Home / Romansa / Suami Bayaranku Ternyata Big Boss / 102. Kami Akan Bercerai!

Share

102. Kami Akan Bercerai!

last update Last Updated: 2024-08-22 14:35:43

“Tidak, Kakak datang tepat waktu!” tukas Annelies menatap getir.

Alexei tersenyum. Dia meraih pegangan koper besar Annelies seraya berkata, “berikan, biar aku yang bawa.”

Ya, wanita itu sengaja memanggil Alexei, berjaga-jaga jika Dan Theo menahannya, maka dia akan meminta bantuan kakak sepupunya.

“Kakak naik taksi ‘kan?” tanya Annelies.

“Ya, seperti yang kau minta,” sahut Alexei disertai anggukan.

“Baguslah, ayo pergi. Mobilku ada di bawah.”

Wanita itu berjalan lebih dulu menuju lift. Alexei menyusul, tangannya merengkuh bahu Annelies saat mereka menunggu pintu lift terbuka.

Namun, tiba-tiba saja Dan Theo mencekal tangan Alexei dari belakang, hingga lelaki itu tercengang.

“Singkirkan, tangan kotormu dari istriku!” decak Dan Theo melirik jari Alexei di pundak wanitanya.

Annelies dan Alexei berpaling dengan tatapan bingung.

“Siapa yang—”

“Aku bilang singkirkan!” Dan Theo langsung menarik tangan Alexei sebelum lelaki itu menuntaskan ucapnya.

Dia bahkan memutar tangan Alexei sampai mem
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Inura Lubyanka
Happy reading semuanya ^⁠_⁠^
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   103. Kau Benar-Benar Jatuh Cinta Padanya?

    “Brengsek! Bukankah kau kecelakaan dan mati?!” Dave bertanya bingung saat melihat Harvey di kamarnya.Bukannya menjelaskan, lawan bincangnya justru melirik wanita seksi yang ditindih Dave.“Pergi, tugasmu sudah selesai!” katanya.Mendengar itu, Dave langsung memicing pada sang wanita.“Kau? Hah … sialan!” umpatnya menahan kesal saat wanita itu menyeringai sinis.Ya, Harvey memang sengaja memancing Dave dengan wanita itu. Dan sesuai rencananya, Dave terjebak hingga Harvey berhasil mendapat foto panasnya.Begitu si wanita tadi pergi, Dave buru-buru merapikan kerahnya.“Beraninya kau mengusikku. Apa yang kau inginkan, sialan?!” Dave menodong tanya sembari mengerutkan keningnya.Dia mengamati balutan luka tembak di betis Harvey, lalu melanjutkan. “Kenapa kau pura-pura mati? Kau tau betapa frustasinya Samantha mendengar kabar kecelakaanmu?!”Bukannya langsung menjawab, Harvey justru menyeringai sinis.“Paman ada waktu memikirkan anak manja itu? Harusnya Paman cemaskan nasib diri sendiri!”

    Last Updated : 2024-08-23
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   104. Minum Dan Tidurlah, Annelies!

    ‘Aku … mencintai Annelies?! Itu konyol. Aku hanya tidak ingin milikku pergi. Aku tidak mau milikku disentuh orang lain!’ batin Dan Theo menatap tajam.Dia bangkit, lalu meraih jas hitam yang tersampir di kursi dan memakainya.“Kau mau ke mana?” Kaelus bertanya penasaran.Alih-alih menjawab, Dan Theo malah berlalu dengan sorot bengisnya. Dan itu memicu rasa cemas membengkak di dada Kaelus.“Hei, Dan Theo?!” Kaelus memekik, tapi lawan bincangnya tak menggubris dan malah keluar pintu.“Ada apa dengannya? Dia tidak pernah seperti ini!” sambung Kaelus ikut bangkit. “Aish, aku harus mengejarnya sebelum dia menghancurkan sesuatu!”Lelaki itu buru-buru mengejar Dan Theo yang turun ke basement. Dia bergegas masuk ke mobil sebelum Dan Theo melesat pergi.“Hah … untungnya aku berhasil,” tutur Kaelus yang kini duduk di kursi sebelah pengemudi.Bukannya menanggapi, Dan Theo malah menginjak gas dan melesat pergi. Kaelus sempat tersentak, tapi dia kini hanya mengamati wajah dingin Dan Theo yang beru

    Last Updated : 2024-08-24
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   105. Istrimu Dicicipi Pria Lain!

