Share

33. SLTC - 036

“Kang, jadi malam kemarin kita naik mobil mewah itu nyata ya? Bukan Cuma halusinasiku aja?!”

Sova terus saja berbicara seperti kereta api yang tak kunjung berhenti. Matanya terus Ia edarkan ke setiap sudut jalanan, mencari apa yang menarik dan pantas untuk dikomentari. Bahkan, Ia sudah membicarakan hal ini ke tujuh kalinya selama di perjalanan.

“Iya, Sayang. Ini udah ke sekian kali Akang jawab iya, ya!” kekeh Roy yang merasa gemas dengan tingkah laku Sova.

Sepanjang perjalanan pun tak luput dari canda dan tawa sejoli itu. Bahkan, Agus yang merupakan sopir Roy hanya bisa berpura-pura tuli dan bisu. Tuli dari obrolan majikan yang mengarah pada mesra. Bisu dari keinginannya yang kuat untuk berkomentar.

Akhirnya, mobil pun masuk ke pelataran sebuah klinik yang bernuansa taman dan homey.

“Kita kemana? Ini... kayak bukan restoran, Kang!” tanya Sova keheranan.

“Kamu lapar? Mau makan dulu?” tanya Roy yang merasa bersalah karena tak membawa Sova ke tempat makan terlebih dahulu.

Se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status