Share

88. Pelakor memang lebih ganas.

"Lama banget sih. Ngapain aja di dalam?" gerutuku. Tanganku kembali mengetuk pintu dengan kuat. Di ketukan ke-tiga, pintu itu pun baru terbuka. Menampilkan sosok wanita yang aku cari.

Wanita yang tinggi, cantik dan putih. Rambut hitam tergerai dengan wajah yang terawat. Aku melirik pakaian yang ia kenakan, begitu bagus dan berkelas. Membuatnya tampak anggun. Hatiku berdesir dengan rasa iri yang berkecamuk di dada.

Aku pikir dengan merebut suaminya, hidupku akan enka dan hidupnya yang emnajdi sengsara. Namun kenyataannya, justru aku yang berada di bawah saat ini. Kenapa semuanya terasa tak adil bagiku?!

"Kamu? Ada perlu apa kamu mencariku sampai kesini?" ujar Intan heran. Ia menatap kehadiranku tak suka. Aku melirik dirinya dari ujung kaki sampai ke atas. Tubuh tinggi dan body yang kini ramping membuat ia tampak cantik. Pantas saja Mas Dika kini tak dapat melupakannya.

"Tak usah pakai basa-basi. Aku kesini cuma mau peringatkan kamu. Jangan ganggu suamiku! Kamu dan Mas Dika itu sudah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status