Home / Romansa / Suami Bayaranku Ternyata Big Boss / 94. Aku Butuh Obat, Istriku!

Share

94. Aku Butuh Obat, Istriku!

last update Last Updated: 2024-08-15 07:12:00

***

“Dokter, bagaimana kondisi suami saya?” Annelies bertanya buncah saat tenaga medis itu keluar ruang ICU.

Sang Dokter melepas maskernya, lalu membalas, “pasien belum sadarkan diri setelah kami mengeluarkan pelurunya. Tapi Anda tidak perlu khawatir, karena pasien akan segera pulih. Anda bisa membesuknya setelah kami memindahnya ke ruang rawat.”

Kecemasan Annelies seketika terkikis. “Terima kasih, Dokter.”

Cloe yang sejak tadi menemaninya pun ikut menunduk hormat begitu sang dokter pergi.

Dia mendekati Annelies, lalu berkata, “Anda bisa istirahat, Direktur. Tuan Dan Theo sudah baik-baik saja.”

“Terima kasih, Nona Cloe. Tapi saya tidak apa-apa. Saya akan menunggunya di ruang rawat,” sahut Annelies bersikeras.

Ya, dia melihat sendiri Dan Theo rela terluka untuknya. Jadi Annelies tak mau lepas tangan begitu saja.

“Baiklah, tapi setidaknya Direktur juga harus mengobati luka itu,” tutur Cloe menatap telapak tangan Annelies.

Lawan bincangnya pun membalik tangannya dan baru sadar, kalau dia
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Inura Lubyanka
Happy reading guys ^⁠_⁠^
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   95. Pengkhianat Lebih Menjijikkan Dari Musuh

    “Ya, dia menggigit lidahnya sendiri saat aku bertanya tentang keberadaan Velos!” tukas Kaelus menahan geram. Ekspresi Dan Theo berubah sinis. Mangsa yang sudah di tangan malah lenyap sebelum dia gunakan. “Ada yang aneh. Dia sempat bilang kalau Velos dan organisasi kita yang menyerang mereka saat transaksi di benua Woll. Bahkan dia menyinggung pria rambut putih itu penembak gila. Berarti memang benar itu Velos!” Kaelus melanjutkan dengan rahang mengeras. “Tapi kenapa wanita geng Ceko itu malah menyebut Velos sudah mati karena dilempar ke laut?!” Kaelus membuang pandangan. Tangannya mengusap dagu dengan kasar seraya melajutkan. “Aku tidak tahu, siapa di antara mereka yang berbohong!” Dan Theo paham, emosi Kaelus akan lebih berjalan dibanding akalnya jika menyangkut Velos. Dia tidak bisa berpikir tenang karena terlalu cemas pada adiknya tersebut. “Di mana wanita itu sekarang?” Dan Theo bertanya dingin. “Di markas Ratz. Dia sudah menemukan Raica Ruby dari club Blue Dragon dan kau tah

    Last Updated : 2024-08-16
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   96. Yang Aku Inginkan Hanya Dirimu!

    Kaelus melirik sopir taksi yang membawa Annelies seraya mendecak, “brengsek! Apa dia suruhan Logan? Dan Theo bisa menghajarku jika sesuatu terjadi pada Annelies!”Lelaki itu pun menginjak gas kian dalam. Dia berusaha menghadang, tapi sopir taksi itu menyadari bahwa Kaelus mengejarnya, hingga dia melesat semakin kencang.“Hah … Dasar! bajingan ini mau main-main denganku!” cibir Kaelus dengan gigi terkatup.Dirinya memegang kemudi amat kuat. Dengan tatapan tajam, Kaelus pun membanting setir hingga mobilnya menyenggol taksi tadi. Seketika itu taksi di sebelahnya hilang kendali, bahkan keluar jalur dan nyaris menabrak pembatas jalan.Sopir di dalamnya memicing ke samping sembari mendengus marah. “Sialan! Apa dia gila?!”“Aku rasa dia butuh pelajaran!” sambungnya yang lantas memacu taksi itu kembali ke jalur utama.Mobil Kaelus hendak menyalip, tapi taksi itu malah menghantamnya dari sebelah, hingga Kaelus tak bisa menghadang dari depan.“Matilah, brengsek!” maki Sopir taksi itu kebak amar

