Share

Minta Maaf

Author: OptimisNa_12
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Bab 80 Minta Maaf

Dengan sangat terpaksa aku pun mengiyakan permintaan dari Mas Hilman.

Meskipun aku mengalah untuk meminta maaf duluan, namun bukan berarti Mbak Susi tidak harus meminta maaf padaku. Sebuah cara pun tiba-tiba tercetus dalam pikiranku supaya aku bisa membuat Mbak Susi juga ikutan meminta maaf atas tuduhannya itu. Dan aku yakin dengan cara ini akan berhasil membuat Mbak Susi berpikir seribu kali jika kedepannya ia bersikap bod*h lagi terhadapku.

***

Hari yang ditunggu pun tiba. Tepatnya hari ini adalah hari dimana Mas Aryo akan mengadakan sebuah pengajian sekaligus syukuran atas pernikahan ketiganya. Dan di hari ini juga lah aku berniat untuk meminta maaf atas kejadian beberapa hari yang lalu pada Mbak Susi.

Namun sebelum acara inti dimulai, aku akan membuat kejutan untuk orang-orang yang hadir di acara kali ini. Terutama untuk keluaga Mas Aryo dan keluarga Bulik Erni. Terkhusus Mas Hilman yang sudah mengorbankan sebagian uang gajinya untuk memberikanku kejutan dengan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Suami Muda Mbak Halimah   Sejak Kapan?

    Bab 81 Sejak Kapan?Tapi ... ternyata Mas Hilman malah sudah tertidur pulas. Jelas hal itu membuatku semakin kesal padanya. Kebiasaan setiap kali kami sedang berdiskusi seperti ini sering aku ditinggal tidur tanpa pamit. "Hiiiiih!!!" Hampir saja tanganku melayang ke wajah imut Mas Hilman. "Sabar, sabar, sabaaar ...," batinku sembari menarik kembali tanganku.***Singkat cerita hari pernikahan Sari pun tiba. Kini resmi lah sahabatku itu menjadi istri dari teman lamaku, Namu.Antara senang dan sedih di hari spesial ini. Senang karena melihat kedua sahabatku akhirnya menjadi pasangan halal. Di sisi lain jelas aku merasa sedih karena aku masih bertanya-tanya dengan uang yang diberikan Mas Hilman untuk sumbangan ke pengantin baru di hadapanku itu.Dapat darimana suami mudaku itu? "Kamu dapat duit darimana, Mas?" tanyaku di suatu pagi. "Duit apa?" jawab Mas Hilman sambil mengambil nasi di hadapannya. "Duit sumbangan buat Sari kemarin," kataku. "Jangan bilang pinjam sama Mas Aryo, ya,

  • Suami Muda Mbak Halimah   Hubungan Mas Aryo dan Siska Setelah Perceraian

    Bab 82 Hubungan Mas Aryo dan Siska Setelah Perceraian Atau jangan-jangan ada hal lain yang sedang disembunyikan suami mudaku itu? Dan sikapnya ini ia gunakan untuk mengulur waktu supaya bisa mendapatkan jawaban yang tepat.Haduh, benar-benar Mas Hilman suka sekali membuatku berpikiran negatif terhadap dirinya. Astaghfirullah ...."Istri itu gak perlu tau berapa gaji suami. Terpenting aku sudah melaksanakan kewajibanku untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan memberikanmu nafkah," balas Mas Hilman lembut sambil mengulas senyum bak Jungkook si biasku."Aku nabung ini udah lama. Sebelum kita menikah. Tepatnya ...." Mas Hilman sengaja memperlambat bicaranya. Sontak hal itu malah semakin membuatku penasaran juga tak sabaran."Apa?!" kesalku."Sabar sayang ...," kata Mas Hilman dengan senyum menggoda.Bukannya tergoda aku malah semakin kesal dengan sikapnya.Umur Mas Hilman sudah tambah tiga tahun dari sejak kami menikah, tetapi sikap tengil dan menyebalkannya itu sama sekali tak berubah.

