Suami Ku bukan Milik Ku

Suami Ku bukan Milik Ku

last updateDernière mise à jour : 2021-06-11
Par:  3A  En cours
Langue: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.8
25 Notes. 25 commentaires
17Chapitres
5.8KVues
Lire
Ajouter dans ma bibliothèque

Share:  

Report
Overview
Catalog
Laissez vos commentaires sur App

Cerita ini menceritakan tentang kehidupan seorang wanita yang bernama Deli Bramantya. Seorang anak yang dari kecil biasa hidup detengah tengah kemewahan karena kekayaan ayahnya. Suatu ketika saat dia pulang dari kampus membawa berita kalau tesisnya sudah disetujui, sampai di rumah kejutan kebangkrutan ayahnya lah yang diterimanya. Deli menerima semua itu dengan ikhlas, demi menyambung hidup mereka keluarga Bramantya membangun sebuah kafe di pekarangan rumah mereka. Kafe yang akan dijadikan sebagai penopang hidup kedepannya. Deli bekerja di perusahaan besar milik pengusaha muda bernama Jero. Jero pengusaha muda yang terkenal dingin dan kejam di dunia bisnis. Jero sudah punya kekasih, tetapi orang tuanya tidak suka kekasih Jero. Mereka mengancam Jero akan mengeluarkan dari ahli waris. Akhirnya Jero menikahi Deli. Apakah Deli akan bahagia dengan pernikahannya ini? Pernikahan yang didampa setiap wanita, menikahi pengusaha sukses dan tampan. Nantikan cerita utuhnya di GN ya reader. Selamat membaca

Voir plus

Latest chapter

Aperçu gratuit

Bab 1. Perkenalan

Tiga wanita cantik nampak sedang duduk di bangku taman kampus Universitas ternama di negara A. Tiga mahasiswi itu bernama Deli, Dian dan Dina, mereka bertiga bersahabat sejak duduk dibangku SMP. Ketiga sahabat ini tidak hanya terkenal karena kecantikannya saja, tetapi juga karena kepintaran mereka dalam menuntut ilmu.Ketiga mahasiswi itu sedang terlibat diskusi seru. Mereka sedang mendiskusikan tesis salah satu sahabatnya yang masih perlu perbaikan sedikit lagi. Mereka bertiga berkomitmen untuk lulus bersama. Makanya setiap salah satu dari mereka mendapat masalah dalam perkuliahan maka yang lain akan siap membantu.Tak terasa matahari sudah condong ke barat. Deli dan kedua sahabatnya langsung pulang menuju rumahnya masing masing. Deli melajukan mobilnya dengan kecepatan pelan, dia ingin menikmati perjalanan menjelang senja itu. Deli tidak pernah merutuki macet yang selalu terjadi dijalan. Dia selalu menikmatinya.Setelah menempuh perjalanan selama lebih kurang sat

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Commentaires

user avatar
Nafasal
Semangat deli, kamu pasti bisa💖semangat lanjut kakak😍
2021-06-11 07:07:57
0
user avatar
Lilis Kristiana
Ingat ya Deli...gak ada yang Siaw... semangat y kak nulis nya...
2021-06-10 23:18:08
0
user avatar
Lolitta
Yang sabar ya Deli
2021-06-10 20:33:29
0
user avatar
Faziharin
Deli kamu wanita yang kuat. Semangat kakak nulisnya💪💪
2021-06-10 20:28:34
0
user avatar
Sinokmput
Yang sabar ya Deli, kau pasti isa melewati semua ini... Hayuk thor lanjut up lagi
2021-06-06 10:39:15
1
user avatar
Rein_Angg
Deli yang sabaaarrrrrr yaaaaaa
2021-06-05 17:28:41
2
default avatar
Tri Nur
Suka sama ceritanya😍
2021-06-02 16:36:59
3
user avatar
Syala Yaya
Ceritanya bagus, semangat terus kakak.
2021-05-07 14:26:31
3
user avatar
Ootbaho
Semangat nulisnya kak Triaaa
2021-05-07 14:24:37
2
user avatar
FEYFI
Kerenz thor ceritanya, lanjut up!
2021-04-16 00:00:43
2
user avatar
Fani Kons
Keren kak.. lanjut
2021-04-14 12:15:46
2
user avatar
athena_vivian
Judulnya meresahkan jiwa...seandainya itu aku ...😭😭😭😭😭😭😭, ga bisa bayanginnnnnn...good work, Kak
2021-04-14 10:12:31
2
user avatar
Sofia Grace
kasihan sekali nasibm, Deli....percayalah semua indah pada waktuNya
2021-04-14 01:50:59
2
user avatar
Wonder Icy
Entah kenapa aku ikut merasakan kesedihannya Deli. Awalan yg keren nih kak. mantapp semangat terus kak, aku tunggu kelanjutannya
2021-04-13 21:42:03
2
user avatar
Tya Prajana
Semangat nulis kak
2021-04-13 20:57:52
2
  • 1
  • 2
17