    Last Updated : 2024-08-17
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   97. Dia Hanya Orang Gila yang Terus Menggangguku

    “Kaelus?!” Annelies memekik panik.Manik hazelnya berubah selebar cakram melihat lelaki gondrong itu ambruk di dekat roda taksi.‘Hah … dia tertembak?’ batinnya yang lantas mendekat.Tanpa diduga Kaelus malah mengacungkan pistol pada Harvey, yang memegang sisa air keras dalam botol.Ya, awalnya Harvey berniat merusak wajah Annelies dengan air keras, jika wanita itu menolak pergi bersamanya. Dengan begitu, tidak akan ada lelaki yang menerima Annelies selain Harvey. Tapi, dia langsung menggunakan air keras itu, saat Kaelus menodongkan pistol padanya. Harvey sengaja menyiram wajah Kaelus hingga tembakannya meleset. Beruntungnya, wajah Kaelus masih aman sebab dia segera menghalangi air itu dengan lengannya. Kaelus yang hilang fokus, langsung ditendang Harvey sekuat tenaga hingga tersungkur ke aspal.“Brengsek! Siapa kau sebenarnya?” decak Harvey memicing tajam. “Aku sangat sibuk, tapi beraninya kau ikut cam—”“Argh!”Belum usai kata-kata Harvey, tiba-tiba Kaelus menembak kaki kirinya. Dia

    Last Updated : 2024-08-17
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   98. Kesepakatan dengan Mata-Mata Ganda

    “Di mana dia sekarang?!” Logan bertanya tajam.“Kami membawanya ke markas, Tuan,” sahut Casper.Logan meletakkan cerutunya ke asbak dan lantas berdiri. Casper segera meraih jas hitam dari sofa, lalu membantu Logan memakainya.“Saya meminta mereka menahannya sampai Anda datang,” katanya.“Baiklah, kita ke markas dulu,” tukas Logan dengan ekspresi dinginnya.“Baik, Tuan!” Casper menyambar tegas.Mereka melangkah keluar mansion dan langsung menuju markas antek-antek Logan.Begitu tiba di sana, seorang lelaki bertubuh gempal langsung membuka gerbang. Bahkan beberapa antek yang berjaga di pelataran pun membungkuk hormat.“Selamat datang, Master!” tukas sang antek menyambut.Tanpa basa-basi, dia langsung memandu Logan dan Casper menuju ruangan di sisi barat. Rupanya saat pintu dibuka, ada antek lain di dalamnya. Semua pasang mata memicing karena antek bertato kalajengking itu diam-diam memberi minum, pada orang yang ditahan di sana.“Sedang apa kau sialan?!” Casper mendecak geram.“Ma-maste

    Last Updated : 2024-08-18
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   99. Kita Akhiri Semuanya!

    “Aku jadi penasaran, kenapa Big Boss malah melepaskan wanita geng Ceko itu?” tukas bawahan Dan Theo sambil memasang earpiece di telinganya. Rekannya yang bermanik hitam pun menyambar, “dari mana kau tahu? Bukankah dia sandera yang penting?”“Entahlah. Sepertinya terjadi sesuatu. Tadi malam aku lihat Big Boss datang ke markas memakai baju pasien rumah sakit. Mungkin lengannya tertembak karena berbalut perban,” sahut anak buah Dan Theo tadi.Mendengar pembiacaraan itu, rasa curiga Annelies kian membengkak. ‘Hah! Dan Theo memakai baju pasien dan lengannya juga tertembak. Tidak salah lagi, mereka pasti membicarakan … ah!’ Annelies segera menjeda ucapannya dalam batin, saat tak sengaja menginjak ranting di dekat tempatnya sembunyi.Seketika itu, perhatian para lelaki tadi terusik. “Kau dengar sesuatu?” Rekannya menatap waspada seraya menerka, “penyusup?!”Tatapannya terarah pada dinding di depan mereka. Alis lelaki itu mendapuk, dengan sigapnya dia merogoh pistol dan berjalan mengendap

    Last Updated : 2024-08-19
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   100. Kau Orang Paling Berbahaya Bagiku!

