Single Mom Milik Tuan CEO

Single Mom Milik Tuan CEO

last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-03
Oleh:  EsKobokOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
22Bab
1.2KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Sinopsis

Karena sebuah kecelakaan dan kesalahpahaman antara seorang wanita bernama Zara, dengan seorang pemuda tampan bernama Zeo, Zara terpaksa harus menanggung benih Zeo di dalam rahimnya. Zeo berpikir kalau ini adalah rencana dan jebakan yang dibuat Zara, untuk merebut hatinya. Sampai hal yang tidak diinginkan pun terjadi, sehingga membuat Zara malu dan mengasingkan dirinya sendiri dari hadapan mereka. Zara mengandung dan melahirkan anak dari Zeo. Zara merawat anak Zeo dengan sepenuh hati, karena bagaimanapun juga itu adalah darah dagingnya sendiri. Apakah kehidupannya akan baik-baik saja ke depannya?

Lihat lebih banyak

Bab 1

Manipulasi Rival

TAP ... TAP ....

Suara langkah kaki terdengar jelas dari luar ruangan, untuk menuju ke ruangan tersebut. Langkah itu kemudian berhenti tepat di depan pintu ruangan, disusul dengan ketukan pintu yang seirama.

"Masuklah!"

Seorang wanita berperawakan tinggi dan sexy pun datang di hadapan seseorang yang berada di dalam ruangan tersebut.

"Permisi, Tuan. Apakah anda memanggil saya?" tanyanya dengan lembut.

Pria paruh baya itu menatap tajam ke arah wanita yang diketahui adalah asistennya, "Apakah sudah berkumpul semuanya?" tanya seorang lelaki paruh baya, pemimpin keluarga Abraham.

"Sudah, Tuan. Tuan dan Nyonya Latulini sudah berada di ruangan temu."

Tuan Abraham mengangguk kecil, "Baiklah. Aku akan segera ke sana."

Beberapa waktu diperlukan untuk persiapan menuju ke ruangan yang ditunjuk sebagai tempat pertemuan antara dua keluarga besar, dalam menjalani bisnisnya.

Ketika mereka mengetahui Tuan Abraham datang ke ruangan tersebut, mereka pun bersiap untuk menyambutnya.

Kini, sudah berdiri di hadapan mereka orang yang sangat berpengaruh bagi kedua grup besar tersebut. Sebanyak 80% saham dipegang oleh lelaki paruh baya ini. Oleh sebab itu, mereka sangat menghormati Tuan Abraham.

"Selamat datang, Tuan Abraham."

Mereka menyambutnya dengan posisi tegak, kemudian segera duduk setelah Tuan Abraham menempati tempat duduknya.

Tuan Abraham mengedarkan pandangannya ke seluruh sisi ruangan. Memang benar yang dikatakan sekertarisnya, bahwa semua orang sudah berkumpul pada tempatnya masing-masing.

"Terima kasih atas kesediaannya datang ke tempat pertemuan ini. Banyak sekali yang harus kita bahas, demi majunya kedua grup besar yang sedang berjalan ini," ujarnya, membuat keringat tak henti-hentinya bercucuran dari kening Tuan besar keluarga Latulini.

Di sebelah kanan Tuan Abraham, terdapat Zeo Abraham yang merupakan satu-satunya keturunan dari keluarga Abraham. Kemudian di sebelah Zeo ada adik dan juga adik ipar dari Tuan Abraham, yang tak lain adalah Om dan Tante Zeo.

"Sebelumnya, saya ingin tanya hasil dari pemasaran yang dilakukan oleh Latulini Group. Apakah sudah ada kemajuan mengenai jasa yang dipasarkan?" tanya Tuan Abraham.

"Baik, terima kasih atas pertanyaannya, Tuan Abraham. Kami dari Latulini Group, sudah berusaha melakukan yang terbaik untuk memasarkan jasa design ruangan, yang dimiliki oleh Abraham Group," ujar Tuan Latulini, sembari membuka sebuah data yang ada di depan layar komputernya.

Semua orang memperhatikan dengan saksama, setiap slide yang sedang dipresentasikan oleh Tuan Latulini. Setiap datanya valid, sampai hampir tidak ada celah yang bisa dilalui oleh pihak yang tidak senang dengannya.

Dari sekian banyak orang yang menyukainya, pasti ada segelintir orang yang tidak menyukainya. Hal itu benar, karena memang pihak Om dan Tante Zeo yang memang tidak senang dengan kerja sama di antara kedua keluarga ini.