    *** “Di mana Annelies?” tanya Harvey saat membuka mobil Dave. Dave yang duduk di kursi kemudi, hanya memiringkan kepala. Memberi isyarat bahwa sang adik kelimpungan di kursi belakang. Wanita itu terus mengeluh kepanasan padahal AC di mobil menyala. “Obat apa yang kau pakai? Dia hanya minum sedikit tapi sudah seperti ini,” tukas Dave heran. “Itu bagus ‘kan?” sahut Harvey menyeringai sinis. “Pergilah, tugas Paman sudah selesai. Aku dan Annelies akan sibuk malam ini.” Dirinya membuka pintu belakang mobil, lalu merengkuh Annelies yang sudah setengah sadar. Matanya menatap penuh hasrat, setelah selama ini membayangkan memeluk Annelies dalam fantasinya. ‘Annelies, akhirnya kita bisa bersama juga,’ batin Harvey. Dia membopong wanita itu ala bridal style. Tapi saat hendak berbalik pergi, tiba-tiba Dave menahannya. “Hei, sebenarnya apa yang mau kau lakukan pada Annelies?” tukas Dave penasaran. “Kenapa Paman ingin tahu? Sebaiknya pergi dan jangan merusak suasana hatiku. Aku sedang senan

    Last Updated : 2024-08-25
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   106. Istriku Dalam Bahaya!

    “Kenapa reaksimu seperti itu? Kau pura-pura terkejut padahal sudah tau ‘kan?! Dasar bajingan kotor!” Dave semakin memprovokasi. Ucapannya seketika memicu otot di pelipis Dan Theo menonjol tegang. Tanpa aba-aba, Dan Theo bangkit dan langsung mencekal leher Dave. Kaelus yang sejak tadi memicing di sebelah Dan Theo, kini melebarkan maniknya. ‘Hah, sial! Dia sudah bosan hidup? Jika terus membual, Dan Theo bisa menghancurkan tempat ini!’ batin Kaelus was-was. Dia hendak menenangkan Dan Theo saat orang-orang memusatkan perhatian pada mereka. Namun, belum sampai menyentuh bahunya, Dan Theo malah mendorong Dave hingga ambruk ke meja pengunjung di belakangnya. “Aish!” Kaelus mendesis seraya mengusap kasar dagunya. Dia tak bisa menghentikan Dan Theo yang didominasi amarah. Apalagi sekarang dia sangat sensitive mengenai Annelies. Jika Dave terus menyinggungnya, bisa-bisa dia akan habis! “Lepaskan aku, sialan!” decak Dave tajam. Alih-alih menurut, Dan Theo justru mencengkeramnya

    Last Updated : 2024-08-26
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   107. Bagaimana Kalau Kita Bermain?

    WARNING: chapter ini mengandung adegan dewasa!“Di mana bajingan itu menyembunyikan Annelies?!” Dan Theo mendecak tajam saat melihat kamar itu kosong.Dia masuk dan memindai sekitar, bahkan memeriksa kamar mandi. Tapi, sialnya sang istri tidak ditemukan juga. Manik elangnya melirik ke pintu. Ini benar ruangan 40A seperti yang dikatakan resepsionis tadi. ‘Bajingan itu pasti sengaja memesan kamar lain!’ batin Dan Theo mengusap kasar dagunya.Dia melangkah keluar, mengamati lorong hotel yang sepi. Tidak mungkin dirinya menggeledah semua kamar karena itu membuang waktu. Tanpa Dan Theo tahu, di kamar ujung, tepatnya pintu dengan peringatan ruangan dalam perbaikan, Harvey yang telanjang dada sedang memegang camera recorder dengan seringai sinis. Dia merekam Annelies dan kegirangan mengamati lekuk tubuhnya dari lensa kamera.Harvey membasahi bibir dengan ludahnya saat melihat perut ramping wanita itu. Blouse Annelies yang sudah tersingkap, membuat busungan payudaranya kian menggoda, sunggu

    Last Updated : 2024-08-27
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   108. Peluangmu Untuk Mundur Sudah Berakhir, Istriku!