    “Big Boss!” Salah satu bawahan Dan Theo bersiaga dengan senjata apinya.Rekannya yang lain juga mengacungkan pistol pada Annelies seraya bertanya, “apa wanita ini penyusup?!”Mereka tak pernah melihat seorang pun memukul Dan Theo, tapi Annelies berani menamparnya. Jelas sekali mereka berpikir wanita itu berbahaya.Kaelus yang berada di dekat antek Logan langsung menahan dua bawahan tersebut.“Turunkan senjata kalian!” tukasnya.“Tapi wanita itu—”“Aku bilang turunkan!” Kaelus segera menyambar.Irisnya bergulir pada antek Logan yang hampir sekarat, seraya melanjutkan. “Kalian bawa kembali si brengsek ini ke ruang tahanan.”Tanpa banyak tanya lagi, kedua bawahan Dan Theo langsung menyeret lelaki rambut ikal tersebut. Mereka menariknya paksa meski kaki antek itu sangat lemas. Begitu tiba di ruang tahanan yang gelap itu, mereka langsung mendorongnya hingga tersungkur ke lantai.“Kau lihat wanita tadi? Sepertinya dia tidak asing.” Salah satu dari mereka berbisik. “Rasanya aku pernah meliha

    Last Updated : 2024-08-20
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   101. Jangan Bertingkah Seolah Hubungan Kita Baik-Baik Saja

    “Apa kau tidak salah?! Harvey … meninggal?!” Grace bertanya dengan ekspresi tegang. Dia langsung menutup mulutnya, takut bila Samantha mendengar berita ini dan kehilangan kendali. Grace pun menjauh beberapa langkah dari kamar sang putri dan lantas bertanya, “kau yakin? Tidak mungkin anak itu meninggal!”“Kami menemukan mobil Tuan Harvey di jurang sekitar jalan lama Linberg, Nyonya. Sepertinya Tuan Harvey mabuk dan menabrak pembatas jalan. Mobilnya meledak dan hancur di dasar jurang,” sahut Bodyguard tadi menjelaskan. “Dugaan besar, Tu-tuan Harvey … tidak selamat, Nyonya.”Mendapati berita itu, seluruh tubuh Grace merinding, bahkan sensasi empedu seperti naik ke mulut dan membuatnya mual. ‘Hah … Harvey benar-benar sudah mati? Walau dia bukan calon suami ideal untuk Samantha, tapi kasihan juga mendengarnya kecelakaan,’ batin Grace tertegun.Wanita itu menatap sang Bodyguard, lalu menyidik, “apa … mereka sudah menemukan mayatnya?”“Mayatnya tidak ditemukan, Nyonya. Kemungkinan tubuh

    Last Updated : 2024-08-21
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   102. Kami Akan Bercerai!

    “Tidak, Kakak datang tepat waktu!” tukas Annelies menatap getir. Alexei tersenyum. Dia meraih pegangan koper besar Annelies seraya berkata, “berikan, biar aku yang bawa.”Ya, wanita itu sengaja memanggil Alexei, berjaga-jaga jika Dan Theo menahannya, maka dia akan meminta bantuan kakak sepupunya.“Kakak naik taksi ‘kan?” tanya Annelies.“Ya, seperti yang kau minta,” sahut Alexei disertai anggukan.“Baguslah, ayo pergi. Mobilku ada di bawah.” Wanita itu berjalan lebih dulu menuju lift. Alexei menyusul, tangannya merengkuh bahu Annelies saat mereka menunggu pintu lift terbuka.Namun, tiba-tiba saja Dan Theo mencekal tangan Alexei dari belakang, hingga lelaki itu tercengang.“Singkirkan, tangan kotormu dari istriku!” decak Dan Theo melirik jari Alexei di pundak wanitanya. Annelies dan Alexei berpaling dengan tatapan bingung.“Siapa yang—”“Aku bilang singkirkan!” Dan Theo langsung menarik tangan Alexei sebelum lelaki itu menuntaskan ucapnya.Dia bahkan memutar tangan Alexei sampai mem

    Last Updated : 2024-08-22

Latest chapter

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   248. Sejak Kapan Kau Menganggapku Putrimu?

