Home / Romansa / Suami Pelarian / 24. Rindu yang Terbayar

Share

24. Rindu yang Terbayar

"I love you, Sha, I love you so much," bisik Yudistira lekat di telingaku.

"Kamu rindu aku? Aku lebih kangen lagi, Sha, kangen setengah mati."

"Kamu sangat cantik, Ashanna. Kamu wanita terindah yang pernah kutemui."

Kata-kata cinta terus meluncur dari mulut Yudistira, saat kami memadu kasih. Lebih tepatnya sih ia melancarkan rayuan gombal. Gombal, tapi aku suka. Iih, gemes banget!

Seluruh ruang hati yang kosong saat dia pergi kini telah terisi penuh, bahkan meluber-luber.

Lebay, ya, padahal baru tiga hari tidak ketemu, tetapi aku sungguh bahagia melebihi apapun yang pernah kurasakan sampai saat ini. Jadi begini rasanya dimabuk asmara.

"Malam ini aku milikmu, Ashanna. Miliki diriku seutuhnya," bisiknya mesra di telingaku.

Yudistira benar-benar melaksanakan ucapannya, ia tak menahan dirinya lagi. Malam pengantin yang tertunda pun akhirnya terjadi. Tak seperti tatapannya yang serupa mahkluk kelaparan, Yudis memperlakukanku dengan sangat lembut.

Ah, kini aku telah menjadi seorang wanita se
Teha

Halo, pembaca! Bagaimana pendapat Anda tentang cerita malam pengantin yg tertunda ini? Sebenarnya author sempat ragu mau nulis ini, karena adegan ini sangat pribadi. Tetapi author memang tertantang untuk menulis kisah intim suami-istri dengan cara yg manis dan tidak "nggilani". Semua novel saya rated 16+ ya, jadi maafkan jika saya tidak bisa menulis yg hwat seperti penulis lain. Harapan saya pembaca tetap suka. Terima kasih. ^^

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status