    WARNING: Chapter ini mengandung adegan dewasa! “Annelies, kau tidak sadar dengan ucapanmu sekarang,” tukas Dan Theo menatap tegang. Dirinya tak tega melihat sang istri, tapi juga tidak ingin menjadi bajingan yang mengambil kesempatan sebab hubungan mereka masih renggang. ‘Sial, apa yang harus aku lakukan?!’ batin pria itu bimbang. Namun, mendadak Annelies menarik tangannya hingga Dan Theo lebih membungkuk. Wajah mereka nyaris bertumbukan dan saat itulah Annelies memanggut bibir Dan Theo. Pria itu tersentak, tetapi dia bisa merasakan sang istri yang putus asa dari tangannya yang gemetar. ‘Kau yakin menginginkan ini?’ geming Dan Theo dalam senyap. Dia tak membalas ciuman, sengaja memberi kesempatan pada Annelies jika ingin berhenti. Namun, wanita itu malah kian berani melumat bibirnya dengan manja. Bahkan sebelah tangan Annelies membelai dada Dan Theo, hingga menggugah hasratnya sebagai pria! ‘Ha! Peluangmu untuk mundur sudah berakhir, istriku!’ Dan Theo memutuskan dalam hati. T

    Last Updated : 2024-08-28
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   109. Aku Sudah Tidak Membutuhkanmu

    “Mengapa aku harus membatalkannya? Jika ini tujuanmu untuk mempermainkanku, lebih baik menyerahlah!” dengus Annelies menyatukan alisnya. Meski kata-katanya tajam, tapi Dan Theo bisa melihat getaran di mata sang istri. Apalagi Annelies berkata tanpa menatapnya, itu memberi Dan Theo harapan. “Kau tidak benar-benar menginginkan perceraian ini, Annelies.” Dan Theo menyahut dingin. “Kenapa kau seyakin itu? Kontrak pernikahan kita sudah tidak ada artinya. Dan aku sudah tidak membutuhkanmu, Dan Theo!” sambar Annelies amat tegas. Wanita itu memegang erat selimut menutupi dadanya, lalu berniat bangun. Namun, tiba-tiba saja Dan Theo menekan bahu Annelies, memaksanya kembali ambruk. Bahkan pria itu langsung bangun dan mengungkung Annelies dari atas. Manik elangnya menatap tajam. Poninya yang terbiasa ditata rapi, kini turun menutupi dahi hingga memberi Annelies kesan berbeda. “A-apa yang kau lakukan?!” Wanita itu mendecak sengit. Dia memicing waspada sambil mencengkeram selimutnya amat kua

    Last Updated : 2024-08-29
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   110. Aku Berhak Memotong Tanganmu

    “Beraninya kau mengabaikan teleponku. Kau sengaja menghindar?” Logan mendengus sengit.Tangannya yang memegang stick golf dan mengusap ujung pegangannya, seketika memicu kaki Dave kehilangan daya.“Ampuni aku, Kak Logan!” Dave langsung ambruk.Dia berlutut di hadapan Logan yang menatapnya amat garang. Tangannya mencengkeram lutut dengan gemetar. Bahkan rasa sakit disekujur tubuh tak lagi terasa karena dia amat ketakutan. “Ha! Kenapa kau tiba-tiba berlutut?!” decak Logan dingin.Sial, mulut Dave sangat berat. Dia hanya bungkam sambil sesekali melirik Grace.Sang wanita menggeleng, tapi Dave tidak tau apa artinya itu. Entah kode untuk diam, atau Grace ingin lepas tangan. ‘Aish, brengsek! Bagaimana Kak Logan bisa tau? Apa ini ulah Harvey?!’ batin Dave dengan leher tegang. “Dave, selama ini aku menahan diri tidak menghajarmu karena kau adikku. Tapi jika kau menyentuh milikku, bukankah aku berhak memotong tanganmu?!” Suara Logan terdengar berang hingga memicu nyali Dave menciut.Manik D

    Last Updated : 2024-08-31

Latest chapter

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   330. Extra Part: Kenapa Kau Mirip Denganku?