    “Maaf, Nona Cloe. Saya harus mengangkat telepon dulu,” tutur Annelies yang lantas beranjak keluar kamar.Cloe yang mengamati punggung wanita itu menjauh, seketika merasa was-was. Dia melihat sendiri banyak orang yang berniat mencelakai Annelies, termasuk keluarganya sendiri. Sungguh tidak berbeda dengan dirinya. Jadi Cloe seakan tahu betapa sesaknya hidup Annelies.‘Aku harap Direktur selalu baik-baik saja,’ batin Cloe dalam hati.Sementara di luar, Annelies sempat ragu menerima telepon itu. Akan tetapi dirinya tetap mengangkatnya dengan waspada.“Kau menelepon untuk memastikan aku mati atau tidak?!” tukas Annelies sebelum lawan bincangnya angkat suara.Dari seberang terdengar geraman seorang lelaki yang menahan amukan.“Apa yang kau bicarakan? Di dunia ini, mana ada seorang Ayah yang mengharapkan kematian putrinya?” sahut Logan pelan, tapi setiap katanya seperti mencekik Annelies.Ya, orang menghubungi wanita itu memanglah Logan Langford.“Sejak kapan kau menganggapku putrimu?” samba

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   247. Sejak Kapan Kalian Menjalin Hubungan?

    “Apa saya bisa meminjam baju ganti. Pakaian saja basah, jadi ….”Annelies meredam ucapannya saat melihat Kaelus terhuyung menatap lemari pending, sedangkan Cloe tampak kaku sambil mencengkeram celemeknya. Ya, begitu mendengar Annelies tadi memanggil namanya, Cloe buru-buru mendorong Kaelus menjauh darinya, tanpa peduli sang pria mungkin jatuh. “Tunggu, apa yang sedang terjadi di sini?” tanya Annelies mulai menyidik. Alisnya mendapuk saat melihat gelagat Cloe yang kikuk, apalagi Kaelus yang kini menegakkan tubuhnya sambil berdehem canggung. “Ah, Anda bertanya tentang baju kering? Mari, Direktur. Saya akan memberikan Anda baju ganti.” Cloe sengaja beralih ke topik awal.Dia melirik Kaelus seraya berkata, “Tuan Kaelus, tolong urus pastanya sebentar. Saya akan segera kembali.”“Sebelah sini, Direktur.” Dengan senyum kaku, Cloe pun mengarahkan Annelies ke kamarnya di lantai atas. Annelies yang masih curiga dengan insiden sebelum dirinya datang, kini menahan seringai tipis dan lantas

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   246. Apa Kau Tidak Merindukanku?

    Cloe buru-buru mendorong Annelies ke belakang, hingga kedua wanita itu ambruk tersungkur. “Brengsek!” Seorang pria bermasker hitam yang mengemudikan kendaraan itu mengumpat tajam.Dia memukul kemudi saat gagal menabrak Annelies. “Hah, sial! Kenapa harus muncul jalang lainnya dan membuat misiku gagal?!”Sepasang maniknya seketika melebar saat melirik spion. Dari belakang, rupanya Kaelus berusaha mengejarnya. “Bajingan itu lagi. Kenapa dia sangat merepotkan?!” cibirnya kesal. Detik berikutnya pria bermasker hitam itu dikejutkan oleh deruan pistol yang terarah ke mobilnya. Ya, Kaelus rupanya melesatkan peluru dan berniat menghentikan pria tersebut. Sayangnya, pria masker hitam itu semakin menancap gas hingga mobilnya berhasil keluar dari basement. ‘Hah, sial!’ batin Kaelus penuh umpatan. Iris tajamnya menatap penuh amukan seraya melanjutkan. ‘Apa bajingan itu ada kaitannya dengan orang yang menyerang Dan Theo?’“Tuan Kaelus!” Fokus pria itu teralihkan saat Cloe memanggilnya. Kael

