Share

Panggilan Sang Atasan

Samira merasakan hatinya terkoyak-koyak. Orang terakhir yang ia kira bisa menjadi tempat ternyaman dan perlindungannya, sudah tidak memperdulikannya lagi.

Lama hanya terdiam. Tekanan batin menyerangnya bertubi-tubi, seolah hilang harapan dan hilang tempat perlindungan. Keadaan dirinya saat ini sangat membuatnya tidak aman dan sangat tertekan.

Sudah berapa lama mobilnya berhenti di sisi jalan, yang bahkan ia tidak menyadari tengah berada di mana sekarang. Samira terus merenung dalam waktu yang lama.

Di saat pikiran-pikirannya berkelebar, seseorang yang membukakan pintu mobil menyentakkannya.

"Apa yang kamu lakukan di sini?"

Seperti tersadar dirinya menangis, cepat-cepat Samira membuang wajahnya. Tangannya gesit menyeka air mata yang membanjiri wajah cantiknya.

"Kenapa kamu kemari? Bukankah seharusnya kamu ke kantor di jam sekarang?" Samira bertanya tanpa berani melihat wajah panik pria yang begitu mengkhawatirkannya.

Samira melakukan penekanan pada suaranya agar tidak terdengar goya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status