Share

Satu per Satu

“Kau meremehkanku, bajingan!” Bahritunggang menggeram kencang.

Swiing!

Pedang lebar ia tebaskan secara datar, angin tajam menderu ganas pada Antaguna.

Terlepas dari jurus si pemimpin perompak yang hampir sama dengan Memapas Gunung Membelah Bukit miliknya, Antaguna tidak ingin setengah-setengah. Dia mengerahkan tenaga dalamnya ke seluruh tubuh.

Tenaga dalam dan kesaktian yang belum lama dia dapatkan dari Puti Champo, Ajian Tangan Malaikat. Dan seketika itu juga kedua tangan Antaguna seolah mengeluarkan cahaya, berpendar redup, putih kekuningan.

Meski tanpa pedang besarnya sekalipun yang telah hancur di tangan Datuak Sani di Maninjau sebelumnya, Antaguna justru menggunakan kedua tangannya layaknya sepasang pedang.

Crasssh!

Dia menyilangkan tangannya di depan wajah, menahan ketajaman angin sabetan dari pedang lawan.

Antaguna mengernyit, lalu menghentakkan kedua tangannya ke samping kiri dan kanan disertai teriakan lantang.

Slassh!

Dhumm! Dhumm!

Angin tajam yang dilepas oleh Bahritunggang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status