  • Suami Muda Mbak Halimah   Mengapa Aku?

    Bab 83 Mengapa Aku?"Jadi apa hubungannya Mas Aryo sama Siska?" kembali aku mengajukan pertanyaan yang sedari awal membuatku cukup penasaran. Mas Hilman menoleh ke arahku. Menatap kedua mataku dengan wajah seriusnya. "Jadi .... " Mas Hilman terdiam sejenak dengan tanpa mengalihkan pandangannya."Jangan bercanda, Mas!" tegurku ketika melihat Mas Hilman yang sedang menahan mulutnya untuk tidak tertawa. Aku yang dari tadi begitu serius menyikmanya mendadak merasa jengkel dengan sikapnya itu. Untungnya kali ini aku masih bisa menahan emosiku untuk tidak memukuli dirinya."Kamu cantik gitu gimana aku bisa fokus," goda Mas Hilman yang membuatku reflek mendorong gemas tubuhnya menjauh dariku.Ku paling wajahku ke arah lain. Menghindari tatapan Mas Hilman yang membuat jatungku mendadak berdegup kencang. Bahkan yang tadinya aku sempat emosi kini rasa jengkel itu perlahan mulai memudar.Dengan tersipu-sipu lantas aku berkata, "kalau gak serius tidur aja lah aku!"Mas Hilman pun tiba-tiba mend

  • Suami Muda Mbak Halimah   Teman Wanita

    Bab 84 Teman WanitaHingga beberapa saat kemudian ketika aku merasa sudah siap, akhirnya aku pun memberanikan diri untuk membuka isi hp Mas Hilman dengan harapan bisa menemukan petunjuk perihal alasan Mas Aryo. Dan ketika aku menemukan nama Mas Aryo berada di daftar pesan WA mas Hilman dengan semangat aku membukanya isi pesan tersebut. Dan baru saja menekan untuk masuk ke dalam chat tersebut secara tiba-tiba aku dibuat tertegun tak percaya. Astaghfirullah ....Dimana ternyata isi pesan antara Mas Hilman dan Mas Aryo sudah kosong. Hanya ada beberapa kali panggilan tak terjawab dari Mas Aryo beberapa hari yang lalu.Melihat hal ini lantas aku berpikir pasti lah selain berbicara secara langsung, Mas Aryo hanya menggunakan panggilan telepon jika ada yang ingin disampaikan pada suami mudaku itu. Alhasil aku pun tak mendapatkan informasi apapun.Perasaan kesal pun tak bisa lagi terelakkan. Namun, karena posisiku membuatku dipaksa untuk bersabar. Tidak ada cara lain lagi.***Di suatu pagi s

  • Suami Muda Mbak Halimah   Resiko Menikah Dengan Orang Tampan

    Bab 85 Resiko Menikah Dengan Orang Tampan"Kamu sama Dewi deket, ya, Mas?" tanyaku di suatu malam. "Dewi? Kamu kenal?" Mas Hilman menoleh ke arahku. Lalu kembali sibuk dengan laptop di depannya."Dia datang ke rumah tadi pagi," jawabku membalas tolehan Mas Hilman. Lalu kembali menatap layar hp.Seperti biasa ketika Mas Hilman sibuk dengan pekerjaannya, aku sering berada di dekatnya untuk menemaninya. Supaya tidak bosan ketika menemani suami mudaku itu, aku akan menonton drama korea kesukaanku. Tapi terkadang aku juga lebih suka memilih untuk mengulang kembali menonton variety show Run BTS."Lah, tumben? Ada urusan apa dia ke rumah?" tanya Mas Hilman yang tetap sibuk memperhatikan laptopnya itu."Minta izin," jawabku singkat. "Izin apa, sih? Yang jelas kalau ngomong."Ku hela napasku usai mendengar ucapan terakhir Mas Hilman. Suara ketikan dari keyboard laptopnya menjadikan suami mudaku itu teramat serius menatap benda persegi panjang di depannya itu. Mas Hilman menghentikan ketikan

  • Suami Muda Mbak Halimah   Terulang Kembali?

