Share

Bab 18

Untuk pertama kalinya setelah menikah aku bisa belanja sebanyak ini. Ada tiga kantong yang ada di tanganku.

Terlihat dengan jelas raut wajah Mas Rudi tak ada binarnya. Mungkin ia kesal, sebab hanya dalam waktu beberapa jam aku menghabiskan enam ratus ribu rupiah. Setengah dari nominal belanja bulananku.

Tak cukup sampai di situ, sebelum bener-benar pulang, aku memintanya untuk pergi ke mesin ATM lagi. Aku memintanya uang sebesar satu juta lagi!

"Cemberut amat, Mas?! Nggak ikhlas nyenengin istri sekali aja?" celetukku saat melihat Mas Rudi begitu masuk rumah langsung berjalan menuju ke kamar lalu mendudukkan tubuhnya di ranjang.

Sejenak lelaki-ku itu membuang pandang ke arah pintu yang tertutup lalu kembali mengarahkan pandangannya padaku.

"Kamu itu loh, bisa-bisanya kuras uangku," sungut Mas Rudi dengan nada lirih.

"Lah?! Kuras darimana maksud kamu?! Uangmu, itu artinya uangku, Mas. Timbang habis segitu doang kamu marah-marah kayak gini. Kalau kamu nggak ikhlas, ambil lagi aja ua
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Lha lu-nya jg ndablek udah tau laki lu gitu msh mau dipertahanin apalg ntar lu udah brojol tambah pelit yg ada
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status