Ren Abraham, Om dari Zeo, mendekatkan diri ke arah istrinya, "Kalau seperti ini, apa bisa kita melawan mereka?"

Nampaknya mereka sangat risau, karena data yang diberikan mereka sangat valid, dan bisa dipertanggungjawabkan keabsahannya.

"Tenang, kita masih punya rencana B!"

Ren mengangguk, karena mendengar Yuki membisikkan hal menenangkan seperti itu padanya.

Yuki memandang dalam ke arah Tuan Latulini, sembari mempersiapkan dirinya untuk melakukan serangan besar kepadanya.

Tak perlu diragukan lagi, public speaking yang ia miliki sangatlah di atas rata-rata. Tak jarang pada setiap pertemuan bisnis, Tuan Abraham selalu menyelipkan Yuki pada perjalanan bisnisnya.

"Itulah beberapa client yang sudah Latulini Group dapatkan," ucap Tuan Latulini sebagai tanda mengakhiri presentasi yang ia lakukan.

Semua orang bertepuk tangan, tak terkecuali pasangan Yuki dan Ren.

"Terima kasih atas presentasi yang sudah dilakukan, Tuan Latulini," ujar Tuan Abraham memberikan apresiasi kepadanya.

Yuki bersiap mengangkat tangannya, membuat Tuan Abraham yang melihatnya segera mengangguk kecil tanda memberikan waktu dan tempat untuknya berbicara.

Yuki bangkit dari tempat duduknya, menyamai Tuan Latulini yang memang sedari tadi sudah dalam keadaan berdiri.

"Terima kasih, Tuan Abraham atas waktu dan tempat yang dipersilakan untuk saya. Sebelumnya, saya ingin menyampaikan tentang keluh-kesah saya terhadap Latulini Group, pada beberapa bulan terakhir ini. Hal ini berdampak pada income yang diterima Abraham Group, dari kesepakatan yang sebelumnya sudah ditentukan bersama," ujarnya dengan sangat percaya diri.

Di hadapannya saat ini, sudah tersambung antara proyektor dan juga laptop miliknya. Ia membuka seluruh data dan laporan yang ia miliki, untuk menjatuhkan kedudukan Latulini Group di hadapan pemimpin mereka saat ini.

"Pada bulan Januari, Latulini Group terlibat sebuah proyek rahasia dengan beberapa perusahaan, seperti Mutiara Group, Sky Group dan juga Star Group. Income yang harusnya diserahkan kepada Abraham Group adalah 70% tetapi Latulini Group hanya memberikan sebanyak 30 % saja," paparnya, sontak membuat semua orang terkejut mendengarnya.

Zeo tak berkutik, hanya bisa mendengar para senior mempresentasikan apa yang sudah mereka persiapkan. Namun, tak dapat dipungkiri kalau Zeo merasa sangat terkejut dan tak menyangka, bahwa ia menemukan kecurangan yang dilakukan oleh pihak Latulini yang sebelumnya sangat ia percayai.

Tuan Latulini mendelik protes, "Intrupsi! Saya memang menerima proyek tersebut pada bulan Januari lalu, tetapi kami memberikan fee yang sesuai dengan yang tertera di kontrak!"

Suasana menjadi canggung, ketika Tuan Latulini protes dengan tuduhan yang dilayangkan Yuki padanya.

Yuki mendelik tajam ke arahnya, "Saya berbicara dengan bukti! Ada bukti berkas yang anda tanda tangani dengan beberapa client tersebut!"

Bukti? Itu adalah hal yang mustahil. Tuan Latulini merasa, ia sama sekali tidak menandatangani berkas apa pun, selain berkas kesepakatan bersama dengan para client.

"Bukti tanda tangan apa yang anda maksud?" tanya Tuan Latulini bermaksud menantang.

Yuki menyunggingkan senyumnya, lalu mengeluarkan beberapa berkas yang di dalamnya terdapat tanda tangan perjanjian yang sama sekali tidak Tuan Latulini ketahui.

Lembar demi lembar ia buka, dengan mata yang terus-menerus mendelik tak percaya dengan apa yang ia lihat.

"Apa ini?" gumam Tuan Latulini, sangat terkejut dengan berkas yang sama sekali tidak ia ketahui.

Yuki menyunggingkan senyumannya, lalu memunculkan hasil pindai berkas yang ada di tangan Tuan Latulini.

Semua mata terperangah, kaget dengan yang mereka lihat. Walaupun tidak percaya, tetapi mereka melihat dengan jelas tanda tangan yang merupakan milik Tuan Latulini.

