Share

22. Menikmati Kerinduan

"Serius, Yud? Pak Ridwan yang itu?" tanyaku sambil melotot.

"Memang ada berapa Ridwan yang jadi manajer keuangan di sini, Sha?"

Sejenak aku termenung, mencoba memahami berita yang baru saja kudengar dari Yudistira. Kami duduk di kantornya di tempat kursus. Para murid dan guru yang lain sudah pulang.

Pak Ridwan, manajer keuangan Resort Pandawa, kabur membawa uang perusahaan yang jumlahnya ratusan juta rupiah. Ada kemungkinan juga selama bertahun-tahun ia telah melakukan korupsi.

"Padahal Pak Ridwan yang kukenal orangnya baik, lho, ramah, nggak neko-neko," komentarku.

"Ingat, don't judge the book by its cover, Sha. Penampilan luar bisa menipu, kita nggak pernah tahu isi hati orang bisa sebusuk apa."

Mataku masih menatap Yudistira, seolah berharap hal itu hanya sebuah gosip. "Kami sudah beberapa waktu menyelidiki, Sha, baru sekaranglah ini bisa terungkap," katanya. Wajah Yudis terlihat lelah.

Rupanya selama ini Yudistira sering lembur karena harus menyelidiki Pak Ridwan. Pantas saja wajah
Teha

Katanya, kamu baru akan menyadari betapa berharganya seseorang saat dia tak ada, betul nggak, Ashanna?^^

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status