Share

Bab 48

"Mbak, seharusnya kamu itu insyaf, jangan malah mau menambah masalah lagi. Perkara yang tadi saja belum selesai, kini malah mau menambah masalah baru," balasku.

Aku tidak takut dengan ancaman yang ia ucapkan. Apalagi Mas Raka sudah mengetahui perbuatan istrinya, jadi tidak ada rasa ragu lagi untukku berbuat sesuatu, buat membalas perlakuan Mbak Iren tersebut.

"Kamu benar-benar nggak takut, jika suatu saat nanti keluargamu, atau kamu sendiri ada yang mencelakai?" tanya Mbak Iren lagi.

"Ngapain mesti takut, Mbak. Toh Mbak sendiri yang sudah bilang seperti itu, jadi jika diantara aku atau keluargaku ada yang celaka, itu berarti ulah kamu. Kami tinggal lapor polisi, lalu kamu diamankan olehnya," sahutku, tanpa ada rasa takut sedikit pun.

Mbak Iren meremas bajunya sendiri, mungkin saking emosinya dia mendengar perkataanku. Setelah itu dia pergi meninggalkanku tanpa kata. Melihat Mbak Iren pergi, aku hanya mengusap dada. Aku tidak menyangka bakal mempunyai Kakak Ipar seperti dirinya.

Setel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status