Share

Bab 44

"Iya, Romi, kamu tunggu saja dulu," pesanku.

"Iya, Mbak," sahut Romi.

Tidak berapa lama, Amira dan juga kedua mertuaku datang menemui kami. Kemudian aku pergi dari sana, sebab mereka sepertinya akan berbicara serius. Aku segera menuju ruang keluarga untuk melanjutkan menonton sinetron, yang sempat aku tinggalkan karena mengurusi Romi dab Amira.

Secara tidak sengaja, aku pun mendengar apa yang mereka bicarakan. Karena ruang tamu dan ruang keluarga tidak terlalu jauh, sehingga aku juga dapat mendengarnya. Aku yang tadinya mau menonton sinetron pun tidak fokus, sebab mendengar pertengkaran antara Romi dan juga Amira. Secara diam-diam aku pun menguping di sebelah dinding yang menuju ruang tamu.

"Tapi maaf, Mas. Aku tidak mau kembali pulang ke rumah kamu, lebih baik kita bertemu saja di pengadilan," tolakku Amira

"Dek, kamu jangan bilang seperti itu dong! Kamu harus ingat anak kita Azka. Dia itu masih membutuhkan kasih sayang dari, Mas. Kalau kita berpisah, otomatis kasih sayang yang terc
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status