    Bab 86 Terulang Kembali?"Mbak Siska!"Seketika aku dibuat tercengang mendengar Rahma menyebut nama Siska.Ya, aku tak salah dengar. Menurut kesaksian dari Rahma, ketika dirinya akan pulang ia dibuat sangat terkejut lantaran melihat Siska yang sudah berdiri di samping mobil miliknya yang terparkir di halaman rumah Bu Watik. Mengetahui hal itu lantas membuatku seakan kini tengah mengulang permasalahan yang terdahulu. Ada Siska yang menjadi dalang semuanya, ada Bu Watik dan Mas Aryo yang saat ini sedang bertengkar dan itu semua ada sangkut pautnya denganku.Di titik ini aku betul-betul dibuat tak mengerti dengan keadaan yang sebenarnya terjadi. Bertahun-tahun aku tidak lagi bertatap muka dengan Siska, bertahun-tahun juga Mas Aryo pergi ke negeri orang, dan selama itu pula lah hubungan antara aku dan Bu Watik mulai membaik. Apalagi Bu Watik sering membantuku mengasuh Abrisam disaat aku sedang sibuk-sibuknya mengurus pekerjaan rumah tangga.Jadi wajar jika saat itu aku berpikir jika semu

  • Suami Muda Mbak Halimah   Alasan Mas Aryo

    Bab 87 Alasan Mas Aryo Ku coba melepas paksa pelukan dari Mas Hilman, sayangnya tenaga suami mudaku lebih kuat. Alhasil aku masih berada di pelukannya."Kamu kenapa, sih, Mas?" tanyaku.Terdengar Mas Hilman menghela napasnya. Lalu dengan suara lirih ia mengatakan sesuatu yang membuatku tercengang tak percaya."Saat Mas Aryo memutuskan untuk pergi, itu semua karena dia ingin melupakanmu. Menghilangkan perasaan cintanya padamu."Aku betul-betul dibuat tak percaya dengan apa yang Mas Hilman katakan. Jika betul Mas Aryo masih menyimpan rasa padaku, tapi itu kan dulu. Sekarang Mas Aryo telah menikah dengan Sarah. Dan dari cerita bagaimana Mas Aryo berusaha keras untuk mendapatkan Sarah, aku yakin pasti saat ini pun perasaan Mas Aryo hanya ada Sarah di hatinya.Ku paksa Mas Hilman untuk melepas pelukannya. Ku tatap dalam suami mudaku itu. Lantas dengan suara bergetar aku membalas pernyataan Mas Hilman yang tak masuk akal itu."Terus apa hubungannya sama masalah yang sekarang? Kenapa aku m

  • Suami Muda Mbak Halimah   Banyaknya Pertanyaan

    Bab 88 Banyaknya Pertanyaan "Katanya aku boleh ikut dengan syarat. Syarat apaan?"Mas Hilman terdiam sejenak. Lalu menghela napasnya dan memegangi kedua bahuku dengan kedua tangannya. Ia tampak serius menatapku hingga membuat jantungku deg-degan. Kira-kira mau bilang apalagi suami mudaku itu?"Syaratnya harus nurut sama suami," kata Mas Hilman."Iyaa, tapi apa?""Di rumah aja."Kedua alisku seketika mengernyit mendengar ucapan Mas Hilman. Syarat macam apa yang ia berikan itu? Bukankah itu artinya sama saja aku tidak boleh ikut? Astagaaah!"Itu bukan syarat, Maaas!" protesku."Siapa bilang? Itu syarat, kok," balas Mas Hilman.Ku tarik napasku dalam-dalam. Berjalan sedikit menjauh lalu membelakangi suami mudaku yang mulai lagi dengan sikap tengilnya itu."Yaudah, terserah kamu. Tapi, beneran ya kamu harus dapetin jawabannya. Soalnya aku penasaran kenapa aku masih dibawa-bawa dalam masalah mereka. Lagian, kejadian itu udah berlalu lama. Kok, ya bisa-bisanya sekarang di bahas lagi? Kala

