Share

Mabuk Laut

“Oh, aku benci perjalanan laut!” Sondang Tiur memonyongkan bibirnya sedemikian rupa. “Ini membuat kepalu pening. Kau tahu itu? Bisa-bisa aku muntah di sampan ini.”

Puti Bungo Satangkai hanya bisa tertawa-tawa menanggapi. Meski berkata demikian, si gadis Batak itu kenyataannya tidak muntah sama sekali. Entah dia sedang bergurau atau pula bersungguh-sungguh. Tapi yang pasti, mimik wajah dan tubuhnya itu sangat konyol, pikirnya.

“Kau terbiasa dengan laut, hah?”

Sondang Tiur menemukan bahwa si gadis bisu sangat piawai mendayung sampan. Bahkan, dia terkesan mendayung pelan dan hanya sesekali saja. Akan tetapi, sampan mereka melaju dengan cukup cepat, seolah didayung oleh sepuluh orang sekaligus.

‘Aku tinggal di satu pulau terpencil,’ Bungo menggerak-gerakkan tangannya sedemikian rupa.

“Pulau terpencil?” Sondang Tiur mengernyit. “Ahh … benar juga. Bodohnya aku.” Dia terkikik sendiri. “Padahal, Tulang Masuga sudah memberi tahu aku perihal dirimu. Astaga!” Sang gadis menepuk keningnya sendiri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status