Share

94. Penolakan Intan.

"Nggak Intan. Mas nggak bisa! Mas nggak bisa jika kamu pergi dari Mas. Beri Mas Kesempatan lagi. Satu kali saja! Mas janji, Mas janji tidak akan lagi melakukan kesalahan yang sama!" Mas Dika kembali membujuk. Namun sayang hatiku sudah karam. Tak mampu lagi untuk berlayar bersamanya.

" Aku memafkanmu, tapi untuk berlayar lagi serta membangun rumah tangga denganmu. Aku tak mampu. Kadang kita tak pernah tau nilai suatu momen sampai ia jadi kenangan! Dan kamu telah menghancurkan semua kenangan itu," Kini aku sedikit menepis tangan Mas Dika. Lalu membuka pintu mobil dan langsung masuk ke dalamnya.

Kuhidupkan mesin mobil dan membawa mobil ini berjalan meninggalkan ia yang berdiri seorang diri. Menatap kepergianku di bawah hujan yang mengguyuri payungnya.

"Ma ... apa Mama tak bisa memaafkan Papa? Apa memafkan itu begitu sulit?" ujar putraku ragu-ragu di tengah perjalanan kami. Aku menoleh sekilas ke arah putraku. Senyum tipisku tersunging di bibir untuknya.

Aku lupa jika putraku bukanlah p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status