    “Aku yang akan membawa keranjang ini untuk Bibi Cloe!” Gadis kecil itu berujar tegas. Dia berbalik, bermaksud pergi. Tapi Ditrian langsung menahan bahunya, hingga anak perempuan tadi berhenti. “Aku yang melihatnya lebih dulu. Jadi berikan padaku!” tukas Ditrian dengan tekanan di akhir katanya. Lawan bincangnya menoleh dan lantas membantah, “kau tidak dengar? Keranjang bunga untuk anak perempuan. Memang kau perempuan?!”Tangannya menepis pegangan Ditrian, lalu mengamati anak laki-laki itu sambil tersenyum miring. “Yah … karena kau merengek terus, kau memang mirip anak perempuan,” ujarnya yang lantas menyodorkan keranjang bunga itu. “Ambillah kalau kau mau!”Alih-alih meraihnya, Ditrian justru bungkam seraya memasukkan kedua tangan ke saku celana. Ya, dia pernah melihat Dan Theo melakukan itu saat bicara dengan bodyguardnya.“Anak kecil, siapa namamu?” Ditrian bertanya penasaran.“Hah! Anak kecil?!” Gadis tadi menyahut sambil merapatkan alis. “Aku saja lebih tinggi darimu. Beraninya

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   329. Extra Part: Pendamping Pengantin

    “Hah!” Annelies bergegas mendorong Dan Theo agar menjauh darinya. Meski gerakan itu tiba-tiba, tapi Dan Theo bisa menjaga keseimbangan tubuhnya hingga tak sampai terhuyung. ‘Aish!’ Pria tersebut mendesis dalam batin sambil mengusap dagunya. “Ada apa dengan wajah Mommy? Apa Mommy sakit?” Ditrian bertanya dengan polosnya saat mengamati ekspresi buncah sang ibu. Annelies seketika mengubah iras mukanya. Dia tersenyum, sambil membenarkan posisi dasi kupu-kupu kecil yang berada di kerah putranya. “Mommy tidak apa-apa, Ian,” tukas Annelies yang kini berjongkok setinggi putranya. “Oho … putra Mommy sangat tampan dengan pakaian ini!” Ya, bocah lima tahun itu memang tampak menawan. Terlebih caranya melirik dan berucap sangat mirip Dan Theo. Sungguh menggemaskan. Tangan mungil Ditrian menjulur, coba memeriksa kening Annelies di hadapannya. “Tubuh Mommy tidak panas. Mommy tidak demam,” katanya. Sial, tindakan anak laki-laki itu benar-benar di luar bayangan Dan Theo. Dia yang sejak tadi me

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   328. Extra Part: Gaun Biru Sialan

    ***San Carlo, musim semi.“Dan Theo, lihat aku. Apa gaun ini cocok untukku?” Annelies bertanya sambil menyelipkan anakan rambut ke telinga.Sang suami yang tengah menata dasi di depan cermin, lantas mengangkat pandangan. Dari pantulan kaca, jelas sekali istrinya tampak memesona. Tapi perhatian pria itu seketika terganggu, saat mengamati belahan dada Annelies yang terpampang jelas.“Ini gaun karya Fashion Designer terkenal Jenny Shu. Aku beruntung bisa mendapatkan edisi terbatas dari koleksi ‘Cinta Musim Panas’ ini!” sambung Annelies masih menantikan pendapat suaminya.Dan Theo menarik seringai tipis, lalu menimpali pelan. “Jenny Shu, ya? Sepertinya aku harus mendatangi Fashion Designer itu dan mengajarinya cara membuat pakaian dengan benar!”“Heuh? Kau bilang apa?” Annelies mengernyit karena tak mendengar kata-kata Dan Theo dengan jelas.Sang suami kini berbalik. Dia mendekati Annelies dengan raut wajah datar. Irisnya mengamati Annelies dari atas sampai bawah dengan serius.“Gaunnya

