Share

21. "Masa lalu biarlah masa lalu"

"Puas banget aku, Sha, akhirnya si serigala berbulu domba ketahuan belangnya," seru Mei berapi-api, hingga aku membayangkan ada api unggun beneran di matanya.

Sepintar-pintarnya orang menyimpan bangkai, baunya akan tercium juga. Serapi apapun kebusukan disimpan, suatu saat akan ketahuan.

Ungkapan yang tepat untuk menggambarkan Isabela, mantan teman kerjaku dulu. Wajahnya yang cantik, tutur kata yang terkesan lembut hanyalah kepalsuan untuk menyembunyikan kelicikannya. Wanita itulah yang menjebakku hingga aku harus keluar dari tempat kerja meskipun sebenarnya aku tak bersalah.

Pak Ernest, bosku, mengatakan uang yang ada di atas mejanya hilang. "Geledah semuanya!" perintahnya dengan suara keras.

Semua meja, laci, dan lemari diteliti, termasuk meja kerjaku. Hari itu laci yang biasanya bisa dibuka oleh siapapun, tiba-tiba saja terkunci, dan anak kuncinya ditemukan di dalam tasku.

"Ini apa, Ashanna?" tanya Pak Ernest dengan suara keras sembari memegang amplop berisi sejumlah uang yang
Teha

Syukurlah nama baik Ashanna dipulihkan dari fitnah. Eh, tapi di resort ada masalah apa, ya? Sepertinya genting. Temukan jawabannya di bab selanjutnya.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status