Share

Bab 24

Mbak Iren pun tambah melongo, saat mendengar ucapanku. I seakan sedang mengingat, kejadian yang barusan aku sebutkan itu. Tapi biarin saja karena aku juga sengaja mengatakannya, supaya ia bisa mengingat kejadiannya. Biar dia sadar diri, kalau kelakuan murahannya itu, sudah terekspos oleh kamera handphoneku.

"Sudahlah, Amira, nggak usah dibahas lagi. Aku mendingan pergi, dari pada harus membahas itu semua. Aku juga sudah nggak mengerti, dengan alur pembicaraanmu. Kamu itu tidak jelas, Amira. Orang nanya apa, kamu malah membahas apa?" Mbak Iren mengelak perkataanku. Ia malah memilih pergi untuk menghindariku.

"Mbak, bilang saja, kalau Mbak itu takut. Benar kan, Mbak? Pokoknya awas saja ya, kalau sampai Mbak Iren masih berani kurang ajar kepada kedua orang tuaku dan juga keluargaku yang lain! Apalagi jika Mbak sampai berani berbuat kasar sama mereka semua. Aku nggak akan diam saja, Mbak. Tapi aku jamin, kalau Mbak bakal menyesal. Karena aku sudah pasti akan memberitahu, Mas Raka, tentang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status