Share

Selamat Tinggal Kenangan

“Terima kasih, dan maafkan aku yang keras kepala ini hingga memaksa Uni untuk mengerti.”

“Sudahlah, Talago.”

Gadih Cimpago mengusap-usap punggung sang pria dengan penuh perhatian dan kasih sayang.

“Aku hanya berpesan satu hal saja padamu,” ia menangkup pipi pria tersebut, menatap wajahnya dengan saksama, sebab mungkin ini untuk yang terkahir kalinya. “Bila aral melintang telah kau singkirkan, ketika hitam arang telah kembali bersih, kembalilah pada kami. Kami pasti akan selalu menunggumu.”

Si Kumbang Janti tidak yakin akan hal tersebut. Tapi demi tidak menambah kesedihan wanita tersebut, juga terhadap perasaannya sendiri, dia mengangguk saja menanggapi.

“Akan aku ingat-ingat pesan Uni.”

“Pergilah,” Gadih Cimpago mencoba tersenyum meskipun rasa sedih begitu besar di dalam hatinya. “Jika kau hendak pergi, aku tidak akan lagi menghalang-halangimu.”

Si Kumbang Janti paham itu. Seperti wanita itu sendiri, dia juga sangat membenci perpisahan. Tapi tidak ada yang dapat terpikirkan olehnya de
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status