Beranda / Romansa / Suami Pelarian / 20. Penasihat Perkawinan

Share

20. Penasihat Perkawinan

"Ya, ampun! Produktif banget sih, kamu!"

"Hehehe."

"Sudah jalan berapa bulan?"

"Sudah masuk bulan keempat."

"Aku ikut senang, deh. Selamat, ya, bestie!"

Itu tadi pembicaraan antara aku dan Mei, mantan teman kerjaku di kantor lama. Kami lagi ngomongin kehamilan; dia yang hamil, tentu saja, bukan aku.

Mei setahun lebih tua dariku, seumuran Yudistira, dia sudah empat tahun menikah, dan sudah punya seorang anak lelaki. Sekarang ia hamil anak yang kedua.

"Kamu sendiri gimana, Sha? Sudah ada tanda-tanda belum?" Mei begitu antusias ingin tahu kehidupanku sebagai seorang istri. Biasa, lah, sesama perempuan.

"Hehehe, belum, Mei," jawabku setengah hati. Sebenarnya aku sedikit enggan membicarakan hal ini.

"Belum apa ini? Belum hamil, atau ...?" tanyanya penuh selidik.

"Ya ... belum itu, Mei." Aku mengisyaratkan dengan wajah dan mataku yang seperti cacing kepanasan, dan Mei langsung paham.

"Serius, Ashanna???" Matanya membelalak tak percaya.

"Ssst! Nggak usah kencang-kencang gitu, dong
Teha

Duh, pembicaraannya dalem banget ya, Mbak Mei, tapi emang penting sih untuk keberlangsungan dan kebahagiaan pasangan. Btw, siapa ya penipu itu? Simak jawabannya di bab selanjutnya.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status