Share

73. Menjadi intel sehari.

"Intan, kamu yakin akan pindah ke luar kota? Apa kamu tidak pikirkan lagi dengan baik-baik, Nak?" ujar Mama padaku. Saat ini aku dan Mama sedang duduk santai di taman belakang.

Aku mengupas buah mangga yang baru saja jatuh tiga buah dari pohonnya. Memakannya, sangat manis dan wangi sekali. Tak terasa satu buah besar habis denganku sendiri.

"Aku sudah memikirkannya masak-masak, Ma. Sebelum perceraianku dengan Dika. Mungkin lebih baik untuk kami membuka lembaran baru berdua," jawabku. Aku membuang biji mangga yang ada di tanganku itu ke tong sampah yang berada tak jauh dari aku duduk.

Tak lupa mencuci tangan ke bawah pancuran kran air, agar tanganku tidak lengket nantinya. Lalu kembali duduk bersama Mama di bangku semula.

"Mama harap kamu pikir-pikir lagi keinginanmu itu Intan. Mama sedih kalau harus tinggal di rumah ini sendiri," ujarnya lirih, sebelah alisku terangkat.

"Loh ... bukannya waktu itu Mama berencana tinggal dengan Ayu. Kenapa sekarang tidak jadi? Oh ... ya, kenapa Ayu s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status