Share

Bagas Mulai Panik

"Kek, Marta di mana?" Kakek kaget mendengar pertanyaan Bagas barusan. "Marta, dia belum pulang?"

"Belum, Kek. Karena itu, saya ingin melihatnya di luar rumah. Siapa tau dia sedang berada di sekitar sini." Kakek tak menjawab, pria tua itu membalikkan badannya, menatap sekeliling. Sepi, tak ada siapapun.

"Kemana anak itu?" Gumam Kakek, kembali melangkah keluar pintu. Tak jauh, hanya beberapa langkah saja, sebab fokusnya kembali pada Bagas yang masih berdiri memegangi dada.

"Sudah, ayo kembali saja. Kita tunggu sampai menjelang petang nanti."

"Bagaimana kalau dia tetap tidak pulang, Kek?"

"Tidak mungkin. Dia pasti pulang. Sudah, ayo." Kakek menuntun Bagas kembali ke kamarnya, membantu pemuda itu berbaring di atas dipan seperti tadi.

"Bagas. Tugasmu saat ini adalah, berkonsentrasi penuh untuk kesembuhanmu sendiri. Kau mengerti?" Tatapan tegas dari Kakek, membuat Bagas tertunduk patuh. Ia mengangguk, tanpa berani melakukan penolakan. Sebab baginya, titah sang guru adalah segalanya. Yang te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status