Share

BAB 30 Boleh aku mengakui satu hal padamu

Brak! Dua lampu gantung yang berguna untuk menyinari lebih terang panggung peraga model itu terjatuh ke lantai. Dentuman keras itu membuat semua orang berteriak khawatir terkena seseorang yang ada dibawah sana.

“Hampir saja,” ucap Soraya sambil menghembuskan nafas kasar.

“Kamu tidak apa-apa, Soraya?” tanya Damar khawatir.

“Tidak, terima kasih sudah menyelamatkanku,” jawab Soraya sambil tersenyum.

Semua orang lari kearah Soraya untuk memastikan keadaannya beruntung tidak ada korban jiwa tapi kerugian property tetaplah ada.

Paman dan Bibi ketiga Damar mindi-mindik ingin keluar dari gedung itu. Tapi mereka keburu ketahuan oleh Pak Elio.

“Mau kemana kalian?” bentaknya dengan sorot mata penuh kebencian.

“A-yah, kami hanya ingin ke toilet,” ucap Paman ketiga Damar.

“Kalau kalian tidak bersalah seharusnya tidak gugup,” balas Pak Elio.

“Apa ayah curiga pada kami. Selama ini kami sudah hidup menjadi anak penurut,” ucap Bibi Damar.

“Ya, kalian menjadi anak penurut tapi penuh iri dengki,” jawab
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status