Episode 206: Ajaran Sakral Yang Kriminal Untuk Kekuasaan Global. 3467 / 19 / Leo (Musim Semi). 13:01. Saat ini cuaca terlihat mengagumkan. Awan-awan bersalju seperti memarkirkan diri untuk mengambil waktu cuti, menyerahkan sang langit tua membentangkan kemegahan angkasa biru muda yang segar. Selaras dengan sepasang sahabat yang tidak menyia-nyiakan cerahnya hari untuk berendam di kolam air hangat, pada pemandian air panas di desa Ne, masih dalam lingkup kota Snow. {Desa Ne merupakan bagian Selatan kota Snow, dilingkungi perbukitan yang hijau, bersama karakteristik mayoritas masyarakatnya yang santai, ramah dan bersahaja. Seluruh gaya bangunan menyerupai iglo ataupun kubah berbahan dasar kristal. Desa dengan cuaca terhangat (mencapai -5 derajat celcius), sementara kota Snow selalu dingin bersalju (mencapai -50 derajat celcius).} Tidak banyak pengunjung saat ini. Sehingga Kael dan Arata bisa menikmati ruangan kolam air hangat bermodel ala alam pegunungan ini dengan lengang, seora
Episode 207: W M Y M S, M, P, C, T, K S P N (Wahai Manusia Yang Mulia Sempurna, Mengabdilah, Patuhlah, Cintailah, Taatlah Kepadaku Sang Pahlawan Narsistik).Manusia dalam tataran kehidupan ini, atau dapat dikatakan para peserta dalam permainan Sistem-Aura telah melalui serangkaian uji tes peningkatan kualitas level sesuai tingkatan tiap-tiap peserta. Bermacam jenis dan bentuk uji tes level dihadapi oleh semua manusia di dunia. Tidak peduli menyadarinya atau masa bodoh, tidak peduli atribut identitas sosial yang mereka kenakan, selama aktif dalam Realitas Simulasi maka dapat dipastikan semuanya sama; sama-sama menghadapi uji tes peningkatan level.Menerima beberapa perkara yang divalidasi oleh kepercayaan, ideologi, identitas, tokoh-tokoh yang dikeramatkan atau apapun serangkaian cara manusia menangani uji tes tersebut telah terbukti dengan konkret, bahwa hanya sedikit peserta yang mampu menangkap dan menuntaskannya secara benar dengan poin yang tinggi—baik poin pengalaman (EXP) hingga
Episode 208: Sesungguhnya Aku Berlindung Dari Kekejian Manusia Yang Tidak Berbahagia.3467 / 03 / Scorpio (Musim Semi).10:34.Hari-hari terakhir di desa Ne, Kael dan Arata tiba di area perbukitan kehijauan, dengan keadaan repot, berlari kocar-kacir diburu semut-semut merah sebesar telapak kaki pria dewasa.{Semut-semut yang tergolong sebagai hewan-ajaib atau monster, dan masyarakat Selatan-Putih / desa Ne menamainya semut Rerengi.}Terdapat madu emas dibeberapa semut Rerengi yang sedari lima jam lalu Kael dan Arata mencarinya. Kendatipun mereka berhasil menemukan semut yang dimaksud dan hendak ditangkap, terlalu berat jika mereka mesti meladeni satu persatu semut yang tidak berkepentingan lewat hanya ilmu Aura tipe Sentral. Terlebih lagi, gigitan setiap semut Rerengi dapat menimbulkan rasa panas serta pembengkakkan di kulit, dan mampu membunuh manusia bila keadaan memungkinkan.Persoalan tidak sampai di sana saja, warga desa Ne (pihak keamanan desa) memperingatkan mereka supaya tida
