Share

Ketakutan yang Terlalu Besar

Si Kumbang Janti berdiri, mencoba memantapkan keputusan yang baru saja melintas dalam pikirannya.

Bagaimanapun, dia tak hendak menjadi duri dalam daging bagi Kerajaan Minanga. Meskipun semua orang tahu dan memahami, dia bukanlah jenis manusia yang suka mencari perhatian dengan membuat satu dan lain kegaduhan, tapi tetap saja, dia merasa akan lebih baik baginya untuk menjaga jarak.

Yah, menjauh untuk selama-lamanya. Toh, ini juga demi bau bangkai tak mengusik keharuman istana.

“Bila kau tak hendak bercerita,” kata Gadih Cimpago setelah satu helaan napas yang panjang, “maka bagaimana mungkin aku, dan kami semua dapat membantumu, Talago?”

“Uni,” dia melirik pada wanita itu lewat ujung bahunya, “kumohon. Sudahlah, aku hanya tak hendak melibatkan siapa pun dalam hal ini. Buruk muka biar kutanggung sendiri, hina badan biar kucarikan pengharumnya. Tapi berputih mata dengan apa yang nanti akan menimpa istano, sungguh aku tiada mampu, Uni.”

Bulu-bulu halus di sekujur badan Gadih Cimpago seolah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status