Share

SLTC - 035

Roy mengerutkan keningnya cukup dalam saat mendengar kalimat pembuka dari bu Ais. Lelaki itu pun menyenderkan punggungnya ke kursi kebesaran miliknya, berusaha bersikap rileks.

“Jadi... bagaimana?” tanya Roy lebih tenang. Ia hanya ingin tahu apa yang akan dikatakan oleh bu Ais.

“Tuan, bolehkah saya duduk? Ini... Emmmhh, Saya akan runtut cerita dari awal.” Bu Ais meminta duduk, demi menurunkan detak jantungnya yang berpacu semakin kencang.

Roy teringat kala menemukan Sova yang sedang duduk bersama bu Ais, masih hari kemarin. Ya, kejadian demi kejadian berjalan begitu cepatcepat, tepatnya terasa begitu cepat.

“Oke. Silakan duduk di sofa!” titahnya seraya berdiri memutari meja kerjanya, menuju sofa yang berada di ruang kerja tersebut.

Bu Ais menunggu Roy duduk di sana lebih dulu, sebelum akhirnya Ia ikut duduk di sana. Bu Ais memang diperlakukan sangat baik oleh mendiang Dania, tapi tidak terlalu dekat dengan Roy.

“Duduklah, Bi!” titah Roy menunjuk ke arah sofa yang bersebrangan den
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status