Share

Bab 54

[Iya, Mas, mungkin sudah menjadi nasib kami begini,] balasku.

[Kalian sabar ya, orang sabar rezekinya pasti lancar,] ujar Mas Rendi lagi.

Aku pun mengamini perkataannya, sebab ucapan yang baik ya wajib kita amini. Karena itu merupakan doa untuk kita.

***

"Amira, kamu mau nggak bekerja di oerusahaanku?" tanya Mas Rendi, saat ia berkunjung ke rumahku.

"Sebagai apa, Mas?" tanyaku.

"Menjadi asisten pribadiku, kalau aku mau pergi ke mana pun kamu juga harus ikut serta. Kira-kira kamu mau nggak?" tanya Mas Rendi.

Aku pun bingung mesti menjawab apa, sebab aku juga memang sedang membutuhkan pekerjaan. Aku juga tidak mungkin, harus terus-menerus numpang hidup kepada Mas Raka. Aku tetap harus mempunyai penghasilan sendiri.

Walau Mas Romi masih tetap suka mengirimi uang sebulan sekali, tetapi itu uang untuk kebutuhan Azka. Aku tidak mungkin memakainya untuk diriku, sebab bukan hak aku lagi dinafkahi sama Mas Romi.

"Ya sudah, Mas. Aku mau. Aku akan mencoba, bekerja sebagai asisten pribadimu," un
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status