delapan tahun lalu, Kafin bercerai dengan Debby, lalu mengirimkan Debby dan Cassie ke Negara Aruna. Selama delapan tahun ini, mereka nggak pernah pulang. Beberapa waktu yang lalu, Kafin baru membawa mereka pulang."Zico mengerutkan kening. Cassie menguasai bahasa Aruna karena pernah tinggal di sana?"Cuma itu?" Terlihat jelas dia tidak puas.Jason ragu-ragu sejenak. Pada akhirnya, dia lanjut berkata, "Setelah Debby dikirim ke Negara Aruna, dia melahirkan seorang anak laki-laki yang memiliki keterbelakangan mental. Mereka hidup dalam kemiskinan. Sebelum mereka kembali ke Negara Kastari, anak laki-laki ini meninggal karena kecelakaan mobil."Zico mengerutkan kening, ekspresinya makin muram. 'Kesedihan yang melintas di matanya disebabkan oleh adiknya?'Lalu, bagaimana dengan anak di dalam perutnya? "Sudah? Nggak ada pria yang pernah dekat dengannya?""Nggak ada, cuma s
Suatu amarah menyelimuti hatinya. Dia pun tidak memahami apa yang terjadi pada dirinya.Dia berkata dengan nada dingin, "Kalian pamer kemesraan di sini?"Suara ini ....Meskipun baru kenal tidak lama, Cassie langsung mengenali suara ini. Tubuhnya menegang dan dia menoleh ke belakang.Zico berdiri di kejauhan dengan ekspresi muram. "Kamu mengabaikan ucapanku?"Cassie otomatis melepaskan diri dari pelukan Reynold. Karena terlalu mengkhawatirkan Debby, dia tidak menyadari Reynold sedang merangkulnya."Aku ...."Ketika Cassie ingin menjelaskan, Reynold malah meraih pergelangan tangannya. Reynold menatap Zico sambil berkata, "Pernikahan kalian cuma satu bulan dan dilangsungkan untuk kepentingan masing-masing, apa kamu berhak mencampuri urusan pribadinya?"Setelah mengetahui segala sesuatu yang menimpa Cassie, Reynold sangat sedih dan kesal. Jadi, dia ingin melindungi Cassie.Mata Zico tertuju pada pergelangan tangan Cassie yang digenggam oleh Reynold. Dia mendengus dingin. "Kamu membiarkan
Cassie kebingungan.Bukannya Zico juga berpacaran dengan Hazel?Selain itu, hubungannya dengan Reynold tidak seperti yang Zico pikirkan. Kenapa Zico mengatur hidupnya?"Aku nggak mengaturmu, tolong jangan ikut campur dalam masalah pri ...."Sebelum dia selesai berbicara, bibirnya sudah disumbat oleh sesuatu.Semua kata-katanya berputar di ujung lidah, tetapi tidak bisa diucapkan."Cup."Cassie kaget dan langsung mendorong Zico.Zico pun tersadar dan mundur selangkah.Dia menatap Cassie dengan kaget!Apa yang dia lakukan?Hazel sangat berinisiatif, tetapi dia tidak memiliki keinginan untuk menyentuh Hazel.Namun, pikirannya menjadi kosong saat melihat pergerakan bibir Cassie. Seketika, dia pun melakukan hal di luar kendali!Selain malam itu, Cassie tidak pernah melakukan kontak intim dengan pria. Dia sangat malu dan kaget."Kamu, kenapa kamu ...." Cassie merasa dirinya dilecehkan.Dia menjual diri, tetapi dia bukan wanita sembarangan.Kenapa Zico menciumnya?Zico memalingkan wajah, lalu
"Aku dan ....""Kamu sudah boleh keluar!" Sebelum Cassie berbicara, Zico sudah menyelanya.Dia tidak ingin mendengar Cassie menceritakan soal Reynold.Menyebalkan!Cassie menggerakkan bibirnya. Namun, pada akhirnya dia tidak berbicara dan langsung berbalik pergi.Begitu pintu ruang kerja ditutup, ketenangan di wajah Zico sontak menghilang.Dia mengerutkan keningnya, tadi dia terlalu impulsif.Mengingat ciuman singkat yang mengesankan itu, dia perlahan-lahan menyentuh bibirnya. Aroma Cassie masih tertinggal di bibirnya, tanpa sadar, suatu senyuman tipis muncul di sudut bibirnya.Bahkan dia sendiri pun tidak menyadari bahwa dirinya sedang tersenyum.Jelas-jelas sangat konyol, tetapi juga menyenangkan.'Bibirnya sangat lembut.''Mirip bibir Hazel.'Sejak malam itu berlalu, dia sama sekali tidak tertarik pada Hazel.Apa ketertarikannya saat itu disebabkan oleh kondisi tubuhnya?Rasanya aneh sekali.Setelah keluar dari ruang kerja, Cassie tidak tinggal di rumah. Debby masih berada di rumah
Cassie menghentikan langkahnya dan berbalik. Zico melepaskan Hazel, lalu berjalan menghampirinya dengan santai.Sudut bibir Zico terangkat, dia berkata dengan tegas, "Minta maaf pada Hazel!"Cassie tidak bergerak, dia menatap Zico dengan kukuh."Aku nggak akan minta maaf padanya!" Sebenarnya dia takut pada Zico.Dia tidak salah, Hazel yang duluan mendorongnya.Dia hanya melindungi diri sendiri, ini adalah reaksi alam bawah sadar!Kenapa dia harus meminta maaf?Melihat ekspresi tegas Cassie, Zico sontak mengerutkan kening. Dia tidak pernah memandang wanita ini dengan cermat, termasuk saat dia kehilangan akal sehat dan mencium Cassie.Dia agak kurus, wajahnya hanya seukuran telapak tangan, sangat halus dan polos. Saat ini, sepasang matanya sangat tegas dan kukuh.Keduanya bertatapan dan enggan mengalah."Kamu mendorongnya, harus minta maaf!" Nada bicara Zico sangat dingin, tetapi tidak terlalu galak.Sepertinya dia dikejutkan oleh ekspresi Cassie."Zico, aku baik-baik saja, aku nggak hat
Namun, sepertinya Zico memiliki maksud lain.Hazel melangkah maju dan ingin mengetuk pintu, tetapi Lasri mengadangnya. "Bukannya Tuan Muda sudah menyuruhmu pulang?"Hazel tahu Lasri tidak menyukainya.Seberusaha apa pun dia menyanjung Lasri, sikap Lasri tidak pernah berubah.Lasri bukan pembantu biasa, dia adalah orang yang merawat Zico dari kecil.Zico sangat menghargainya."Bibi Lasri, kulihat suasana hatinya kurang baik, aku ingin temani dia ....""Temani dia? Biar Nyonya Cassie yang lakukan. Kelak Nona Hazel jangan sering-sering datang ke sini, kalau sampai dicap sebagai selingkuhan, reputasi Nona Hazel bisa hancur." Sebelum Zico menikah dengan Cassie, Lasri sudah tidak menyukai Hazel.Namun, sejak Zico menikah dengan Cassie dan Hazel masih datang untuk mendekati Zico, dia tampak seperti seorang selingkuhan.Di dunia ini, tidak ada yang menyukai wanita selingkuhan!Terutama orang yang sudah berumur seperti Lasri."Zico menyukaiku. Dia juga nggak mau nikah dengan anggota Keluarga La