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   245. Kesempatan Ketiga Sudah Habis

    “Kau pikir bisa kabur, jalang sialan?!” bisik pria bermasker hitam itu yang lantas menarik Annelies dengan kuat.“Argh!” Sang wanita memekik seiring tubuhnya yang tersungkur ke lantai.Sikunya yang tadi menatap meja, sekarang mungkin memar karena menghantam kerasnya ubin. Dia menyeret raganya mundur saat pria tadi mengeluarkan belatinya lagi.“Kesempatan ketiga sudah habis. Percuma kau lari karena ke mana pun kau pergi, aku akan menemukanmu!” tukasnya menatap tajam di tengah remangnya lampu.Pria itu berjongkok di hadapan Annelies. Dia menyeringai sengit dan lantas menudingkan ujung belatinya di bawah dagu Annelies.“Ini saatnya membayar harga benda itu dengan nyawamu!” sambung pria tadi yang semakin menekan ujung belatinya.Darah segar tampak menggelenyar ke leher Annelies. Namun, sensasi tegang yang mendominasi justru menyamarkan rasa sakit di bawah dagunya.“Bunuh! Cepat bunuh aku jika kau mampu!” cecar Annelies memprovokasi.“Hah! Sialan!” Pria tadi mengumpat berang.Dirinya berni

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   244. Kau Harus Menebus Dosa-Dosamu

    ‘Hah ….’ Napas Annelies tercekat melihat rekaman video tersebut.Maniknya berubah seluas cakram saat seorang pria tinggi besar, menghantamkan emas batangan pada kepala Feanton. Lelaki tua itu tak sempat menghindar, hingga seketika ambruk ke lantai dengan gelenyar darah yang mengalir deras dari kepala.Annelies yang menyaksikan aksi pria itu sontak membeku. Irisnya terpaku pada sang ayah yang kehilangan banyak darah, tapi pria didekatnya hanya terdiam seolah tak melakukan kesalahan.“Ayah ….” Bulu mata Annelies gemetar seiring eluhnya yang mengalir ke pipi.Sensasi tegang bercampur amarah membengkak dalam dadanya, ketika menilik arloji khusus yang dikenakan pria dalam video. Ya, meski pria itu menutupi wajahnya dengan masker, tapi Annelies sangat mengenali jam tangan yang dia pakai.“Kak Logan, kenapa kau tega membunuh Ayah?! Ke-kenapa … kenapa kau melakukannya?!” tutur Annelies kebak dendam.Tubuhnya lemas. Bahkan sensasi empedu terus naik ke tenggorokannya hingga membuatnya mual.Sem

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   243. Rekaman 20 April?

    “Siapa yang datang?” Annelies bertanya pelan, tapi nadanya menyimpan rasa was-was.“Putra Pimpinan, Direktur. Beliau datang bersama Tuan Casper,” sahut Cloe dari seberang.Annelies terdiam. Jika itu putra pimpinan, maka berarti Lewis Langford. Perasaan tak nyaman semakin mendominasi Annelies. Pasalnya Lewis baru saja mengunjungi kediamannya. Lalu untuk apa pemuda itu mencarinya sampai ke L&F Cosmetic?“Nona Cloe, pastikan mereka tidak masuk ke ruangan saya dan katakan bahwa saya tidak bisa ke kantor hari ini,” tukas Annelies.“Mo-mohon maaf, Direktur. Mereka sedang menunggu di ruangan Anda. Saya benar-benar mohon maaf karena sembarangan membawa mereka masuk,” sahut Cloe terdengar penuh sesal.Ya, biasanya Annelies memang meminta tamu penting menunggu di ruangannya. Jadi Cloe juga melakukan hal yang sama kali ini. Namun, situasinya agak riskan karena sebelumnya Lewis memasang kamera pengintai di penthousenya.“Baiklah, tidak masalah. Tolong sampaikan kalau saya akan menemui mereka ke k

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   242. Kenapa Kau Menanggung Semuanya Sendiri?

