Share

80. Mantan ngajak balikan.

"Apa sekarang kamu menyesal, Mas? Kita akan tahu seberapa beharga pasangan kita saat kita sudah kehilangan. Seperti apa yang kamu lakukan saat ini. Iya, kan, Mas! Tapi sayang, rasa penyesalan dan kehilanganmu itu sudah terlambat. Hati ini ...," Lanjutku sambil menunjuk dada sebelah kiriku. "Di sini sudah mati, tak ada lagi rasa untukmu. Karena telah kamu hancurkan berkeping-keping dan tak bersisa,"

"Tak bisakah kamu memberikanku kesempatan ke-dua, Intan? Tuhan saja maha pemaaf, masa kamu tidak?"

"Tapi aku bukan Tuhan, Mas! Aku manusia, wanita rapuh yang berpura-pura menjadi kuat. Namun di hati ini, remuk redam, Mas! Bagiku tak ada yang namanya kesempatan ke-dua bagi seorang penghianat. Untuk Apa kesempatan ke-dua jika pada akhirnya kamu akan mengulanginya lagi dan lagi. Bahkan sampai detik ini saja, kamu tak menyadari kesalahanmu itu apa! Aku tak sanggup mengobati luka!" tekanku.

Aku langsung membelokkan badanku, meninggalkan dia untuk masuk ke dalam rumah. Tanganku dengan cepat men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status