Episode 209: Bergembiralah, Bergembiralah, Bergembiralah Walau Kembali Putus Asa! 3467 / 05 / Scorpio (Musim Semi). 12:32. Hari ini Kael, Arata bersama timnya meninggalkan desa Ne, melanjutkan perjalanan kelompok dengan berjalan kaki menuju terminal kereta kuda publik. Zion, Arata dan Huan memperdebatkan ketua kelompok dan aturan kontribusi yang terkesan jadi hierarki anggota kelompok. Fang Yin dan Deus sedari tadi bercanda ria dengan Rilia. Membahas beberapa hewan-ajaib yang mereka pikir sangat tidak masuk akal untuk tercipta. Liora menikmati kebisuannya disertai putaran pikirannya tentang beberapa rumus Eliksir-Aura dan eksperimen produksi varian pil Aura dari beragam bahan. Dia berniat menciptakan ramuan baru. Kael dan Ken membahas beberapa jenis pancingan yang enak dipakai untuk menangkap ikan yang melebihi panjang 120 Cm. Mereka ternyata punya hobi yang sama; menikmati kedamaian lewat memancing. Kleus giat mencatatkan semua kegiatan kelompoknya pada buku tulis, sekalian
Episode 210: Aku Tidak Dibentuk Oleh Dogma, Hanya Aku Yang Membentuk Diriku!12:11.'DHHUUUAAARRRRSH'.Tanpa harus ditinjau dua kali pun manusia berakal sehat dapat menebak kalau barusan adalah ledakan besar. Sebuah ledakan yang bisa dilihat sejauh ratusan meter. Berasap dan panas kejinggaan, nyaris membentuk jamur. Tanah bersalju hancur meninggalkan lubang cekung berdiameter 40 meteran.Beruntunglah daerah tersebut merupakan wilayah pegunungan bersalju. Wilayah pelestarian lingkungan milik negara, sehingga tidak sembarang manusia boleh berlarian main layang-layang di sini. Tempat yang jarang dikunjungi masyarakat.Pegunungan Salju Biru ....'Drap'.'Drap'.Tidak jauh dari titik ledakan, bersama angin kencang yang berembus sedingin es, tereksposlah empat persona mengisi ruang bersalju. Satu diantaranya adalah perempuan. “HHAAHH ... HHAAHH ... HHAAHH ....” Pria berambut cokelat cepak, bersetelan hangat khas bangsa Selatan-Putih (bernama Bei'er) berupaya menenangkan napasnya. Kondisiny
Episode 211: Kami Hanya Rakyat Jelata, Hidup Tak Berguna, Bukan Siapa-Siapa.Terang saja Eriel De Atria selama beberapa waktu ke belakang dirinya tidak bisa ditemui. Dua bulan kebelakang (Pisces dan Virgo) ia menempa diri dalam semadi Aura dan penggemblengan kualitas ilmu Aura tipe Eksperimental [Supremasi Pusaka: Sinar Rembulan], guna menekan konsumsi Energi-Aura supaya lebih efisien.Arius. Putranya bersama guru pribadinya, sengaja melihat bagaimana Eriel berlatih. Eriel yang memintanya. Dimaksudkan agar putranya secara langsung menyaksikan bahwa apa yang telah dimiliki serta dicapai oleh orang tuanya selalu berimplikasi dengan proses. Juga penting menanamkan pola pikir, tentang proses yang sama pada tiap-tiap individu tidak berarti akan menghasilkan kondisi yang sama. Eriel mencintai keluarganya. Suami dan putranya selalu dia rawat baik-baik—ya, selama tidak menghalanginya secara mematikan dari tujuannya yang mulia, tidak ada alasan baginya untuk menyingkirkan mereka sekalipun ke
Episode 212: Semoga Kita Senantiasa Dicucuri Nikmat Ketulusan Dan Syukur, Bukan Panasnya Benci!3467 / 09 / Scorpio (Musim Semi). 12:44.Bangsa Selatan-Putih, di kota Owan ....{Mayoritas model bangunan-bangunan pada kota Owan umumnya serupa tabung dengan puncak yang mengerucut, beserta warna cat yang didominasi monokromatik dan batik Pring Sedapur lebih diminati; banyak pintu dan jendela rumah warga tidak luput dari motif batik Pring Sedapur, termasuk busana hangat mereka. Terlebih lagi, panji kota Owan berpola batik Pring Sedapur dengan dasar warna hitam. Karakteristik masyarakatnya dominan tegas, galak, pragmatis serta disiplin. Menekankan ekonomi terpimpin. Suhu terendah di kota Owan—pada tahun ini—pernah mencapai -60 derajat celcius.}Taman makam di perumahan Sin hampir jarang sepi dari aktivitas manusia. Sibuk oleh acara makam, bersih-bersih hingga membesuk, atau para dukun-dukun Aura Gelap mencari tanah kuburan untuk ritual terlarang. Salah satu tempat peristirahatan terakhir
