Share

Terpaksa Menikah

Marta meringis, kembali bangkit dan hendak kembali mencoba. Namun, niatnya terhenti, karena panji tiba-tiba ada di samping.

"Mau pergi lagi? Silahkan saja." Gadis itu terhenyak, ia menoleh sekilas lalu bermaksud melanjutkan niatnya.

Namun lagi-lagi gagal, badannya terpental ke belakang seperti tadi. Dan di saat itulah, Marta baru menyadari, ada yang tidak beres. Ia kembali menoleh Panji yang tersenyum miring dengan kedua tangan bersilang dada.

Untuk menutup malu, dengan bodohnya ia kembali bangkit dan melangkah. Badan sakitnya itu, harus terulang lagi. Marta meringkuk di atas rerumputan, memaki dalam hati, betapa bodoh dirinya saat ini.

"Kenapa malah di situ? Katanya akan kabur lagi?" Panji bertanya dengan nada mengejek. Marta pun mengeraskan rahangnya, bangkit mendekati pemuda itu.

"Apa yang kau lakukan dengan rumahmu?"Desis Marta, kehabisan cara untuk mengekspresikan amarahnya.

" Ini rumahku sendiri. Jadi, aku bebas berbuat apapun dengan rumahku," Panji mengarahkan ujung telun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status