"Bisa kalian lihat, ini adalah bukti berkas yang saya katakan. Tuan Latulini secara rahasia menilap uang yang kita dapatkan dari proyek di bulan Januari!" 

Suasana semakin memanas, dan seketika orang yang bekerja pada Latulini Group menjadi sangat takut dengan tuduhan yang dilayangkan Yuki pada mereka.

Zeo mendelik kaget, 'Bagaimana bisa mereka melakukan hal selicik ini dengan perusahaan kami? Tidak bisa dimaafkan!' batinnya yang merasa sangat kesal dengan perjanjian kerja sama yang sudah terlanjur terjadi di antara mereka.

"Apa benar itu, Tuan Latulini?" tanya Tuan Abraham, yang sudah tersulut emosi dengan hal licik yang sudah dimanipulasi oleh pihak Yuki dan juga Ren.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
22 Bab
Manipulasi Rival
TAP ... TAP ....Suara langkah kaki terdengar jelas dari luar ruangan, untuk menuju ke ruangan tersebut. Langkah itu kemudian berhenti tepat di depan pintu ruangan, disusul dengan ketukan pintu yang seirama."Masuklah!"Seorang wanita berperawakan tinggi dan sexy pun datang di hadapan seseorang yang berada di dalam ruangan tersebut."Permisi, Tuan. Apakah anda memanggil saya?" tanyanya dengan lembut.Pria paruh baya itu menatap tajam ke arah wanita yang diketahui adalah asistennya, "Apakah sudah berkumpul semuanya?" tanya seorang lelaki paruh baya, pemimpin keluarga Abraham."Sudah, Tuan. Tuan dan Nyonya Latulini sudah berada di ruangan temu."Tuan Abraham mengangguk kecil, "Baiklah. Aku akan segera ke sana."Beberapa waktu diperlukan untuk persiapan menuju ke ruangan yang ditunjuk sebagai tempat pertemuan antara dua keluarga besar, dalam menjalani bisnisnya.Ketika mereka mengetahui Tuan Abraham datang ke ruangan tersebut, mereka pun bersiap untuk menyambutnya.Kini, sudah berdiri di
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-10
Baca selengkapnya
Berita Duka
Mendengar pertanyaan Tuan Abraham, para pihak Latulini Group menjadi ketar-ketir karenanya. Permasalahannya memang mereka tidak tahu mengenai dokumen yang diperlihatkan Yuki, bahkan Tuan Latulini sendiri pun tidak merasa pernah menandatangani berkas tersebut.Mereka hanya bisa saling melempar pandangan, karena merasa bingung dengan apa yang harus mereka katakan.Sementara itu, Tuan Latulini hanya bisa memandang bingung ke arah Tuan Abraham, membuatnya bungkam seribu bahasa.Karena tak ada jawaban dari Tuan Latulini, kemarahan Tuan Abraham pun memuncak drastis.BRAK!Tuan Abraham bangkit sembari menggebrak meja yang ada di hadapannya, membuat semua orang sontak merasa terkejut dan takut dengan keadaan.Zeo hanya bisa memandang ayahnya yang tengah tersulut emosi, sembari tetap berusaha netral dengan keadaan."Kalau Latulini Group tidak bisa membuktikan tuduhan ini, saya anggap tidak ada perjanjian apa pun yang bisa diteruskan dengan Latulini Group! Abraham Group juga akan meminta bayara
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-10
Baca selengkapnya
Direnggut Takdir
Tuuut ... tuuut ....Sambungan telepon mereka terputus, setelah mendengar suara benturan yang sangat keras. Hal itu membuat Zara merasa sangat kaget ketika mendengar suara yang begitu keras, seperti sedang menghantam benda keras lainnya.TES!Seketika air mata Zara menetes dengan derasnya, walau tanpa ia sadari. Walaupun ia tidak mengetahui dengan jelas, tetapi firasatnya mengenai kedua orang tuanya sangatlah tajam.BRUK!Barang belanjaan yang sedang ia pegang, mendadak jatuh tercecer ke atas lantai. Barang-barang bermerk yang selalu ia beli ketika ada edisi terbaru, terasa tak berarti lagi saat ini.Tak hanya barang-barang belanjaannya yang terjatuh, tetapi juga handphone dan dirinya yang ikut tertunduk lemas karenanya.Semua orang memandang ke arahnya dengan bingung, tetapi sama sekali tidak ada yang berani mendekat ke arahnya yang terlihat sudah sangat hancur saat ini."Kenapa harus terjadi denganku?" gumam Zara, yang merasa sangat kesal dengan berita duka ini.Bukan hanya bisnisny