Episode 213: Haruskah Sesuatu Yang Berharga Selalu Apa Yang Tidak Akan Pernah Kami Miliki?3467 / 12 / Scorpio (Musim Semi).Dengan tanpa terhalangi Zion terpental dari sebuah ruangan, menembus dinding menuju ruangan di seberang ....'BLEDAARR'.Hantaman kerasnya tidak hanya merusak dinding dan menggetarkan lantai, tetapi sekaligus menimbulkan efek suara keras yang kedengaran beberapa lantai ke bawah / atas gedung. Meski dia telah tergeletak begitu saja di lantai, tidak sedikit pun terlena untuk mengambil waktu merebahkan diri lebih lama, ia kerahkan badannya guna bangkit lagi.Duduk siaga bersama detak jantungnya yang masih terpacu dalam tensi yang tegang, dadanya kembang kempis dan pandangannya terkonvergensi pada pelaku penyerangan. Lantas [Bola Api Aura] Zion aktivasi.Tetapi cukup disayangkan, tiga bola api seukuran bola basket yang dirinya manifestasikan tetap gagal jadi motif pelaku lumpuh.Dan makhluk misterius itu di sana; di seberang ruangan yang Zion tempati, makhluk aneh na
Episode 299: Karena Kebahagiaan Itu Membosankan, Sama Membosankannya Dengan Penderitaan!'Wush'.Sekelebat bayangan kemerahan pekat melintas di hadapannya. Gaun merah yang menjuntai hingga ke tumit kaki berkibar mistis dengan dua mata yang bersinar putih menyilaukan mengintip dari rambutnya yang hitam amat panjang serta-merta dikenali Eriel De Atria sebagai Azusa Mingxia, Pewaris Aura Cahaya terakhir di benua Selatan.Bagian mengejutkannya ketika sosok Azusa berintegrasi dengan Eriel selayaknya air dan basahnya diiringi ribuan pasukan yang siap melawan sesosok pria gondrong berbusana urakan yang mengangkat pusaka Tongkat-Kujang Berlian. Suasana dimeriahkan lagi oleh berlangsungnya gerhana matahari serta beberapa meteor kemerahan yang menghujani wilayah Selatan. Fenomena alam yang sekalian dieksploitasi oleh Eriel dan sosok pria gondrong demi memperoleh kualitas Aura Cahaya lebih tinggi. Guru Erika pun bahkan bergabung mendukung pria Auranias Cahaya itu.Dan jiwa Azusa Mingxia yang seak
Episode 298: Seperti Menyaksikan Benda Yang Belum Pernah Ada Di Dunia Ini.3469 / 03 / Leo (Musim Semi). 12:05.Ruruia hanya bingung harus bersikap seperti apa saat yang didapatkan adalah sesuatu yang tidak terencana sejauh hidupnya. Walau bagaimanapun keadaannya tekadnya kokoh kepada alasan dia memulai. Yang lebih baik dari itu adalah tidak satu pun yang menyadari niat terselubungnya. Kemenangan kelompoknya tidak hanya mendapat apresiasi dari masyarakat, penghargaan berupa materi dan medali diserahkan pemerintah kota Diwa kepada kelompok Tunggalitas—ya, tidak diragukan lagi, para petinggi Tunggalitas yang mendapatkan manisnya sedang anggota-anggota dibawahnya cukup mendapatkan hikmahnya.Ratusan sampai ribuan individu rela menyesaki area rumah megah Ruruia hanya demi menyaksikan sekaligus menyambut ketua baru Tunggalitas. Amat ramai. Sampai-sampai disiarkan langsung oleh salah satu stasiun televisi lokal sebab peristiwa ini sangat historis bagi tiap-tiap kalangan yang terlibat di da
