Share

75. Tertangkap basah.

"Benar kok Pak, di sini alamatnya. Coba bapak konfirmasi lagi deh. Dari pada saya bolak-balik lagi. Jauh Pak," dalihku. Aku memasang tampang memelas.

"Ya sudah sini sama saya barang itu. Biar saya sampaikan ke atas," Pak tua itu mengulurkan tangannya ingin meraih kotak kado yang aku bawa.

"Tidak boleh, Pak. Pesan bos saya harus orang bersangkutan yang ambil," elakku. Kalau ia ambil kadonya dan aku ditinggal sendiri di sisi. Tamat lah aku. Ya Tuhan ... kenapa hati ini, aku merasa satpam-satpam ini menyebalkan.

"Tapi Bu ...,"

"Ya ampun, Pak. Kasihani lah saya Pak. Bapak tega memperumit kerja saya, saya juga punya anak kecil di rumah yang menunggu kepulangan saya, Pak. Sehabis mengantar paket ini, saya mau pulang menemui dia. Lagi pula ... Bapak lihat saja tampang saya, apa ada wajah orang jahat,"

Jari telunjukku menuding ke arah wajahku sendiri. Memasang tampang memelas. Aku sudah mulai kesal saat ini. Satpam itu pun menatap aku dari bawah ke atas. Akhirnya ia menghela napas dan mem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status