Share

SLTC - 028

“Gimana?”

Devi tak sabar ingin mendengar kepastian dari Harun.

Harun menggelengkan kepalanya, pertanda bahwa sudah tak ada sambungan telepon.

“Heh, dasar nenek gambreng. Berani-beraninya dia nutup telepon.”

Beberapa jam selanjutnya, Devi sudah tak tahan untuk mengetahui apakah ada sejumlah uang yang ditransfer oleh Atikah atau belum. Biasanya, wanita itu akan selalu mentransfer uang dengan cepat, apalagi untuk kebutuhan Anna.

“Coba, kita cek saja di ATM, Kang! Hayu!” ajak Devi seraya menarik lengan Harun, saat lelaki itu tengah tertidur pulas sambil memeluk sang istri.

“Jangan sekarang, lihat sudah tengah malem!” tunjuk Harun ke arah jam dinding yang berada di atas kepala ranjang mereka.

“Tapi Aku enggak tenang, Kang! Bagaimana kalau si Atikah itu enggak transfer uang nya? Si Yulia kan minggu depan ikut wisata dari sekolahnya, dia belum punya bekel. Kang, gimana ini?” tanya Devi seraya menarik rambutnya frustasi.

“Sama aja. Si Anna juga kan belum punya bekel. Sudah, bes
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status