Episode 297: Hidup Ini Jadi Berat Karena Sebagai Hal Yang Tidak Diinginkan.Tensi pertarungan lebih tinggi dan intensitas serangan lebih rapat. Sangat ambisius dan agresif bagaimana mereka bertempur. “GYYAAAAAAAAAH ...!” Odero mengaktivasi [Sisik Seribu Api] yang mengejawantahkan ratusan bola-bola api seukuran bola tenis tepat memberondongi Aleon.'BLARSH'.“... [Benteng Timur] Aktif!” Bersama kecekatan Aleon yang luar biasa sebuah serangan balik diserahkannya, “[Seribu Duri Salju] kombinasi [Gelembung Udara Peledak] ...!”'BOOMM'.'BOOMM'.Kendatipun mati-matian serangan jarak jauh-dekat silih berganti belum ada tanda siapa yang dipastikan mencapai garis kemenangan.Begitu duel tiba dipukul 15:37, Energi-Aura milik Odero yang telah menipis dan keadaan yang menyudutkannya menciptakan alasan untuk menabrakkan dirinya menuju satu pilar. Berniat meledakkan semuanya. 'DHUAAARSS'.Selepas berhasil, keseimbangan keempat pilar berantakan. Suplai unsur alam kepada Aleon terhenti. Dan tidak
Episode 296: Mati Dalam Kebebasan Lebih Baik Ketimbang Hidup Dalam Perbudakan.3469 / 02 / Leo (Musim Semi).Aleon selaku pimpinan serikat kaum siluman Selatan-Putih belum kalah mempertahankan ideologinya sekalipun dengan telak dan merugikan kelompoknya telah dikalahkan—sampai mencelakainya malah.Pertempuran di hutan Rambut Alam telah tuntas, tapi banyak target operasi yang entah bagaimana melarikan diri tanpa malu-malu, tanpa dapat dihentikan saat keadaannya sangat mendukung penangkapan besar-besaran. Ada yang melakukan pembelotan atau telah terlibat situasi pelik yang menyebabkan itu lazim terjadi.Tidak diragukan lagi,—meskipun enggan diakui—sebagai salah satu yang melarikan diri dari operasi tersebut ialah Aleon dan tokoh-tokoh kesayangannya. Sementara sekutu-sekutu Odero menuntaskan urusannya masing-masing, dia dalam kemantapan hati sendirian mendatangi lokasi keberadaan Aleon. Tidak sulit baginya menemukan siluman singa itu selagi Odero sendiri yang mengumumkan dalang atas kek
Bab 9: SISTEM AURA V.7.5 (Peserta Primordial).'Di luasnya alam semesta Aura ini ... ada yang mengawasi mereka.'Menyaksikan data-data alam semesta Aura dan Gudang Ilmu-Ilmu Aura, siapapun pasti takjub akan semua pengetahuan bagai tak berujung itu, yang apabila dicatatkan sebagai sebuah buku anak-anak pun tidak akan keliru dalam menebak bahwa manusia biasa akan kehabisan umurnya sebelum mampu merampungkan semua detail yang ada. Ya, itu terdengar seperti lelucon atau lebih konyol lagi.Dan semua usaha para Programmer Aura untuk menyatukan setiap generasi dengan cara yang sangat variatif gagal total dan malah sebaliknya, pembentukan heterogen menjadi persaingan antar departemen permainan dunia yang beralih perselisihan abadi tak berujung. Satu-satunya jalan keluar sebetulnya hanyalah pemusnahan secara tak bersisa.Menyebabkan kerumitan masif, kebingungan tanpa ujung dan melontarkan ribuan pertanyaan dari mereka-mereka yang menuntut kejelasan mendalam, “Mengapa Sistem mengondisikan ske
Bab 8: SISTEM AURA V.7.5 (Peserta Primordial).Mengingkari prinsip kinerja alam semesta bagi Solum bukanlah kemustahilan. Dialah yang mendesain hukum semesta Aura. Membangun atau menghancurkan peradaban. Sebagai satu dari beberapa Programmer yang utama. Sang pimpinan Departemen Permainan Dunia Sistem Dewa-Dewi. Dalam kasus itu, beberapa sebutan istimewa tersemat kepadanya, walaupun yang paling kontroversial adalah kemampuannya dalam meretas Sistem lalu memanipulasi seluruh dunia.Dari sana tidak perlu ada yang diherankan, gelar dan ilmunya melampaui seluruh peserta di dunia Aura. Lebih baik dari itu, usianya yang sangat panjang melebihi umur alam semesta Aura. Dirinya lebih dulu eksis daripada kehadiran dunia Aura itu sendiri. Menjadi saksi banyak peristiwa dan hidup-mati makhluk-makhluk permainan. Sebelumnya bahkan ia telah menciptakan permainan dunia sesuai visual imajinasinya. Heroik, antagonistis, nyata, maya, kasar atau segala sesuatu yang eksis di semesta Aura telah diketah