Latest chapter

  • Suami Muda Mbak Halimah   Ending

    Bab 124 EndingTak lama setelah kabar gembira itu mencuat, tiba-tiba kami semua yang berada di teras rumah Bu Watik itu pun seketika dibuat terkejut lantaran terdengar teriakan dari arah dalam rumah. Dan sudah bisa ditebak teriakan yang cukup kencang itu pasti berasal dari Bu Watik.Di waktu yang bersamaan itu pula lah Mas Aryo lantas berlari dengan cepat menuju dalam rumah. Pastilah ia merasa khawatir jikalau terjadi sesuatu pada ibunya itu. Bulik Erni, Sarah, Rahma, serta aku yang menggendong Abrisam pun dengan panik menyusul Mas Aryo ke dalam. Dan disaat kami semua berada tepat di depan kamar Bu Watik, kedua mata kami dibuat tercengang dengan pemandangan di depan sana.Dimana Bu Watik ternyata ... Terjatuh dari tempat tidurnya.Entahlah apa yang sebelumnya wanita paruh baya itu perbuat hingga membuatnya terjatuh dari kasurnya. Namun yang jelas hal tersebut membuat Mas Aryo begitu terkejut. Begitu juga dengan diriku dan yang lainnya.Mendapati ibunya dalam kondisi demikian, tanpa b

  • Suami Muda Mbak Halimah   Kondisi Mantan Mertua

    Bab 123 Kondisi Mantan Mertua Setelah memberikan jawabanku tersebut, aku tidak lagi mendengar suara dari Mas Hilman. Dan entah mengapa di momen itu aku merasa kalau suami mudaku itu sedang memikirkan sesuatu yang ujung-ujungnya aku diminta untuk mengembalikan satu set perhiasan itu.Astagfirullah ... Aku terus berucap istighfar dalam hati sembari terus berharap kalau Mas Hilman tidak memintaku untuk mengembalikan satu set perhiasan itu. Karena bagaimanapun aku berusaha menghargai hadiah yang dikirim Siska itu. Walaupun perihal permintaan maaf dari Siska belum juga diketahui secara pasti. Namun yang jelas jika memang benar Siska ingin meminta maaf dan sudah menyesali perbuatannya, hal itu lah yang membuatku senang dan bukan semata-mata karena perhiasan saja.Namun ternyata dugaanku salah. Ketika aku meminta untuk menyudahi aktivitas memijat ini, Mas Hilman masih sama seperti sebelumnya. Tetap tak bersuara. Tentu saja hal ini sudah bisa dipastikan kalau suami mudaku itu pasti tertidur.

  • Suami Muda Mbak Halimah   Satu Set Perhiasan

    Bab 122 Satu Set Perhiasan "O ya, udah hubungi nomor di paket mu itu belum?" tanya Mas Hilman yang membuatku teringat sesuatu."Astaghfirullah, belum, Mas," balasku.Benar, setelah menerima paket beberapa hari yang lalu, dimana paket yang berisikan satu set perhiasan emas itu membuatku dan Mas Hilman terkejut saat mengetahuinya. Alhasil karena tidak ada nama pengirim dan hanya ada nomor telepon yang sepertinya dari toko perhiasan itu dibeli, aku berencana untuk menghubungi toko tersebut. Dengan tujuan untuk mengkonfirmasi apakah satu set perhiasan yang aku terima benar-benar ditujukan untukku.***"Mas, Mas, Mas!!" dengan terburu-buru aku mendekati Mas Hilman yang baru saja pulang dari sekolah."Kenapa?" tanyanya heran."Lihat, deh," ucapku seraya meminta Mas Hilman melihat ke arah layar hp yang berada di tanganku.Setelah membaca isi pesan yang aku tunjukkan lantas saat itu juga Mas Hilman menatapku dengan raut wajah kebingungan. Sontak hal itu membuatku yang tadinya ceria seketika