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   327. Ending: Aku Sangat Mencintaimu

    Dan Theo meraih tangan Annelies sembari berujar, “kau akan tau setelah melihatnya, istriku.”Dia pun menarik Annelies mangkir dari belakang vila Serena itu. Annelies jadi kian penasaran sebab Dan Theo membawanya keluar area vila.“Dan Theo, sebenarnya kita mau ke mana?” Annelies bertanya sambil membenarkan cardigannya yang melorot.Sang suami yang melihatnya jadi menghentikan langkah. Dia membantu wanita itu merapikan pakaiannya yang tipis. Dia menilik sampai ke kaki istrinya dan menyadari bahwa Annelies hanya mengenakan sandal rumah.Tanpa menjelaskan tempat tujuannya, Dan Theo malah berbalik lalu berjongkok di depan Annelies.“Naiklah, istriku,” katanya yang bermaksud menggendong Annelies ke punggungnya.“Aku bukan anak kecil!” sahut sang wanita tersenyum miring.Akan tetapi Dan Theo tetap mempertahankan posisi itu, hingga membuat Annelies naik ke punggungnya.“Jangan bilang aku berat!” Annelies mendecak sebelum suaminya tersebut protes.Dan Theo tersenyum miring, lalu menimpali, “si

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   326. Apa Kau Ingin Berciuman Sekarang?

    “Istriku.” Dan Theo memanggil selaras dengan langkahnya yang kini mendekati Annelies.Tangannya merengkuh pinggang wanita itu, lalu bertanya, “kau menyukainya? Karena waktunya singkat, kami hanya menata lampu-lampu yang sudah ada.”Annelies memindai sekitar, sepasang manik hazelnya berbinar melihat beberapa lampion berbentuk panjang khas Ceko yang terpajang di beberapa pagar. Ada juga yang menggantung di dekat taman. Sungguh, tempat itu semakin memukau dan suasana pun berubah hangat.“Sangat indah, suamiku.” Annelies membalas saat menoleh pada Dan Theo.“Setiap akhir musim panas, ada festival delle Lanterne. Orang-orang Ceko akan menerbangkan lampion seperti itu di pinggir pantai.” Serena yang berada di belakang, kini buka suara.Annelies beralih menatapnya, sembari bertanya, “benarkah? Aku baru mendengarnya, Ibu.”“Ya, sebab itu Ibu selalu menyiapkan banyak lampion saat mendekati hari festival. Kalian beruntung datang sebelum akhir musim panas. Nanti kita semua bisa datang ke festiv

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   325. Dia Benar-Benar Replika Ayahnya

    “Kaelus? Apa yang terjadi pada wajahnya?” Cloe berujar dengan alis bertaut. Annelies yang mengerti kecemasannya pun mundur, seraya berkata, “kalian bicaralah, kami akan masuk dulu.”Begitu lawan bincangnya mengangguk, Annelies dan yang lainnya beranjak ke dalam vila. Serena berjalan di depan sambil menggendong Ditrian.Tapi saat tiba di dekat pintu, dia lantas bicara pada anak buahnya, “tambah penjagaan di vila ini, terutama malam hari!”“Baik, Ketua!” balas anteknya sigap. Sementara di luar, Cloe menghampiri Kaelus dengan iras muka cemasnya. “Kau terluka?” katanya saat berhenti di hadapan pria tersebut.Bukannya menimpali dengan ucapan, Kaelus justru memeluk Cloe dengan hangat. Dekapannya semakin erat seakan menyalurkan seluruh rindu yang tertahan berbulan-bulan.“Kaelus, kau dengar aku? Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa wajahmu jadi seperti ini?” tukas Cloe lagi.“Ehei … kita baru bertemu, tapi kau sudah mengomeliku?” sahut pria itu protes.Cloe mengembuskan napas panjang, tang

