Share

Lanun di Selat Malaka

Selat Malaka, sebelah timur Pulau Telaga Tujuh. Sebuah sampan kecil terombang-ambing di tengah-tengah kegelapan. Tapi ajaibnya, sampan itu tidak maju tidak pula mundur. Tetap kembali pada titiknya meski permukaan laut cukup bergelombang dengan embusan angin yang cukup kencang.

Seseorang berdiri dengan sangat tenang di atas sampan itu. Perhatiannya tertuju pada cahaya-cahaya pelita yang bergoyang-goyang perlahan.

Pelita-pelita itu berasal dari tiga kapal yang entah dengan alasan apa sengaja berhenti di tengah-tengah laut.

Tatapan seseorang tersebut bukanlah sebuah kekaguman pada cahaya-cahaya pelita yang seperti cahaya kunang-kunang yang sedang menari, melainkan ada kebencian dan kemarahan dalam sorot matanya.

Dia punya alasan yang cukup kuat untuk itu. Sebab, tiga kapal besar itu adalah kapal-kapal milik satu kelompok bajak laut.

Dan seseorang yang berdiri tenang di atas sampannya itu adalah seorang pria kisaran 60 tahun dengan kumis dan jenggotnya yang cukup panjang dan awut-awutan d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status