    “Aku meminta beberapa orang mengikuti bajingan itu. Mereka menemukannya sudah tidak bernyawa di dermaga De Forte,” tukas Velos dengan amukan tertahan. Kaelus mengusap kasar dagunya, lalu membalas, “kau sudah mencaritahu siapa dia?”“Dia bukan orang San Carlo, aku tidak bisa menemukan identitasnya. Sepertinya dia orang khusus yang dikirim untuk membunuh Annelies. Tapi karena Dan Theo melindungi istrinya, bajingan itu malah menyerangnya!” Velos menjelaskan dengan ekspresi tajamnya. “Apa itu Blackhole? Bukankah kau bilang antek-antek Blackhole yang sering menggunakan racun semacam ini?” Kaelus bertanya seiring alisnya yang bertaut. “Aku rasa tidak, Kak. Bajingan itu tidak memiliki tato Blackhole,” sanggah Velos yang memang masuk akal. “Melihat dia buru-buru dibunuh setelah gagal melenyapkan Annelies, mungkin orang yang menyuruhnya sangat frustasi. Aku akan menyelidiki ini lebih dalam. Dia hampir membunuh Dan Theo, kita tidak bisa membiarkannya begitu saja!”Sementara di dalam ruang sa

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   241. Bukan Kau yang Ingin Aku Temui

    “Katakan sekali lagi!” ujar Annelies yang seketika memicu antek-antek Caligo berpaling padanya.Begitu Annelies mendekat, dua antek di sana saling melempar pandangan di antara mereka. Salah satu lelaki itu mengenali Annelies.“Hei, dia wanita yang pernah dibawa Big Boss ke sini,” bisiknya pada sang rekan.“Kau yakin?” sahut lelaki di hadapannya.Antek tadi mengangguk samar, tatapannya pun amat serius.Dia beralih pada Annelies seraya berkata, “Nona, sedang apa Anda di sini? Ini bukan tempat yang bisa dimasuki sembarang orang.”“Jelaskan maksud ucapan kalian tadi!” Annelies mendesak mereka bicara.Mereka seketika bungkam. Bisa berbahaya jika keduanya membicarakan tentang Dan Theo. Apalagi tidak ada satu pun di antara antek-antek Caligo itu yang tahu keadaan pastinya.“Nona, Big Boss sedang tidak ada di markas. Kami akan melaporkan kedatangan Anda pada Tuan Kaelus dan Tuan Velos, lalu mengantar Anda pulang,” tutur salah satu antek tersebut.“Tidak, jawab saja pertanyaanku!” sambar wanit

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   240. Aku Harus Memastikannya Langsung!

    ***“Daddy, ini saya.” Lewis berkata setelah mengetuk pintu ruang kerja Logan malam itu.Dari dalam terdengar suara sang ayah yang mengijinkannya masuk. Dan itu membuat Lewis tak ragu membuka pintu.Ternyata di sana ada Casper yang berdiri di sebelah Logan. Mengingat pertarungan yang dia lakukan bersama asisten ayahnya melawan geng Ceko, membuat Lewis jadi lebih santai terhadapnya. Namun, melihat Logan lebih mempercayai Casper dibanding dirinya, sungguh mengganggu pikiran Lewis.“Daddy, saya ingin bicara empat mata,” tukas Lewis melirik Casper sekilas.Casper yang sadar akan keadaan itu pun berkata, “Tuan, kalau begitu saya pamit dulu.”Dirinya menunduk hormat pada Logan dan hendak pergi.Namun, belum sampai beranjak, Logan malah berujar tegas. “Tetap di sini!”“Dan kau, cepat bicara. Karena aku masih ada urusan dengan asistenku!” sambung Logan saat beralih menatap Lewis.Sang putra melirik Casper sinis. Meski tak nyaman, dia tak bisa menentang keinginan Logan atau berakhir diabaikan.

DMCA.com Protection Status