  • Suami Muda Mbak Halimah   Kepergian Mbak Susi

    Bab 121 Kepergian Mbak SusiSayangnya, ketika Mbak Susi belum sempat memulai ceritanya disaat yang bersamaan tiba-tiba muncul Rahma, adik iparku. Ia datang dengan nafas terengah-engah sambil membawa Abrisam."Maaf semuanya," kata Rahma sembari menurunkan keponakannya.Abrisam pun berjalan dengan wajah riangnya ke arahku. Sedangkan Rahma diminta untuk duduk terlebih dahulu dan menenangkan diri sebelum bercerita. Sampai akhirnya Rahma diminta untuk menceritakan apa yang menjadi sebab ia menyusul ke rumah ini dengan kondisi seperti itu tadi. Dimana ternyata ... Ada seseorang yang mencariku.Mendengar hal itu Mas Hilman lantas bergegas keluar rumah dan berjalan pulang ke rumahnya. Sedangkan aku menitipkan Abrisam ke ibu mertuaku dan segera menyusul suami mudaku itu. Begitu juga dengan Rahma yang mengikutiku dari belakangku. Sementara yang lainnya lebih memilih untuk tetap berada di tempatnya sembari memantau dari kejauhan.***Bersamaan dengan kehadiranku, saat itu pula lah Mas Hilman me

  • Suami Muda Mbak Halimah   Pesan Untukku

    Bab 120 Pesan Untukku"Gak pa-pa, kok, Bulik," jawab Mbak Susi dengan suara pelan seraya tersenyum ke arah Bulik Erni.Melihat kondisi Mbak Susi yang berjalan seperti itu, ditambah adanya luka lebam dibeberapa titik wajahnya membuatku merasa kasihan padanya. Aku betul-betul tak menyangka jika pernikahan yang awalnya dulu penuh drama kini harus berakhir seperti ini. Sungguh menyedihkan dan sungguh malang nasib mantan kakak iparku itu.Di momen ini pula lah yang membuatku semakin bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi? Dan adakah kesalahan yang diperbuat Mbak Susi hingga Pak Tejo dan ketiga istrinya yang lain sampai tega meninggalkan bekas luka-luka di tubuh Mbak Susi seperti itu.Sampai akhirnya setelah melihat Mbak Susi lebih tenang dan lebih rileks, Bu Watik yang memang sejak tadi malam mengkhawatirkan anaknya sampai-sampai dia pingsan pun mulai mengajukan pertanyaan terkait apa yang sebenarnya terjadi. Selain itu aku sendiri juga teramat penasaran dengan apa yang membuat Mbak S

  • Suami Muda Mbak Halimah   Menjemput

    Bab 119 Menjemputnya pulang ke rumahMelihat nama dari orang yang meneleponku malam-malam itu seketika aku dibuat mendelik. Mendadak pula jantungku berdebar-debar karena aku merasa yakin kalau ada hal yang penting untuk disampaikan malam itu juga. Ku angkat lah panggilan telepon tersebut dan mendapati kabar yang sangat-sangat membuatku terkejut seketika. Bahkan saking terkejutnya aku sampai tidak bisa menggerakkan badanku untuk beberapa detik. Sampai akhirnya tiba-tiba Mas Hilman terbangun dan melanjutkan obrolan dari orang yang cukup kami kenal itu lewat telepon.Setelah beberapa saat kemudian panggilan telepon berakhir. Dan saat itu juga Mas Hilman memintaku untuk bersiap karena kami akan segera pergi ke tempat sesuai yang disampaikan orang yang belum lama menelepon kami tadi. Dengan perasaan yang masih syok, aku tetap berusaha tenang. Karena bagaimanapun nanti setelah sampai di tempat tujuan, aku lah yang akan berperan penting di sana.***"Ada apa, Sar?" tanyaku panik ketika aku