Halo.... Salam hangat dari Penulis Sistem Aura Infinity.Maaf telah menunggu lama...Karena Ada beberapa soal yang harus penulis rampungkan, maka novel ini akan dilanjutkan setelah penulis menyelesaikan urusannya. Tentu dengan upaya agar gaya penulisan yang lebih ringan dan informatif (ya semoga saja) ....Terima kasih untuk yang berkenan membaca atau selainnya, penulis sangat mengapresiasi itu.maaf untuk banyak kesalahan dan kalimat yang menyinggung. Sungguh penulis hanya bermaksud menghibur dan moga tulisan sederhana ini bisa jadi Manfaat besar dalam kenyataan para pembaca....Nantinya penulis akan buatkan episode tambahan lebih dulu sebelum memasuki jilid 3. Beberapa episode jilid 2 pun sudah penulis revisi--artinya novel ini masih Berlanjut Sekalipun Sepi Peminat. Kalau semua ini kurang memuaskan, atau bahkan buruk yaaaa... aku kembalikan pada kebijaksanaan para pembaca....Terima kasih...
Bab 7: SISTEM AURA V.7.5 (Dewan Keadilan 0).Bangsa Tanah / Eartheia ....Konon nomor 0 adalah angka terakhir yang ditemukan setelah melalui angka 1 sampai sembilan ....Pun konon, siapa yang terkoneksi dengan Sistem secara langsung dia adalah budak dari Sistem itu sendiri. Tidak ada yang begitu peduli pada seorang pria yang hidup sendiri dan terbuang di hutan Ozon selain dirinya sendiri. Bertahun-tahun di sana, bahkan biarpun dia terlahir dari keluarga yang paling dihormati di desanya, dia tampak selalu terasingkan tidak seperti anggota-anggota keluarganya, mengerjakan apapun selalu seorang diri.Semua bermula saat diantara kedua saudara kandungnya dia adalah si bungsu (anak ketiga) yang tidak mewarisi Aura; non-Auranias. Tidak sedikit pun berminat melestarikan pemahaman keluarganya yang konservatif; Ortodoks-Aura. Satu-satunya anak yang berbeda, yang vokal mengingkari cara hidup keluarganya. Memiliki cara pandang sendiri mengenai dunia Aura dan cara kerjanya. Tidak sepakat harus se
Episode 295: Ketika Sudah Punya Segalanya Kita Umumkan Bahwa Hidup Ini Mudah Dan Indah. 18:44.Badai salju!Dalam rangka bermain bersama teman-temannya Zihao terpaksa menundanya lantaran derasnya arus badai yang menerpa Kota New Feel dan sekitarnya. Akan amat berbahaya kalau ia bermain di luar ruangan dalam cuaca yang dapat menerbangkan dua ekor kuda.Sekarang di kamarnya, Zihao menikmati lagi masa kanak-kanaknya dengan membaca komik Adiwira Auranias Cahaya Generasi Klasik. Komik yang cocok buat anak seusianya. Bahasa yang ringan tidak berbelit-belit, topik yang santai tidak berlebihan, banyak humor yang pas, tanpa bualan-bualan kontroversial, tanpa bunuh-membunuh, benar-benar pantas untuk melepaskan penat dan menghibur diri.Namun, begitu kebosanan mengintervensi jiwanya, dia meninggalkan kamarnya untuk lalu duduk bersama Mama-nya di sofa ruang utama. Sambil menonton acara televisi yang kesulitan mendapatkan sinyal karena badai yang berlangsung, sehingga hanya beberapa stasiun televi