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-10
Baca selengkapnya
Terpaksa
Zain menarik kasar tangan Zara, membuat Zara merasa sangat kesal karenanya. Azhar yang melihatnya pun merasa sangat kesal, karena Zain yang bisa-bisanya berlaku kasar terhadap Zara.Dengan cepatnya, Azhar menahan tangan Zain sehingga membuat Zain tak bisa berkutik. Mereka saling melempar pandangan kebencian, tak membiarkan masing-masing dari mereka melakukan apa pun."Lepaskan tangan Zara!" bentak Azhar, yang tidak bisa melihat Zara diperlakukan kasar seperti itu.Zain memandangnya dengan sinis, "Apa pedulimu?""Aku sangat peduli dengannya!""Tapi aku sama sekali tidak peduli denganmu!" bentak Zain, membuat Azhar tak bisa berkutik.Dengan kasar, Zain melepaskan tangan Azhar yang menahannya, membuatnya terlepas dari genggaman tangannya.Mereka saling melempar pandangan kebencian, karena masing-masing dari mereka ingin memberikan yang terbaik untuk Zara.Zara yang melihat perseteruan antara mereka, menjadi sangat geram dengan sosok Zain."Aku tidak tahu apa yang kau inginkan! Jangan mac
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-10
Baca selengkapnya
Kesalahpahaman
Rencana yang sampai melibatkan Zeo, sungguh merupakan rencana keji yang hanya akan dilakukan oleh seseorang.Ya! Siapa lagi kalau bukan pasangan Yuki dan juga Ren. Mereka adalah dalang di balik rencana yang lebih kejam lagi dari sebelumnya.Belum puas mereka melihat bisnis keluarga Latulini hancur, sampai membuat pemimpinnya kehilangan nyawanya. Belum cukup puas, mereka juga bermain api pada Zara yang merupakan pewaris satu-satunya dari Latulini Group.Ren menyunggingkan senyumannya, "Biar pemimpin Abraham Group tahu, kelakuan busuk dari Latulini Group! Bukan hanya orang tuanya saja yang melakukan korupsi, tetapi putrinya bahkan berani tidur dengan putra dari pemimpin Abraham Group!"Mendengar ucapan Ren, Azhar hanya bisa menelan salivanya. Ia tidak bisa melakukan apa pun untuk menolong temannya itu. Ia hanya bisa berpangku tangan dengan Ren dan juga Yuki, tentang biaya operasi untuk adiknya.Dengan tekad yang sudah bulat, Azhar memapah tubuh Zara ke tempat yang sudah disediakan oleh
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-10
Baca selengkapnya
Penjebakan
Sinar matahari memaksa masuk ke dalam celah gorden, menyinari mata indah milik Zara. Perlahan Zara membuka matanya, kemudian tersadar dengan ruangan yang sama sekali berbeda dengan ruangan kamarnya.Pandangannya ia edarkan ke sekeliling ruangan, dan membulat seketika saat melihat Zeo yang bertelanjang dada di sebelah tempat ia tertidur.Pemandangan absurd ini membuatnya sangat terkejut, sampai pipinya memerah seketika."Ah!!" pekiknya yang sangat terkejut dengan pemandangan tersebut.Karena mendengar teriakan yang cukup keras, Zeo pun sampai terbangun dari tidurnya. Ia mengubah posisinya menjadi duduk, sembari berusaha menyanggah kepalanya yang masih berat efek obat perangsang yang sengaja diberikan Ren padanya.Zeo menoleh ke arah Zara yang berada di sebelahnya, dengan pandangan yang sinis."Jangan berteriak di telingaku!" bentak Zeo kesal, saking sakitnya telinganya karena mendengar teriakan yang absurd dari Zara.Zara mendelikkan matanya, karena ia tak percaya ada sosok Zeo di sebe
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-07
Baca selengkapnya
Menemuinya
Kabar burung tentang penangkapan Zara merebak seketika. Para staf berbondong-bondong mendemo perusahaan Latulini Group, tempat mereka sebelumnya bernaung. Namun apa daya, tidak ada yang bisa menjawab semua keluh-kesah mereka tentang pembayaran upah yang belum tuntas.Kedua pemimpin Latulini Group sudah tiada, dan pewarisnya pun sudah masuk ke dalam jeruji besi. Sia-sia belaka mereka melakukan aksi demonstrasi di depan gedung Latulini Group. Tak ada yang bisa menampung aspirasi mereka, karena sudah tidak ada lagi cikal-bakal penerus Latulini Group.Zain yang melihat kerumunan aksi tersebut, hanya bisa menelan salivanya. Tak disangka, kehancuran Latulini Group akan menjadi separah ini."Untuk apa mereka melakukannya? Kenapa parah sekali yang mereka perbuat?" gumamnya, yang tak menyangka dengan apa yang para staf Latulini Group lakukan.Satu-satunya orang yang tidak terima penangkapan Zara, adalah Zain. Namun, pada saat hari di mana pengadilan itu berlangsung, Zain tidak tahu-menau dan b