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   324. Aku Benar-Benar Menemukan Ibu

    “Dan Theo ….” Annelies berpaling pada sang suami.Maniknya yang gemetar seakan meminta kepastian pria itu bahwa dirinya tidak salah lihat.“Ya, istriku. Bukankah kau merindukan beliau?” tutur Dan Theo menaikkan kedua alisnya.Annelies mengerjap. Dia nyaris tak percaya, tapi pengelihatan dan ucapan Dan Theo benar-benar nyata.“Mari kita temui Ibu mertua!” Pria itu melanjutkan katanya sambil memandu sang istri melangkah ke depan.Mereka pun berjalan mendekati Serena yang kini berada di antara antek-antek geng Ceko. Wanita itu berdiri dengan suit putih tulang dan syal elegan yang melingkari lehernya.Benar, setelah berbulan-bulan menghilang akibat insiden penembakan di dermaga De Forte, akhirnya Serena kembali. Semua orang berpikir dirinya sudah tiada, tapi anak buah Velos berhasil menemukannya. Dan selama Annelies di Sociolla, Serena telah menerima perawatan hingga berhasil pulih.Serena menarik sudut bibirnya tipis begitu Annelies dan sang suami berhenti di hadapannya.“Lama tidak bert

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   323. Aku Sangat Merindukan San Carlo!

    “Menurutlah selagi aku belum berubah pikiran, Theodore!” Anthony berujar dengan tatapan tegas.Dan Theo tahu, mustahil jika melawan. Bahkan mungkin akan membuat posisinya dan Annelies dalam bahaya karena hal ini memang perjanjian awal.Dengan rahang berubah ketat, Dan Theo pun berujar, “baiklah, aku akan pergi bersama Annelies. Tapi Ayah harus menepati janji. Jangan pernah mengganggu kami lagi!”“Apa kau pernah melihatku berkhianat?!” sambar Anthony yang lantas meraih cerutunya.Tangan Dan Theo mengepal geram, sampai kapan pun dia tak rela meninggalkan satu putranya bersama Anthony.‘Tunggu Daddy, Dylan. Suatu hari, Daddy pasti menjemputmu!’ batin pria itu penuh tekad. Dirinya lantas menunduk hormat di hadapan sang ayah. Tanpa bertukar suara lagi, Dan Theo pun mangkir dari ruangan tersebut.Sialnya, Eugen masih menunggu di luar. Rasanya Dan Theo ingin menghajarnya, tapi Annelies pasti sudah menunggu. Dia tak akan membuang waktu untuk hal yang sia-sia.Namun, bukannya membiarkan Dan T

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   322. Perintahku yang Paling Mutlak!

    “Mohon maaf, Tuan Theodore. Tuan Eugen sudah membawa pergi bayi pertama Anda!” tukas sang Perawat menunduk.Dan Theo yang mendengarnya pun mengernyit geram. Belum juga Annelies dan dirinya menggendong bayi itu, tapi sang ayah sudah buru-buru mengambilnya. Bukankah bayi itu butuh Annelies untuk menyusu?‘Sial! Kenapa Ayah sampai bertindak seperti ini? Anak itu masih bayi dan butuh ibunya!’ batin Dan Theo meradang dalam dada.Dirinya tak sanggup menyampaikan perkara ini pada sang istri. Terlebih kondisi Annelies masih lemas. Dia tak mau wanita itu cemas, bahkan kesehatannya menurun jika memikirkan bayi pertamanya.‘Sebaiknya aku tidak membahas bayi dulu,’ geming Dan Theo dengan alis berkedut.Dia akhirnya kembali mendekati Annelies dan berupaya mengalihkan perhatian.“Istriku, para Perawat akan memandikan bayi-bayi kita dulu. Kau tenang saja, bayi-bayi kita sangat tampan dan memiliki mata yang indah sepertimu,” tutur Dan Theo merengkuh tangan Annelies.Sang wanita tersenyum binar, semba

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status