Bab 1. Perkenalan

Tiga wanita cantik nampak sedang duduk di bangku taman kampus Universitas ternama di negara A. Tiga mahasiswi itu bernama Deli, Dian dan Dina, mereka bertiga bersahabat sejak duduk dibangku SMP. Ketiga sahabat ini tidak hanya terkenal karena kecantikannya saja, tetapi juga karena kepintaran mereka dalam menuntut ilmu.Ketiga mahasiswi itu sedang terlibat diskusi seru. Mereka sedang mendiskusikan tesis salah satu sahabatnya yang masih perlu perbaikan sedikit lagi. Mereka bertiga berkomitmen untuk lulus bersama. Makanya setiap salah satu dari mereka mendapat masalah dalam perkuliahan maka yang lain akan siap membantu.Tak terasa matahari sudah condong ke barat. Deli dan kedua sahabatnya langsung pulang menuju rumahnya masing masing. Deli melajukan mobilnya dengan kecepatan pelan, dia ingin menikmati perjalanan menjelang senja itu. Deli tidak pernah merutuki macet yang selalu terjadi dijalan. Dia selalu menikmatinya.Setelah menempuh perjalanan selama lebih kurang sat
Read More

Kafe Baru 1

Azan shubuh yang begitu merdu terdengar jelas di telinga Deli. Deli langsung bangun, dia ke kamar kamdi untuk membersihkan dirinya dan mengambil wudhu. Deli melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim. Setelah selesai melaksanakan kewajibannya, Deli langsung menuju dapur, hari ini Deli akan membuat sarapan. Deli tidak ingin bunda memasak sarapan hari ini, Deli sangat tau kalau bundanya sedang capek.Deli mengambil semua bahan yang dibutuhkannya dari dalam kulkas. Deli akan memasak nasi goreng seafood untuk sarapan hari ini. Deli kemudian mengiris dan menyiapkan semua bahan untuk nasi gorengnya. Deli mengerjakan semua pekerjaan itu dengan rasa bahagia tanpa ada beban sedikitlun. Deli sadar mulai hari ini ke atas, hidupnya tidak akan segampang seperti yang sudah sudah. Makanya mulai hari ini Deli bertekad akan lebih mandiri lagi. Akhirnya setelah berkutat lebih kurang satu jam di dapur, nasi goreng seafood, telur ceplok goreng dan seteko teh hangat sudah siap dihidangkan De
Read More

Kafe Baru 2

Pagi harinya kesibukan sudah sangat terlihat di rumah keluarga Bramantya. Ayah dan Kak Hendri sudah mulai kembali membuat segala sesuatu untuk kebutuhan kafe. Sedangkan Bunda dan Deli pergi kepasar untuk membeli bahan-bahan yang akan dimasak untuk kafe. Deli meminta bantuan kedua sahabatnya untuk berbelanja ke pasar."Bun, kita mau beli apa dulu Bun?" kata Dian."Kita ke toko yang menjual tepung tepungan aja dulu. Bunda mau beli bahan-bahan buat kue."Mereka berempat kemudian pergi menuju toko P & D. Bunda membeli semua bahan yang dibutuhkannya untuk membuat roti dan gorengan."Kemana lagi Bun?""Ketengah pasar aja. Nanti apa yang Bunda butuhkan langsung aja kita beli. Catatannyakan sudah ada itu, jadi tidak akan ribet lagi memikirkan apa yang mau dibeli."Mereka berempat berkeliling-keliling pasar hampir sampai tiga jam lamanya. Akhirnya setelah selesai membeli piring, gelas, sendok garpu dan sumpit yang lucu-lucu, Bunda dan ketiga putrinya l
Read More

