Share

Mengobati Panji

Ia berjalan perlahan mendekati dipan panji, mengamatinya sekilas. Lalu menggeleng khawatir. Marta mengalihkan diri dengan duduk di depan tungku, lalu menyalakan api agar ruangan lebih hangat.

Duduk termenung beberapa saat, ia dikagetkan dengan suara Panji yang merintih seperti orang kesakitan. Ia menoleh, mendapati badan panji menegang. Racauan tak jelas muncul terdengar, ia mungkin bermimpi buruk.

Mau tak mau Marta mendekati, duduk di pinggir dipan. Menatap wajah Panji dengan pandangan tak tega.

"Jangan. Jangan pergi. Jangan tinggalkan aku. Aku takut sendirian .... " Suara Panji terdengar berselang isakan lirih. Mendengar itu, Marta meremang entah kenapa.

Kenapa begitu tragis suasana hati Panji, andai saja ia belum terlanjur mengikat hati dengan pria lain, mungkin akan direngkuh pria ini.

"Panji, bangun." Ia meraba pundak sosok yang masih berbaring, dan terkesiap saat merasakan suhu badan tak biasa. Marta mengernyit. "Panji," Ucapnya lagi, sebab yang dipanggil belum menjawab, ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status