  • Suami Muda Mbak Halimah   Dalang

    Bab 118 Dalang"Maksudnya udah biasa?" tanyaku.Sembari menarik selimut suami mudaku itu lantas menjawab, "udah biasa kamu curigain!" dengan cepat Mas Hilman menutupi seluruh tubuhnya dengan selimutnya yang seolah ingin berlindung dariku.Dan memang tepat apa yang dilakukan Mas Hilman tersebut. Pasalnya usai mendengar jawabannya itu reflek aku mengambil bantalku dan menggunakannya untuk memukul-mukul tubuhnya. Enak saja memberi jawaban seperti itu. Apa dia pikir aku adalah tipe wanita yang selalu curigaan padanya?! Haduh! ***Pagi harinya ketika aku ingin melihat nomor tanpa nama di hp ku, yang kemarin ku kira milik Dewi, aku dibuat terkejut karena aku tidak menemukan nomor tersebut. Baik di daftar pesan maupun di riwayat panggilan. Tidak ku temukan nomor itu sama sekali.Mendapati hal demikian seketika itu juga aku teringat akan Mas Hilman yang membuka-buka hp ku tadi malam, yang katanya hanya sekedar ingin melihat-lihat saja. "Pasti kamu, Mas!" rutukku lalu berjalan mencari kebera

  • Suami Muda Mbak Halimah   Sebuah Nasihat

    Bab 117 Sebuah NasihatKarena pesan yang membuatku begitu syok ketika aku membacanya itu, aku sampai tidak sabar ingin menyampaikannya kepada Mas Hilman yang mana suami mudaku itu belum pulang dari masjid. Ingin sekali ku telepon Mas Hilman tetapi sayangnya hp nya di rumah. Dan memang kebiasaan suami mudaku itu lah yang selalu tidak membwa hp jika pergi ke masjid seperti ini.Sampai setelah beberapa saat menunggu akhirnya Mas Hilman pulang. Dan dengan semangat serta rasa ingin tahu akan ekspresi juga tanggapan dari Mas Hilman, aku pun langsung menyodorkan pesan dari nomor tanpa nama tersebut. Dan tebakanku akan tanggapan Mas Hilman pun terjawab ketika suami mudaku itu telah tuntas membaca pesan tersebut. Dimana Mas Hilman berkata jika ia juga tidak menyangka dengan isi pesan tersebut. Dan sama dengan diriku, Mas Hilman juga menyakini jika pesan tersebut berasal dari Dewi.Akhirnya di pagi itu tanpa banyak berpikir aku dan Mas Hilman langsung keluar kamar dan berjalan dengan terburu-b

  • Suami Muda Mbak Halimah   Sebuah Video

    Bab 116 Sebuah VideoDimana ia bilang jika sebetulnya selama di rumah Bu Mira, ia dan Mas Aryo tidak banyak mendapatkan informasi mengenai apa yang menjadi tujuan mereka. Malah yang ada Bu Mira terus mengajak dua bersaudara itu bercerita ke hal-hal yang terbilang tidaklah penting. Saking banyak omong nya, sampai-sampai setiap kali Mas Hilman dan Mas Aryo ingin pamit untuk pulang selalu saja merasa sungkan karena cerita yang belum kelar tersebut.Sampai di titik ini aku merasa semakin yakin kalau sebenarnya ada yang tidak beres dengan kejiwaan Bu Mira. Tapi, bagaimana aku bisa menemukan jawaban dari dugaanku itu jika Bu Mira saja bersikap buruk ketika berhadapanku. Dan ... Apa mungkin kejadian yang menimpaku ini ada hubungannya dengan Dewi yang katanya adalah anak kandung dari Bu Mira?"Bu Mira bilang gak kalau Dewi tau soal ini?" tanya Bulik Erni yang membuat kami semua menoleh ke arahnya.Mas Hilman menggeleng lalu menjawab pertanyaan ibunya barusan. "Enggak, Bu. Tapi menurut Hilman

DMCA.com Protection Status