Dina Pergi

Pagi hari saat kafe akan perdana di bukak. Sudah terlihat kesibukan di rumah keluarga Bramantya. Kesibukan tidak hanya terjadi di halaman tetapi juga di dapur. Malahan kesibukan di dapur sudah terjadi dari pukul empat dini hari. Bunda sudah menyiapkan cemilan cemilan untuk orang yang datang.Ayah dan Hendri ditemani Dian sudah menata bangku bangku di halaman sesuai dengan posisinya. Pagi hari kafe akan menyediakan berbagai macam jenis sarapan. Kafe ini benar benar akan menjadi tumpuan untuk hidup keluarga Bramantya, makanya semua disiapkan seperfeck mungkin. Ayah dan Bunda tidak mau setengah setengah.Pukul enam pagi, kafe sudah ready dan siap menerima pelanggan baru mereka. Bunda sudah meletakkan beberapa menu di sejenis container yang sudah di sulap menjadi dapur asik.Pelanggan pertama Bunda adalah seorang pria kantoran yang berwajah tampan. Sepertinya pria tersebut termasuk orang berpengaruh di kantornya. Pria tampan itu memilih duduk di dekat buku buku bisnis
Read More

Alhamdulillah

Setelah tiga bulan kafe itu beroperasi yang mana minat pengunjung sangat luar biasa. Keluarga Bramantya tidak mengira kalau kafe mereka akan begitu diminati dari semua kalangan umur. Hari ini Deli sengaja bangun lebih pagi dari biasanya, dia akan menyiapi semua keperluan kafe sebelum dia pergi interview ke perusahaan yang menerima lamaran kerjanya. Salah satu perusahaan yang cukup ternama di negara A. Deli begitu senang akhirnya kesempatan dia bekerja akhirnya datang juga. Sebenarnya Deli bisa bekerja di perusahaan Dina yang sekarang dipimpin ayahnya. Tetapi Deli menolak tawaran Dina, Deli tidak mau dikatakan karyawan memanfaatkan sahabatnya. Cukup sudah hal itu sempat terjadi saat ayah menjadi direktur. Tapi akhirnya mereka semua tau akan kemampuan ayah mengelola perusahaan. Perusahaan Dina sekarang berkembang sangat pesat.Tepat jam enam pagi Deli sudah selesai berberes kafe dan dia juga sudah rapi. Deli tidak ingin nanti dia telat sampai di perusahaan. Deli ingin memberika
Read More

Hari Pertama Ngantor

Jarum jam masih menunjukkan pukul empat dini hari, tetapi Deli sudah bangun dari tidurnya, Deli menuju ke dapur untuk membantu Bunda yang sedang memasak berbagai makanan untuk dijual di kafe. Bunda dibantu oleh lima orang karyawan, karena kafe semakin hari semakin ramai. Tetapi untuk urusan memasak makanan tetap urusan Bunda. Karyawan bunda hanya mengantar pesanan dan bersih bersih."Pagi sayang. Kenapa bangunnya cepat sekali""Pengen bantu bunda aja. Apa yang bisa Deli bantu bun?""Bantu nata kue kue ini aja ke nampah Del. Bunda dapat orderan buat jajanan pasar dari kantor lurah untuk acara pagi nanti.""Job baru neh Bun. Bisa itu. Nanti minta Kak Hen untuk fotoin kuenya jadi bisa dipost di toko online." Deli dengan semangat menata kue kue jajanan pasar tersebut di empat nampah besar."Banyak banget Del. Ini aja Bunda udah pusing kerjanya.""Gimana kalau nambah karyawan lagi, untuk bagian masak. Ibu ibu komplek lumayan juga lah Bun. Sekalian ngeb
Read More