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-07
Baca selengkapnya
Pembebasan Dadakan
Zain melangkah cepat menemui staf kepolisian yang ada di ruangannya. Butuh usaha besar untuk bisa sampai ke tempat staf tersebut, karena jarak lapas dan kantor staf yang cukup jauh jika ditempuh dengan berjalan kaki.Zain sudah berhadapan dengan staf yang mengantarkannya menuju lapas Zara, dan ia memandangnya dengan sinis.Menyadari kedatangan Zain, staf tersebut pun segera bangkit dari tempatnya untuk menyamai tinggi Zain."Sudah selesai berkunjung, Tuan Muda? Cepat sekali? Padahal, masih ada sisa waktu 2 menit."Tak mau berbasa-basi, Zain menggebrak meja yang berada di antara mereka."Berikan aku catatan jaminan untuk kebebasan Latulini! Aku ingin dia bebas secepatnya!" ujarnya, sontak membuat para staf yang mendengar ucapannya mendelik terkejut karenanya."A-apa yang anda maksud, Tuan Muda?" tanya staf yang tak mengerti dengan maksud Zain.Mata Zain semakin menajam, "Aku ingin membayar jaminan kebebasan Zara Latulini! Kau tidak tuli, bukan?" bentaknya, sontak membuat para staf sema
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-08
Baca selengkapnya
Tidak Memiliki Harapan
Bayangan Zain terlihat dengan jelas, memantul pada kaca jendela mobilnya. Zara hanya bisa memandangnya dari pantulan kaca, karena ia tidak sanggup untuk melihat Zain yang begitu baik padanya.'Zain sudah begitu baik padaku, tetapi kenapa aku malah merasa tidak enak padanya?' batin Zara, yang tidak ingin merasa cuma-cuma menerima uluran tangan dari Zain."Zara, bisa kita bicara sebentar?" panggil Zain, Zara terkejut lalu berusaha mempersiapkan dirinya untuk berbicara dengan Zain.Zara membalikkan tubuhnya ke arah Zain dan memandangnya, "Kau ingin kita membahas tentang apa?" tantang Zara, yang merasa hanya ini yang bisa ia lakukan untuk membalas perlakuan baik Zain terhadapnya sekarang."Tentang kabar burung itu, apakah benar kau menjebak Zeo untuk melakukan hal yang tidak baik?" tanyanya.Zara sudah menduga, pertanyaan semacam ini pasti akan terlontar dari mulut Zain."Tidak, semua itu tidak benar."Zain mendelik bingung, "Walau tidak benar, apakah kau dan Zeo sudah ...." Ia tak sanggu
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-09
Baca selengkapnya
Mata-mata
Hari sudah semakin sore, Zain sudah selesai melakukan tugasnya dengan baik dan benar.Zara mengantarkannya sampai depan pintu rumah. Melihat Zain yang ada di hadapannya, ternyata cukup membuat hati Zara menjadi tidak keruan.'Dia sebenarnya baik, tetapi aku tidak bisa terus berada di sisinya. Aku harus pergi, aku tidak bisa bersama dengan orang sebaik dirinya,' batin Zara yang sudah tidak mau memikirkan tentang perasaannya lagi terhadap Zain.Walaupun berat, Zara pasti akan melakukannya sebisa yang ia mampu.Pandangan mereka saling bertemu, membuat Zain merasa tidak ingin meninggalkan Zara sendiri di sini."Apa kau butuh sesuatu?" tanya Zain sebelum pergi dari hadapan Zara.Zara menggeleng kecil, "Tidak. Pulanglah sebelum malam tiba."Karena sudah merasa terusir, Zain pun memakai jas hitamnya dan langsung berbalik dari hadapan Zara."Gunakan telepon genggam yang ada di atas meja kamar. Aku sudah persiapkan khusus untukmu, jika kau memerlukan sesuatu, kau bisa hubungi aku," ucapnya tan
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-10
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status