Share

78. Biarkan mantan menjadi kenangan.

"Topan!" teriak Edward lantang. Lelaki berseragam hitam yang tadi membiarkan aku masuk menghampiri dengan tubuh yang gemetaran.

Matanya melirik ke arahku. Kentara sekali rasa penyesalan di mimik wajahnya. Menyesal karena telah membiarkan aku masuk, hingga berdampak nasib sial untuk dirinya.

"Maafkan saya, Pak!" batinku berbicara lewat tatapan mata.

"Aku sudah mengatakan padamu, Topan. Jangan biarkan orang asing masuk ke dalam rumahku!" hardik Edward.

Eh ... busyet. Selain ganteng, ternyata pria ini juga sombong. Rumor yang mengatakan bahwa seorang Edward Snowden yang dingin dan tak berperasaan itu memang benar. Nggak kebayang, hidup sebagai Ayu. Betapa tersiksa batinnya menghadapi lelaki arogan ini.

"Tapi mereka bukan orang asing. Mereka keluargaku," timpal Ayu. Tangannya yang berkeringat mencengkram lenganku erat.

"Aku tak peduli mereka keluargamu atau bukan. Bagiku mereka hanya orang asing!" Edwar menatap Ayu tajam. Tangannya terayun ke atas. Jari tengah dan jempol beradu membuat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status