Katupek Gulai Tunjang

"Bun, Deli kantor dulu, sarapan di kantor aja. Uang katupek gulai yang dua bungkus udah Deli masukin kotak" ucap Deli kepada bunda yang sedang sibuk membungkus pesanan katupek gulai paku, pesanan dari kantor lurah."Iya sayang hati hati. Kamu masih pake mobil kak Hen?""Iya Bun. Dah Bun. Assalamualaikum" Kata Deli sambil.menyambar tiga kantong katupek gulai tunjang yang sudah dibungkusnya dari tadi.Deli kemudian melajukan mobilnya menuju kantor. Deli melaju dengan kecepatan agak tinggi. Dia harus menyiapkan katupek yang di bawanya tadi untuk presdir dan asisten.Deli memarkirkan mobilnya di tempat parkir khusus karyawan kantor. Setelah merapikan penampilannya di dalam mobil, Deli langsung masuk dan menuju pantry sebelum dia masuk keruangannya. Deli memindahkan katupek gulai tunjang ke atas dua piring. Setelah selesai Deli meletakkan dua piring katupek gulai tunjang dan sepiring kerupuk serta dua gelas kopi. Selesai merapikan sarapan untuk presdir Deli kambal
Read More

Pemuda Tampan Mengguncang Kafe

Deli hari ini bangun agak telat dari pada biasanya. Bunda menjadi heran, tidak biasanya Deli bangun telat seperti ini."Kak, coba tengok Deli, nggak biasanya Deli telat bangun. Ini udah jam enam loh kak.""Oke Bun"Hendri kemudian langsung masuk ke dalam rumah dan mengetuk pintu Deli."Del, nggak kantor?"Deli yang setengah sadar langsung duduk saat mendengar suara Hendri dari balik pintu kamar."Nggak kak. Deli dikasih libur seminggu, karena kedua bos Deli lagi keluar negeri. Jadi Deli kerja dari rumah aja" kata Deli sambil mengeluarkan kepalanya dari pintu yang terbuka sedikit."Ya udah. Kafe bentar lagi buka. Kamu bantu ya. Kakak mau nganterin pesanan kantor Dinas.""Siap komandan. Mandi bentar ya"Hendri kembali ke kafe untuk menaikkan semua pesanan kantor dinas. Sedangkan Deli masuk ke kamar mandi untuk bersih bersih badannya.Selesai mandi Deli langsung menuju kafe. Dia akan menolong bunda untuk menyiapkan makanan yan
Read More

Frenya

Jero dan Felix menuju bandara. Mereka akan segera melakukan penerbangan. Jero masih sibuk dengan kegiatannya membaca buku yang dibawanya dari rumah Deli."Lix, tadi Deli ngomong kalau dulu ayahnya adalah pengusaha. Siapa sebenarnya ayahnya Deli?""Saya juga tidak tau. Tapi kalau melihat dari nama Deli. Sepertinya Deli anak tuan Bramantya yang perusahaannya di take ofer temannya sendiri tuan." jawab Felix."Cari tau felix ada apa sebenarnya dengan perusahaan Bramantya. Saya tidak mau sekretaris saya adalah mata mata dari perusahaan lain.""Siap tuan"Setelah menempuh perjalanan selama satu setengah jam, mereka akhirnya sampai di bandara. Jero dan Felix langsung saja menuju ruang khusu para pemakai privet jet. Jaro dan Felix langsung saja menuju pesawat yang telah menunggu mereka.Dua orang pilot dan dua pramugari cantik sudah berdiri di tangga pesawat menanti kehadiran Jero dan Felix. Jero dan Felix langsung naik ke atas pesawat. Mereka akan terban
Read More

Frenya vs Sugar Daddy

Jero yang telah bangun dipagi hari mengambil ponselnya untuk melakukan video call dengan Frenya. "Frenya kemana ya, kenapa video call ku tidak diangkatnya." kata Jero."Dia kemana ya?" lanjut Jero.Jero yang langsung tidak mood karena Frenya tidak mengangkat videocallnya langsung saja pergi mandi. Dia berdiri di bawah shower yang mengucurkan air panas. Jero bener bener kesal. Ingin rasanya Jero untuk datang ke rumah Frenya, tetapi karena waktu dan keadaan yang membuat Jero tidak bisa ke sana sekarang."Aaaaaggggggggg"Jero meninju dinding kamar mandinya. Dia sangat sangat merasa kesal. Biasanya kalau berada di negara A, kalau Jero kesal maka dia akan meninju samsak di gym miliknya. Sekarang dia berada di negara A, di rumah ini Jero tidak menyediakan ruangan gym. Jero yang merasa badannya sudah panas karena tersiram air hangat dari shower langsung keluar menuju ruang pakaiannya. Jero harus tetap pergi ke kantor untuk meeting walaupun dia dalam
Read More
DMCA.com Protection Status