Share

Bab 81

*Syifa*

Aku senang sekali ada Mama Dian menyusul ke rumah kakek dan nenek. Walaupun mama kelihatan jadi pendiam itu tak apa-apa. Syifa tak mau banyak tanya karena mungkin saja mama sedang lelah. Beliau juga tak banyak bicara sama ayah bahkan kelihatan mereka saling menghindar.

“Apa Mama marahan sama Ayah?” tanyaku.

Mama Dian diam sebentar dengan wajah seperti gugup. Ada apa, ya? Pasti ada rahasia tapi senyumnya merekah sebelum menjawab. Aku jadi lega melihatnya.

“Tidak, Sayang … mama cuma capek.”

Orang dewasa selalu begitu. Kalau marahan tidak mengaku tapi Syifa tahu kalau mereka lagi marahan. Suasana jadi seram biarpun ada mereka berdua suasana jadi kaku. Syifa tidak suka.

“Sudah jangan marahan lagi! Syifa nggak suka. Ayo salaman!” Mereka menurut saja. Lucu jadi pingin tertawa.

“Ha, ha, ha

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status